10 Kesalahan Menerbangkan Drone
Banyak yang mengatakan bahwa melakukan kesalahan adalah guru terbaik untuk belajar. Namun itu tidak bisa diberlakukan untuk drone. Sekali anda melakukan kesalahan, bisa runyam drone anda.Jadi sebaiknya pelajari dulu apa saja yang harus dilakukan dan dihindari sebelum anda mulai menerbangkan drone pertama.
Apa saja kesalahan yang kerap terjadi dalam menerbangkan drone, akan kita bahas dibwah ini :
- Belajar menerbangkan pertama kali pakai drone mahal Tidak ada salahnya membeli drone mahal jika memang memiliki dana yang cukup. Namun jika masih level beginner, apalagi baru pertama kali nyemplung dunia drone, langsung memakai DJI Phantom 4 bukan keputusan bijak. Karena anda pasti merasa sayang jika nantinya jatuh atau cedera selama latihan.Jika pertama kali mencoba belilah drone kecil dan paling penting anda tidak khawatir atau sayang jika jatuh nantinya. Karena dapat dipastikan anda bakal mengalami drone jatuh atau nabrak beberapa kali sebelum mahir menerbangkannya.
- Pastikan perangkat drone terpasang kuat dan komplitMeski terkesan sepele tapi anda harus cek dan ricek sebelum menerbangkan drone. Tidak sedikit kasus karena sekrup kurang kencang akhirnya copot saat penerbangan dan bisa berakibat fatal. Bukan hanya drone jatuh tapi fatalnya orang lain bisa terkena juga.Selain itu, disarankan juga mengganti baling-balingnya setiap 50 kali penerbangan. Sepasang baling-baling jangan dipakai lebih dari 100 kali penerbangan. Jika dipakai kurang dari 50 kali pun, juga tetap harus diganti jika usianya sudah satu tahun.
- Menerbangkan dalam waktu dan lokasi terbang yang salah
Salah satu kesalahan yang biasa dilakukan oleh pemula adalah memilih waktu dan juga lokasi terbang yang salah. Ketika anda akan belajar menggunakan drone ada baiknya anda memilih lokasi yang bebas hambatan. Lokasi yang cocok digunakan untuk bermain drone adalah lapangan atau halaman belakang rumah.Menerbangkan drone di lokasi yang padat dengan objek akan membuatnya lebih mudah menabrak penghalang tersebut. Selain itu pilihlah hari dan cuaca yang tepat ketika akan menerbangkan drone anda. Drone merupakan benda yang kecil dan ringan, menerbangkannya di cuaca yang buruk dan berangin kencang akan menyebabkan anda kesulitan untuk mengendalikan drone anda. Pada angin yang kencang, drone akan mudah terbawa angin dan lebih sulit dikendalikan. - Pantau terus baterai saat menerbangkan Jangan sampai anda terlalu asyik menerbangkan hingga kebablasan mendapat warning lowbat. Jika anda salah memperkirakan jarak tempuh, siap-siap saja drone mati kehabisan daya dan jatuh entah dimana.Battery drone akan memasuki zona critical
low biasanya di level 10% (default) namun bisa dinaikkan sesuai keinginan anda. Begitu memasuki level tersebut, drone secara otomatis landing di lokasi saat itu berada.Jadi saat sudah mendapat warning segera arahkan ke jalan pulang. Ingat, jangan melawan arah angin karena akan semakin menghabiskan lebih banyak energi lagi.Perhatikan juga tekanan di ketinggian karena energi yang dikeluarkan baterai bisa semakin besar. Battery juga akan lebih cepat habis di cuaca yang panas dibanding saat sejuk. - Jangan menerbangkan drone terlalu tinggi dan terlalu jauh Sudah hal lumrah jika anda penasaran seberapa jauh dan tinggi drone-mu bisa terbang. Jangan terlalu pede.Jika menerbangkan terlalu jauh maka anda tak bisa memantau ada rintangan apa saja yang menghadang, misalnya bentangan kabel listrik. Mengandalkan kamera untuk melihat rintangan bukan jaminan, apalagi kamera di drone hanya satu arah tanpa bisa melihat bagian belakang.Pastikan juga diri anda masih dalam jangkauan masuk akal untuk berlari menghampiri drone anda jika sewaktu-waktu jatuh.Selain jauh, jangan menerbangkan terlalu tinggi juga. Dikhawatirkan anda tidak bisa menguasai keadaan dengan tekanan udara dan kencang angin yang jauh di atas sana.
