5 Tips Pencahayaan Natural untuk Food Photography Pemula
Memotret makanan bisa dikatakan menjadi trend sekarang ini. Kini memotret makanan bukan hanya pekerjaan seorang food photographer, tetapi menjadi sebuah rutinitas wajib seseorang sebelum dia mencicipi makanan, hehe!!Jika pada zaman dulu kita selalu diwajibkan berdoa dahulu sebelum makan, kini sudah bergeser menjadi foto dulu sebelum makan, atau malah selfie dulu sebelum makan.Dengan semakin banyaknya orang yang memiliki kamera baik itu kamera smartphone, kamera saku ataupun DSLR, maka semakin banyak pula foto makanan yang bertebaran di jagat maya.Ada beberapa foto makanan yang bisa membuat orang yang melihat langsung merasa lapar, ada juga beberapa yang membuat orang merasa muntah, hehehe.Nah, sekarang kita akan mempelajari sedikit bagaimana sih memotret makanan sehingga tampak lezat sekalipun tanpa flash eksternal ataupun internal.
1. Pilih tempat memotret
Pada saat memotret, Anda memerlukan studio. Sesederhana apapun studio tersebut, Anda tetap memerlukannya. Jadi, pilihlah terlebih dahulu tempat yang akan dijadikan studio. Apakah di luar ruangan atau di luar ruangan.Jika Anda memilih untuk memotret makanan di luar ruangan, pilihlah tempat yang teduh. Jika memilih di dalam ruangan, pilihlah tempat yang paling terang. Biasanya, tempat terbaik adalah di dekat jendela.Bila anda mencari tempat memotret untuk sesi ruangan atau studio foto,anda bisa lihat di:Â https://jsp.co.id/5-daftar-studio-foto-paling-menarik-di-jakarta-selatan/
2. Gunakan diffuser jika perlu
Cahaya yang paling oke untuk memotret makanan adalah cahaya yang lembut (soft light). Jadi, hindari cahaya yang terlalu keras atau tajam. Juga hindari pemakaian blitz (walau terkadang, pemakaian blitz juga menghasilkan foto makanan yang baik).Jika cahaya yang masuk ke dalam jendela dirasa terlalu keras, gunakan diffuser. Yaitu alat yang dipasang pada sumber cahaya sebagai penahan cahaya agar dihasilkan cahaya yang lembut. Diffuser yang paling mudah dijumpai adalah kain putih polos (dapat menggunakan kerudung) atau kertas roti putih.Pasang kain atau kertas tersebut pada jendela. Pastikan kain atau kertas yang digunakan tidak kusut. Agar tidak menimbulkan bayangan pada tempat memotret.Untuk penggunaan flash anda bisa lihat di: https://jsp.co.id/5-tips-menggunakan-flash-untuk-hasil-foto-yang-menarik/
3. Cari waktu yang tepat untuk memotret
memilih waktu yang tepat untuk memotret, yaitu ketika sinar matahari sudah cukup lembut, tidak terlalu tajam. jendela yang di gunakan menghadap ke arah Timur, maka waktu yang tepat adalah di atas jam 10 pagi. Pada saat itu, cahaya yang masuk sudah lembut. Cirinya adalah tidak ada sinar tajam yang masuk ke dalam jendela ketika tirai dibuka.
4. Gunakan reflektor
Salah satu hal yang diperhatikan pada saat memotret adalah keseimbangan cahaya dari arah kiri dan kanan. Oleh karena itu, jika Anda menggunakan sumber cahaya dari arah kiri maka diperlukan reflektor pada sebelah kanan, atau sebaliknya. Ini bertujuan agar foto yang dihasilkan tidak gelap sebelah.Reflektor dapat dengan mudah dijumpai di toko peralatan fotografi. Namun, Anda pun dapat memanfaatkan barang-barang yang ada untuk dijadikan reflektor. Misalnya, papan styrofoamputih, kertas karton putih, cermin, loyang kue kering, atau membuat reflektor sendiri.
5. Cuaca mendung…?
Lalu, bagaimana jika cuaca mendung? Inilah kekurangan dari penggunaan natural lighting. Kita tidak dapat memotret kapan saja sesuka hati. Apalagi malam hari.Namun, cuaca mendung tidak perlu dijadikan halangan untuk memotret, dong. Jika mendungnya tidak terlalu tebal, kita masih dapat memotret dengan teknik low light. Ciri khas dari foto jenis ini adalah pemakaian background yang gelap. Hasilnya adalah foto yang terkesan lebih misterius.
Sebenarnya apapun menu yang dihidangkan tidaklah masalah, namun (yang lebih penting) bagaimana cara kita mengambil posisi untuk memoto menu tersebut. Carilah tempat dan tambahan objek yang mendukung gambar tersebut. Selain itu pilihlah beberapa peralatan yang berkaitan dengan objek, seperti kopi dengan cangkir, teh dengan sendok, dan sebagainya.
0 responses on "5 Tips Pencahayaan Natural untuk Food Photography Pemula"