• No products in the cart.

7 Tips Belajar Videografi Menggunakan Drone

7 Tips Belajar Videografi Menggunakan Drone

Teknologi membuat dunia film dan videografi menjadi lebih dinamis. Jenis-jenis shot yang dulunya sulit dan mahal, kini bisa dicapai dengan terjangkau. Salah satu alat yang cukup berdampak adalah drone alias kendaraan udara tanpa awak. Beberapa merek, seperti DJI sampai Spark berlomba-lomba menelurkan prodak-prodak bermutu, membuat aerial shot semakin mudah, murah, dan canggih.

Penggunaan drone dewasa ini tak lagi identik dengan dunia militer. Dunia videografi pun kini turut memanfaatkan drone sebagai media pengambilan obyek. Sebagai gambaran saja, ketika Kamu melihat foto seekor burung yang sedang terbang dan melakukan banyak kegiatan di atas sana, semua bisa terekam dengan detail menggunakan bantuan drone. Namun hal ini bukan perkara mudah lho, perlu perhatian serta persiapan yang matang untuk eksekusi project seperti ini.

Lantas, bagaimanakah cara menciptakan gambar atau video yang indah menggunakan drone? Nah, postingan kali ini khusus membahas tips menciptakan gambar indah dengan drone milikmu. Yuk simak tips pengambilan video menggunakan drone berikut ini:

1.Terbang dengan Kecepatan Rendah

Aerial shot dulunya dilakukan menggunakan helikopter atau pesawat yang ukurannya lebih besar. Karakter aerial shot yang menggunakan helikopter adalah lambat dan stabil, memberikan impresi yang lebih ‘sinematik’. Oleh karena itu, kamu juga bisa menerapkannya dengan menggunakan drone milikmu. Terbanglah dengan kecepatan rendah dan stabil, sebab kecepatan tinggi akan membuat kameramu tak stabil. Kamera yang tidak stabil menghasilkan distorsi atau efek ‘jello’. Dan distorsi akan mengurangi production value dari aerial shot-mu. https://jsp.co.id/5-tips-membuat-video-dengan-drone/

2.Shot List

Kalau kamu seorang drone pilot, maka persiapkan daftar bidikan yang ingin kamu tangkap. Jika kamu bekerjasama dengan sutradara / videografer utama, diskusikanlah bidikan apa saja yang mereka butuhkan. Jika ada recce, maka ikutlah untuk membuat pemetaan lokasi yang akan kami bidik. Di hari syuting, waktumu terbatas, dan terbang tanpa arah akan membuang waktumu  sia-sia.

 

3. Pilih Jenis Drone yang Tepat

Sekedar informasi, drone memiliki banyak sekali tipe dan ciri khas yang berbeda beda. Pada dasarnya hampir semua drone bisa digunakan untuk merekam video, namun Kita harus memilih mana yang sesuai dengan kebutuhan Kita. Jangan hanya memperhatikan jenis atau mereknya saja, perhatikan pula harga yang sesuai dengan kantong Kamu ya, tentunya dengan spesifikasi yang mumpuni juga. Hal yang harus Kamu ingat adalah, untuk aerial videography Kamu tak hanya membutuhkan drone saja lho, Kamu juga butuh kamera dengan kualitas yang bagus, meskipun Kamu juga bisa membeli drone yang sudah satu paket dengan kamera. https://jsp.co.id/tips-memilih-drone-untuk-pemula/

4. Jangan Lupa Lakukan Konfigurasi Kamera

Jika Kita sudah memahami pilihan drone, langkah selanjutnya adalah ajak rekan yang sudah ahli dibidang aerial videography atau setidaknya yang pernah melakukan hal tersebut. Harapannya tentu saja mereka akan membimbing Kita dalam melakukan aerial videography dan menghindari dari sejumlah kesalahan yang dapat berakhibat fatal pada drone kesayangan Kita. Salah satu yang acap kali muncul adalah lupa konfigurasi pada kamera.

