5 Trik Jitu Memotret Dengan Menggunakan Cahaya Matahari
Memotret outdoor pada prinsipnya bisa dilakukan kapan saja tapi biasanya ada waktu yang lebih ideal untuk melakukan sesi pemotretan yaitu pagi — saat matahari belum terlalu terang — atau ketika senja hingga sesaat setelah terbenam.
Mengapa? Karena semakin siang matahari akan semakin terik dan membuat kontras jadi sangat tinggi. Setelah malam, foto outdoor bisa jadi kurang menarik karena sekelilingnya akan gelap, kecuali ada lampu-lampu kota sebagai background yang bisa memberi sedikit daya tarik.Tips pencahayaan untuk foto model yang paling simpel adalah memanfaatkan cahaya matahari. Karena cahaya matahari punya banyak keuntungan seperti intensitasnya kuat, warnanya netral dan saat mendung bisa jadi sumber cahaya diffuse yang lembut.
Kali ini kami akan berbagi tips memotret dengan cahaya matahari di sore hari hingga senja. Ada beberapa keadaan yang akan kami bahas yaitu:
1.Subyek Menghadap Matahari
Bila dilakukan saat sore sekitar jam 16.30 sore, dan matahari masih terik tanpa ditutupi awan, maka keadaan ini akan membuat subyek menjadi terang, warna-warni akan keluar maksimal dan cahaya akan bersifat keras, kontrasnya tinggi dan hasil fotonya akan tajam.
Masalah dari keadaan seperti ini adalah orang yang difoto akan silau dan matanya biasanya akan mengecil. Solusi : mintalah subyek menengok ke samping atau gunakan kacamata hitam.
2.Subyek Membelakangi Matahari
Kadang untuk mendapat sisi kreatif kita boleh juga meminta subyek untuk berdiri membelakangi matahari, istilahnya backlight. Secara teknis memang hal ini akan menyulitkan karena subyek bisa menjadi siluet.Solusi, metering spot ke subyek atau gunakan kompensasi plus, risikonya background akan jadi terlalu terang, atau biarkan saja tetap jadi siluet untuk alasan seni.
Solusi kedua gunakan flash. Flash akan membantu mengisi cahaya untuk menerangi subyek sehingga tidak menjadi siluet. Idealnya memang pakai flash eksternal yang kekuatannya tinggi, tapi bahkan dengan built-in flash yang kecil di kamera pun masih bisa diandalkan bila jarak subyek tidak jauh dari kamera.
3.Mengambil gambar pada saat sore mejelang gelap
Di saat matahari sudah semakin tenggelam, keadaan jadi tidak lagi kontras. Ini saatnya kita memakai cahaya alami tanpa flash, misalnya disaat jam 17.30 sore. Bahkan untuk keadaan seperti ini kita mulai perlu menaikkan ISO supaya shutter speed tidak drop (shutter lambat membuat foto jadi goyang dan tidak tajam).Untuk mengetahui komposisi photography anda bisa lihat di: http://jsp.co.id/20-tips-komposisi-fotografi-yang-sering-di-pakai/
Di saat langit sudah semakin gelap, setting kamera yang perlu kita siapkan adalah kebalikan dari keadaan sore yang terik tadi. Di sini kita perlu flash lagi, tapi shutter speed kita buat agak lambat untuk menerangkan langit dan lampu-lampu latar yang mungkin ada.
Hati-hati subyek tidak boleh bergerak dan kita juga perlu pakai fitur IS/VR atau tripod. Bila sulit untuk membuat foto tajam, maka shutter tidak usah terlalu dipakaskan untuk lambat tapi kita bisa naikkan ISO dengan risiko muncul noise.
Carilah latar yang ada unsur langit (sebelum langit menjadi hitam) dan/atau lampu-lampu kota yang menarik.
4.Memakai Reflector
Sangat mungkin kita membawa reflector, tetapi harus membawa asisten juga untuk membantu didalam pemotretan. Pengalaman saya reflector membantu sedikit jika kita ingin melakukan pemotretan, dan efektif jika memotret model. Bagaimana jika lupa membawa reflector, kita bisa mencari bahan yang bisa memantulkan cahaya. Karena pada prinsipnya, apapun permukaan yang berwarna putih (terang) dapat berfungsi sebagai reflector cahaya. Dan jika kita bisa memanfaatkan dan menempatkannya pada sudut yang tepat, maka hal tersebut dapat kita manfaatkan untuk memberi sedikit cahaya ekstra pada subyek (model). Jika anda ingin membuat latar belakang menjadi blur anda bisa lihat di:Â http://jsp.co.id/panduan-cepat-3-tips-membuat-foto-bokeh-atau-latar-belakang-menjadi-blur/
5.Fokus pada cahaya yang ada
Jangan fokus pada subjek dulu, jangan fokus dengan rule of third dulu, tapi temukan cahayanya.Bukan cahaya seperti waktu matahari terbenam ya, tapi temukan cahaya yang masuk dari jendela, atau spot jatuhnya cahaya di lantai. Ada? Ketemu? OK, di situlah kita mulai foto-foto.Meningkatkan kepekaan melihat cahaya menjadi alasan penting untuk bisa meng-upgrade kemampuan memotret tidak sekedar melihat cahaya melalui mata telanjang melainkan mampu membaca subjek yang tertimpa cahaya seolah-olah dia sudah berada di seberang lensa.Anda bisa memilih lensa untuk keperluan memotret silahkan lihat di: http://jsp.co.id/5-tips-cari-lensa-untuk-kamera-dslr/
Sebab, melihat karakter cahaya melalui lensa berarti memahami dampak yang ditimbulkan secara fotografi, emosi yang diciptakan, warna yang terekam dan komposisi yang bakal tersusun. Berbeda jauh jika melihat dengan mata telanjang yang sekedar kebutuhan optical, menyampaikan data dan pesan ke otak lalu diolah sesuai kebutuhan sehari-hari yang kompleks, bukan khusus untuk kebutuhan fotografi.
Nahhh…begitulah artikel mengenai 5 Trik Jitu Memotret Dengan Menggunakan Cahaya Matahari semoga bermanfaat.
0 responses on "5 Trik Jitu Memotret Dengan Menggunakan Cahaya Matahari"