10 Tips Menjadi Photography Wedding Untuk Pemula
10 Tips Menjadi Photography Wedding Untuk Pemula
Industri bisnis pernikahan atau wedding semakin bertumbuh pesat, hal ini didasari banyaknya kemunculan berbagai vendor yang akan membantu melaksankan event satu kali seumur hidup ini jasa yang banyak ditawarkan bagi para pasangan yang ingin menikah seperti catering, wedding organizer, dekor hingga fotografi, masing-masing dari vendor ini tentu saja akan memberikan pelayanan terbaik tak luput dari vendor fotografi dengan kualitas foto hingga video yang mengabadikan acara tersebut. Sebagian dari fotografer yang mencoba untuk terjun dalam bisnis ini tentu saja sudah memperhitungkan banyak hal bila anda memiliki kemampuan fotografer yang baik sebenarnya bisa ikut dalam memaksimalkan peluang bisnis ini apalagi ada banyak tips fotografi wedding yang bisa anda terapkan.
Nah kali ini kita akan membahas 10 tips menjadi photography wedding untuk pemula sebagai berikut
1.Kenali kemampuan diri sendiri
Mengetahui sampai sejauh mana kemampuan diri sendiri adalah sesuatu hal yang bijaksana bila yang pro saja masih berpotensi melakukan kesalahan, apalagi kita sebagai fotografer wedding pemula, bukan?
Sebelum melangkah lebih jauh khusus bagi yang baru pertama kali terjun pastikan diri kalian siap, baik secara lahir mau pun bathin, dengan segala macam resiko atau konsekuensi yang terkandung dalam sebuah kegiatan fotografi pernikahan.
Yang perlu digaris bawahi di sini adalah, kami tidak sedang menjatuhkan semangat kalian agar kalian lebih mempersiapkan diri sebelum sesuatu yang buruk benar-benar terjadi.
2. Mempersiapkan segalanya dengan pasti
Setiap orang/klien/calon mempelai punya karakter yang berbeda-beda. Ada yang perfeksionis, ada yang serius tapi santai, ada yang masa bodoh, ada pula yang sulit ditebak. Sekarang minta A, besok ganti B. Begitu B terpenuhi, eh, malah minta kembali ke A lagi.
Untuk menangani tipe klien beragam seperti ini, komunikasi mutlak diperlukan. Dengan komunikasi, kita jadi tahu apa keinginan calon mempelai. Begitu pun sebaliknya calon mempelai tahu apa yang bisa mereka harapkan dari memilih kita sebagai fotografer pernikahan mereka.
Fotografer wedding pemula umumnya memulai karir mereka lewat perantara hubungan kekerabatan atau pertemanan setidaknya beberapa teman yang berprofesi sebagai tukang potret pernikahan (kebanyakan dijadikan pekerjaan sampingan), memulai dari jalur ini. Bisa awalnya hanya dimintai tolong saja yang penting ada dokumentasi, bisa sebagai fotografer cadangan, bisa juga langsung didaulat menjadi fotografer inti.
Pemilihan konsep juga bisa menjadi bagian penting dari tips fotografi wedding. Saat ini ada banyak rekomendasi konsep yang bisa anda gunakan untuk menangkap foto pada acara wedding,nda bisa menggunakan berbagai referensi dari internet atau majalah wedding. Hal ini untuk memperkaya referensi dan komposisi foto yang anda gunakan semakin banyak referensi dari foto itu biasanya akan memudahkan anda untuk mendapatkan momen yang berbeda tentu saja kondisi ini membuat klien anda juga semakin mudah memilih berbagai foto yang dianggap menarik
Untuk fotografer wedding pemula, yang namanya perlengkapan fotografi kadang menjadi dilema khususnya jika dana yang kita punya sangat terbatas. Mau beli sendiri, mahalnya bukan main jika pun dipaksakan apa iya klien akan selalu kita dapatkan? Bagaimana kalau cuma 6 bulan sekali?
Apakah dengan berkata seperti ini berarti saya menjatuhkan semangat kalian sebagai pemula?
Big NO! Ini lebih kepada spirit “Hope for the best, plan for the worst.”
Baiklah. Sekarang, mari kita bahas satu per satu, faktor apa saja yang bisa dijadikan bahan pertimbangan sebelum memutuskan untuk memiliki sendiri atau menyewa;
Memiliki peralatan fotografi sendiri
- Modal awal sangat besar. Jika sebelumnya sudah memiliki perangkat sendiri, abaikan poin ini.
- Margin keuntungan yang diperoleh untuk setiap sesi foto relatif lebih tinggi ketimbang harus sewa,
- Tidak perlu antar-jemput peralatan, baik sebelum mau pun setelah digunakan. Oke. Beberapa tempat penyewaan kamera dan peralatan fotografi memang menyediakan fasilitas ini, namun bagaimana kalau ternyata timing pengantaran mereka meleset? Ini pernah saya alami dan sangat berbahaya! Pertaruhannya tentu saja image kita—yang rencananya hendak dibangun.
- Kita lebih aware terhadap performance peralatan yang dimiliki.
- Performance peralatan pribadi relatif lebih baik ketimbang peralatan sewaan (walau tidak selalu begitu), karena ia hanya digunakan pada saat ada pekerjaan saja, dan hampir bisa dipastikan jarang berpindah-pindah tangan. Sementara kamera sewaan, apalagi tempat sewanya cukup tenar, peluang peralatan fotografi berpindah-pindah tangan tentu sangat tinggi, dan itu secara otomatis pula akan mempercepat umur pakai. Pada kamera, performance sensor adalah yang paling gampang diidentifikasi. Sensor kamera yang terlalu sering digunakan biasanya akan membuat warna foto terlihat lebih pucat.