5. Pengaturan Kecepatan dan getaran

Salah satu faktor penentu kesuksesan pengambilan video menggunakan drone adalah menentukan sudut kemiringan. Dalam case ini Kamu harus mengatur kemiringan maksimum drone sebesar 15°. Hal tersebut memungkinkan Kamu untuk membuat gerakan dengan lebih halus terlebih pada saat melakukan aktivitas. Selain sudut kemiringan, yang harus Kamu perhatikan selanjutnya adalah kelancaran bukanlah kecepatan. Semakin rendah kecepatan, makan video yang dihasilkan pun akan menjadi lebih bagus.

Aturlah lambat kecepatan maksimum, misal 50° / detik maksimum. Sama seperti yang telah kita sampaikan sebelumnya, kecepatan putaran lambat juga akan membantu proses pengambilan gambar menjadi jauh lebih lancar dan tanpa gerakan bayangan dari hasil rekaman. Selain teknik pengaturan kemiringan dan kecepatan, hal berikutnya yang harus Kamu perhatikan adalah keadaan baling baling. Pastikan baling baling tidak mengalami masalah dan pastikan pula lensa kamera drone cukup bersih.

default

6. Plotting

Langkah selanjutnya yang bisa Kamu lakukan adalah plotting drone. Seperti yang sudah Kita bahas sebelumnya, pastikan drone yang Kamu miliki mendukung gerakan lambat dan halus karena kecepatan dan kemiringan drone ini sangat menentukan kualitas hasil video. Gerakan yang cepat dan secara tiba tiba dapat membuat kualitas video yang Kamu ambil menjadi buruk. Oleh karenanya lebih baik awali dengan lambat dari pada terlalu cepat.Tak perlu terburu buru untuk merekam video, ambil lah secara perlahan dan pastikan kualitas video yang Kamu ambil berkualitas.

Jangan ragu untuk mengulang pengambilan gambar untuk menghasilkan video yang terbaik.Selanjutnya, terkait plotting yang harus Kamu perhatikan adalah areal dan obyek yang akan diambil, apakah Kamu akan mengambil areal gedung, kecantikan alam, atau pun kendaraan yang sedang bergerak. Selain obyek, Kamu juga harus memperhatikan keadaan angin, apakah terlalu kencang atau justru cukup tenang. Lalu perhatikan pula obstacle yang bisa mengganggu drone Kamu saat terbang, misal tiang listrik, gedung bertingkat, atau pun pohon pohon.

7. Kondisi Cuaca

Hal berikutnya yang harus Kamu perhatikan adalah terkait kondisi cuaca dimana Kamu akan mengambil gambar. Hindarilah terbang pada saat kondisi angin yang kencang, hal ini akan cukup mempengaruhi kualitas gambar yang diambil karena drone tak mampu stabil melawan angin yang kencang. Selanjutnya adalah hindari terbang dengan suhu yang rendah, hal ini berlaku pula untuk fotografi maupun pada saat merekam video. Poin selanjutnya adalah, hindari terbang dengan tingkat cahaya sangat rendah, hal ini untuk mengantisipasi adanya awan maupun hujan yang dapat mengganggu proses pengambilan gambar.

 

Dari segi pencahayaan, waktu yang paling baik untuk mengambil video aerial adalah siang maupun senja. Cahaya disaat senja memberikan kesan dramatis karena memiliki sinar yang hangat dan redup, sementara siang hari akan meratakan perspektif sebuah obyek. Nah, sebelum Kamu memutuskan untuk melakukan aerial videography akan sangat baik jika Kamu mengecek terlebih dahulu perkiraan cuaca, sehingga kamu pun tak perlu memaksakan bilamana cuaca sedang buruk.

Demikian lah 7 Tips Belajar Videografi Menggunakan Drone yang bisa kamu pelajari. Bagi Kamu yang masih pemula tak perlu terburu buru ya untuk dapat menerbangkan drone, selalu perhatikan lingkungan sekitar serta cuaca sebelum kamu melakukan kegiatan aerial ini. Selamat mencoba!

 

0 responses on "7 Tips Belajar Videografi Menggunakan Drone"

Leave a Message

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Copyright © 2017 - Jakarta School of Photography

Setup Menus in Admin Panel