10 Tips Belajar Fotografi Macro
10 Tips Belajar Fotografi Macro
Fotografi Macro yaitu fotografi dengan jarak yang sangat dekat pada objek yang akan di potret, untuk hasil gambar yang lebih detail dan tajam, namun tidak memerlukan bantuan alat pembesar optik, seperti mikroskop. Fotografi makro biasanya memiliki rasio 1:1 yaitu besar gambar yang di hasilkan sama ukurannya dengan benda aslinya. Pada umumnya fotografi makro memiliki objek foto binatang-binatang kecil, seperti: serangga, lalat, lebah, kupu-kupu, semut dan objek kecil lainnya untuk mengeksplorasi detail dan tekstur yang tidak tampak jelas secara kasat mata, tapi jika di foto secara makro tekstur objek-objek tersebut akan terlihat secara lebih detail pada foto.
Foto by: Siswa alumni Jakarta School of Photography Tegar
Fotografi makro merupakan salah satu teknik fotografi yang melibatkan objek kecil dan membuatnya terlihat besar dalam foto.Teknik ini sangat mengedepankan kedetailan gambar dan sering digunakan di berbagai macam jenis fotografi, mulai dari portrait, travel, action. Ingin tahu lebih jauh tentang apa yang harus dilakukan untuk fotografi makro ini? Berikut Jakarta School of Photografi memiliki beberapa tips untuk anda:
1. Pilihlah lensa terbaik
Jarak fokus lensa makro umumnya berkisar antara 50mm hingga 200 mm. Meskipun kebanyakan lensa zoom mengusung pengaturan makro, biasanya kemampuan untuk memperbesar gambar kurang dari setengah ukuran lensa makro sebenarnya, serta perbandingannya di mulai dengan 1:1 dan tidak kurang. Sebuah lensa berukuran 50-60 mm cocok untuk fungsi umum makro, tetapi jika anda ingin subjek lebih tajam, anda harus menggunakan lensa dengan jarak 100mm, tapi harganya lebih mahal lagi. Untuk objek seperti kupu-kupu dan capung, pemilihan lensa jenis ini sangat cocok, karena focal length yang di miliki juga harus lebih fokus. Lensa dengan jarak 150-200 mm adalah yang termahal, tapi anda akan mendapatkan gambar yang lebih tajam saat memotret subjek yang sedang terbang, seperti kupu-kupu.
Foto by: Sumber Google
2. Pilih objek yang tepat
Agak berbeda dengan pandangan umum, tidak semuanya bisa menjadi objek fotografi makro yang bagus. Terdapat beberapa objek yang malah tidak dapat dilihat atau kehilangan konteksnya saat di-close up.Objek yang umumnya dijadikan sasaran foto adalah serangga kecil, kupu-kupu, rintik hujan, sampai benda berskala kecil seperti miniatur, perhiasaan, dan yang lainnya. Benda mati biasanya lebih mudah untuk difoto karena mereka tidak bergerak.Namun, memfoto serangga atau kupu-kupu akan lebih menantang. Salah satu kiat kunci dalam memfoto jenis objek ini adalah dengan mengambil jarak yang cukup dari objek agar tidak menakutinya.
Foto by : Sumber Google
3.Gunakan aperture untuk mmengontrol depth of field
Untuk mendapatkan depth of field yang paling pas, gunakan aperture yang lebih kecil yaitu sekitar f/16 atau f/22. Anda akan mendapatkan ukuran setengah dari depth of field yang dapat anda raih saat menggunakan aperture f/22, yang berukuran sekitar 15mm adalah terbaik. Cara terbaik lainnya yang dapat anda gunakan untuk foto yang lebih tajam yaitu dengan menggunakan aperture penuh sekitar f/2.8 atau f/4. Satu kelebihan dari pilihan terakhir tersebut yaitu, segala sesuatu yang tidak fokus dalam gambar akan nampak seperti gelembung-gelembung lingkaran yang kelihatan sangat menakjubkan.
Foto by: Siswa alumni Jakarta School of Photography Anton Rahardjo
4.Menciptkan Cahaya Yang Leih Baik
Kunci dari fotografi adalah pencahayaan dan fotografi makro jelas sangat membutuhkan kondisi pencahayaan yang bagus. Selain untuk urusan artistik, kamu juga bisa menambahkan cahaya untuk kebutuhan exposure, seperti saat objeknya masih terlalu gelap meskipun bukaan rananya sudah lebar.Banyak yang menyarankan menggunakan ring flash untuk penggunaan bukaan rana yang kecil, serta kecepatan rana yang tinggi untuk pengambilan gambar yang bergerak.Ring flash atau flash ganda menawarkan tambahan cahaya yang bagus dibandingkan dengan pop up flash yang cenderung membuat foto terlihat datar.