Menyewa peralatan fotografi
Modal awal relatif lebih kecil.
- Margin keuntungan sedikit banyak terpengaruh.
- Rentang pemilihan peralatan yang diinginkan lebih luas. Dari low hingga ke level advanced. Namun kelemahannya adalah, semakin tinggi spek/spesifikasi peralatan, semakin tinggi pula biaya sewa yang harus dikeluarkan dan secara otomatis turut mempengaruhi margin keuntungan. Selain itu, biaya sewa peralatan ini umumnya akan jadi lebih mahal pada saat akhir pekan dan musim kawin.
- Tak perlu mengeluarkan biaya dan/atau tenaga untuk merawat perlengkapan fotografi sebagaimana jika kita memilikinya sendiri.
- Dengan menyewa, sadar atau tidak, sebenarnya kita juga turut melakukan yang namanya me-review. Seiring perjalanan waktu, kita jadi tahu perangkat mana saja yang sekiranya sesuai dengan kebutuhan dan layak digunakan, mana pula yang tidak. Jadi, seandainya suatu saat nanti ada rejeki dan memutuskan untuk membeli, modal praktek langsung di lapangan bisa digunakan sebagai acuan.
5.Memilih lensa yang akan di gunakan
Di antara ke 10 poin tips fotografi pernikahan (wedding photography) untuk pemula ini, mungkin materi pemilihan lensa adalah yang paling awal dan sering kita sebagai pemula pertanyakan entah ditanyakan kepada diri sendiri, entah ditanyakan ke teman yang lebih paham, atau ditanyakan ke forum-forum fotografi. Atau boleh jadi pertanyaan itu mewujud ke dalam bentuk pencarian jawaban secara mandiri pada situs-situs terkait di internet.
Jika dana terbatas, sebenarnya lensa kit semacam 18-55mm, 15-85mm, 18-135mm, atau 18-200mm, sudah cukup. Tinggal ditambahkan flash eksternal saja. Mengapa cukup?
Karena kebutuhan klien yang memilih menggunakan jasa pemula, pada umumnya tidak terlalu wah. Yang penting ada dokumentasi dengan kualitas relatif memadai, pun sudah cukup.
Namun demikian, untuk hasil yang lebih baik dan jika anggaran dana mencukupi, penggunaan lensa premium 24-70mm f/2.8 dan/atau 70-200mm f/2.8 juga bisa dijadikan pilihan. Sebagai info saja, kedua lensa ini termasuk yang paling sering digunakan oleh para fotografer pernikahan.
Lantas, jika lensa premium ini bisa kita usahakan, apakah lensa kit yang kita punya jadi tidak berguna?
Lensa kit tetap berguna, terutama karena focal length terendah yang dimilikinya umumnya 15mm atau 18mm sangat bermanfaat untuk mengambil objek foto dengan cakupan yang relatif lebar, seperti; foto keluarga besar, atau suasana aula tempat diselenggarakannya resepsi pernikahan
Terapkan format RAW untuk pengambilan gambar,format RAW dalam kamera sering menjadi pilihan bagi banyak fotografer untuk mendapatkan momen terbaik,format ini dianggap akan memudahkan para fotografer untuk melakukan editing atau penambahan efek agar objek foto terlihat sangat mengesankan. Anda juga bisa menerapkan cara seperti ini untuk mendapatkan kemudahan dalam melakukan pengaturan dari efek yang akan didapat. Bahkan, format RAW ini juga bisa menyesuaikan kondisi pencahayaan seperti exposure dan white balance saat acara berlangsung.Dan untuk perawatan lensa itu sendiri anda bisa lihat di:http://jsp.co.id/cara-praktis-merawat-lensa-kamera-agar-tidak-berjamur/
6. Atur fitur kamera agar tidak mengganggu
7.Persiapkan flash tambahan
8. Ambil momen candid
9.Aktifkan mode Continuous Shooting
Susunan acara pernikahan sangat penting, baik bagi mempelai, juga bagi kita sebagai seksi dokumentasi. Ia menjadi semacam rel yang dapat menentukan mulus tidaknya perjalanan sebuah perhelatan acara pernikahan.
Dari sana kita bisa mengetahui apa saja rencana yang akan dilakukan oleh keluarga besar mempelai. Dari sana pula kita sebagai fotografer dapat memperkirakan beragam momen yang nantinya bakal terjadi, positioning saat memotret, hingga menentukan sudut pandang (angle) pengambilan gambar/foto yang baik.
Demikianlah 10 Tips menjadi photography wedding untuk pemula semoga bermanfaat dan salam sukses dari kami.
Jakarta School of Photography
www.jsp.co.id
Whatsapp: 08588.175.0095
Follow IG kami di:https://www.instagram.com/sekolahphoto/?hl=id
Follow FB kami di:https://www.facebook.com/Jspschool/
More from my site
Tag:10 Tips menjadi photography wedding untuk pemula, belajar dasar menjadi fotografer wedding pemula, cara memotret pengantin, cara mengambil gambar pernikahan, cara menjadi fotografer wedding, cari fotografer wedding, fotografer acara pernikahan, lensa yang cocok untuk foto wedding, lighting untuk pernikahan, setingan kamera untuk wedding, tehnik pengambilan gambar utnuk foto wedding, tips jadi fotografer wedding