- Jangan menerbangkan di dalam ruanganBiasanya karena terlalu excited membuat anda ingin langsung mencobanya di dalam ruangan setelah membuka kardusnya. Jangan lakukan itu meski hanya mencoba sebentar jika anda bukan penerbang drone yang sudah berpengalaman.Latihan pertama bisa dilakukan dengan menerbangkan di jalanan tanpa menyalakan GPS. Setelah itu bisa lancar baru lakukan di indoor. Ya, GPS yang jadi permasalahan utama menerbangkan indoor.Pasalnya, drone kekurangan sinyal GPS saat di dalam ruangan. Selain itu GPS kesulitan mendeteksi permukaan lantai ubin untuk menyetabilkan diri. Karpet juga menyerap ultrasound dan biasanya drone DJI Phantom menggunakan sensor tersebut agar bisa terbang stabil.
- Drone “kabur” gara-gara settingan RTH Drone memang canggih tapi tetap memiliki batasan, begitupun untuk settingan RTH (Return To Home). Penerbang beginner biasanya memilih pendaratan manual ketika battery drone hampir habis. Namun mereka lupa meng-cancel RTH. Jika itu terjadi maka nantinya drone akan terbang lagi setelah landing ke altitude yang sudah disetel kemudian baru balik ke pemilik. Tapi yang biasa terjadi, pemilik akan panik saat melihat drone-nya mendadak “kabur” sehingga menggunakan CSC untuk menghentikannya. Padahal itu bisa membuat drone berakhir nabrak. Jadi jangan panik.Jika anda memutuskan Phantom landing secara manual maka segera cancel RTH agar tidak kelupaan. 8. Nabrak setelah direm
Kasus drone yang tetap nabrak meski sudah direm banyak ditemui di tangan para beginner. Perlu diingat bahwa sistem drone juga mirip kendaraan bermotor alias tidak bisa direm mendadak.Ada jarak antara sejak direm hingga bisa berhenti. Maka jangan menerbangkannya terlalu ngebut setelah memotret. Rem perlahan saja begitu anda melihat ada rintangan sejak di kejauhan.
9. Terbang mundur
Tanpa disadari beginner bisa jadi mencoba menerbangkan drone mundur. Patut diingat bahwa kamera yang terpasang di bodi drone hanya menghadap satu arah ke depan. Jika anda menerbangkan mundur dan terpaku melihat pada tablet maka kemungkinan menabrak akan besar.Jadi pastikan anda menerbangkannya masih dalam zona LOS (Line-of-Sight) agar terus terpantau. Untuk berjaga-jaga juga pasang ketinggian RTH di atas bangunan tertinggi di area penerbangan.
10. Sendirianlah saat belajar menerbangkan drone
Kembali lagi, drone itu mirip mobil. Jangan beramai-ramai saat anda belajar mengemudikannya jika tidak ingin tabrakan. Tidak apa-apa jika ingin bergantian mengendalikan remote control tapi jangan melakukannya saat drone sedang terbang di langit. Daratkan dulu baru serahkan remote-nya ke rekan anda.Selain untuk mengurangi resiko peralihan kontrol berujung crash, pertanggungjawabannya akan lebih jelas jika terjadi sesuatu.Terbangkanlah drone di area yang sepi agar anda fokus. Untuk yang belum berpengalaman atau masih tahap belajar tentunya sulit memecah konsentrasi untuk menerbangkan di area ramai.
Nah itulah 10 Kesalahan dalam menerbangakan drone yang sering dilakukan oleh para pemula yang baru belajar menerbangkan drone.
Jika mau lebih mendapatkan ilmu dalam menerangkan drone bisa lihat artikel sebelumnya Tips Memilih Drone Untuk Pemula dan Kursus Drone Untuk Pemula, semua informasi bisa kalian dapat di Jakarta School of Photography.
Jakarta school of photography
WA 0858 8175 0095
Follow fb :https://www.facebook.com/Jspschool/
Follow ig : https://www.instagram.com/sekolahphoto/
1o kesalahan menerbangakan drone, kesalahan dalam menerbangkan drone, penyebab kesalahan menerbangkan drone, penyebab drone tidak bisa terbang, kesalahan dalam menerbangkan drone dan mengatasinya, sesulit apakah menerbangkan drone, sulitkah menerbangkan drone, apakah sulit menerbangkan drone, cara menerbangkan drone dengan baik, cara menerbangkan drone dengan benar, cara menerbangkan drone dji phantom, cara menerbangkan drone dji phantom 4, cara menyalakan drone, tips belajar drone pemula, tips belajar drone dengan mudah untuk pemula,aplikasi pengendali drone, aplikasi remote drone,tips menerbangkan drone dengan aman, tips menerbangkan drone dengan mudah, 10 tips menerbangkan drone untuk pemula,
0 responses on "10 KESELAHAN MENERBANGKAN DRONE"