Foto by : Siswa Alumni Jakarta School of Photography, Anton Rahardjo
5. Titik Fokus
Hal yang sangat penting, yaitu untuk mengatur titik fokus ketika memulai fotografi makro dengan subjek yang kecil. Anda dapat secara dramatis mengubah tampilan gambar dengan memilih titik fokus yang tepat. Sebagai contoh, anda dapat memotret dua gambar dengan bukaan aperture yang sama maksimal, tetapi fokus dirubah dengan jarak beberapa milimeter untuk menghasilkan efek yang sangat berbeda.
Foto by : Siswa Alumni Jakarta School of Photography, Anton Rahardjo
6. Gunakan focal length yang lebih panjang untuk memotret benda bergerak
Berbicara tentang lensa, kamu mungkin akan memilih lensa dengan focal length yang lebih panjang, tergantung dari pilihan objek foto. Focal length yang lebih panjang memungkinkan kamu untuk bergerak mendekat secara digital saat memotret serangga.Hal ini dilakukan untuk mencegah objek menyadari kehadiran kamu saat memfotonya dari jarak yang cukup. Focal length terbaik untuk situasi seperti ini sebaiknya lensa apa pun di atas 90mm.
Foto by : Siswa Alumni Jakarta School of Photography, Tegar
7. Memotretlah setelah hujan turun
Foto by: Siswa Alumni Jakarta School of Photography, Tegar
8. Hindari guncangan pada kamera
Tak peduli seberapa baik tangan anda memegang kamera saat memotret foto makro, guncangan kamera tetap saja seringkali mengganggu foto anda. Anda juga harus selalu menggunakan tripod dalam fotografi makro. Jika anda memilikinya, anda harus menggunakan remote untuk menekan tombol shutter dengan tepat, agar efek blur pada subjek anda tidak berlebihan.
Foto by : Sumber Google
9. Tingkatkan kemampuan komposisi
Dalam bidang fotografi apa pun, seorang fotografer harus mengetahui caranya membuat komposisi foto yang baik Artinya, mengatur komposisi objek di dalam sebuah frame agar terlihat seimbang dan tidak berat sebelah sebelum menekan tombol shutter.Hal ini menjadi cukup krusial di fotografi makro, mengingat tingkat pembesaran yang dilakukan akan membuat frame menjadi sempit.Sulit bukan berarti tidak bisa dilakukan, kamu memang perlu latihan lebih sering untuk mendapatkan fotografi makro yang memuaskan.
Foto by : Siswa Alumni Jakarta School of Photography, Tegar
10. Bereksperimenlah dengan jarak
Fotografi makro yaitu mengambil gambar dengan jarak dekat, tapi seberapa dekat itu adalah keputusan anda. Perhatikan subjek anda dan cobalah lihat lebih spesifik tiap detail yang menurut anda paling menarik. Perbesarlah sedekat mungkin, sebisa anda dan isilah tampilan dengan bagian terkecil dari subjek anda. Anda dapat me-review kembali dan memberi subjek anda ruang untuk jeda. Latar belakang pada foto anda juga dapat membantu, sehingga konteks gambar lebih jelas serta menciptakan skala yang tepat. Saat anda memotret subjek anda berkali-kali dalam waktu yang singkat, ambillah jeda beberapa detik untuk bereksperimen dengan jarak dan lihatlah bagaimana hasil foto anda.
Foto by: Siswa Alumni Jakarta School of Photography,Tegar
Fotografi makro merupakan jenis fotografi yang sangat menarik perhatian banyak orang, sebab fotografi satu ini sangat berbeda dengan jenis fotografi lainnya. Anda dapat memotret subjek/objek dengan jarak sangat dekat, tanpa adanya bantuan alat optik pembesar. Ada begitu banyak eksperimen yang dapat anda lakukan untuk meningkatkan hasil foto makro anda. Poin utama dalam fotografi makro, yaitu lensa. Lensa yang anda gunakan juga harus mengusung pengaturan makro. Semoga uraian tips dan teknik foto makro diatas dapat bermanfaat bagi anda, serta untuk tips-tips keren untuk jenis fotografi lainnya, silahkan klik di: https://jsp.co.id/
Itulah 10 Tips Belajar Fotografi Macrob yang bisa kamu pelajari,untuk kamu yang ingin belajar fotografi macro dan lain sebagainya bisa bergabung di Jakarta School of Photography dengan menghubungi kontak di bawah ini: