• No products in the cart.

APA ITU KAMERA FULL FRAME

Apa Itu Kamer Full Frame

 

Istilah full frame seringkali terdengar saat kita mendengar percakapan para fotografer tentang kamera. Kamera full frame mungkin sering kamu dengar diucapkan oleh orang-orang yang sudah jago di bidang fotografi.Bagi fotografer profesional, memiliki kamera full frame sudah menjadi pencapaian tersendiri dalam hidup. Kamera Full-Frame adalah jenis kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) yang memiliki sensor berukuran 35 mm (36 mm X 24 mm).Istilah Full-Frame mengacu pada ukuran film yang dipergunakan untuk memotret dengan kamera analog di masa kamera digital belum dilahirkan. Ukuran 35 mm dianggap menjadi standar industri bagi semua film yang dipergunakan dan semua kamera digital yang memiliki sensor yang berukuran sama, 35 mm dikategorikan sebagai kamera Full-Frame.

Dibawah ini beberapa contoh kamera Full Frame antara lain :

  • Canon EOS 5D
  • Canon EOS 6D
  • Nikon D4
  • Nikon D6
  • Nikon D750
  • Pentax K-1
  • Sony A-850

Kelebihan kamera full frame dibanding kamera sensor yang lebih kecil (APS-C, four thirds, 1 inch) adalah kemampuan sensor menangkap lebih banyak cahaya sehingga lebih bersih dari noise (bintik-bintik) saat mengunakan ISO tinggi di kondisi cahaya yang gelap. Selain itu lebih mudah membuat bagian yang tidak fokus menjadi blur dan pilihan lensa lebar lebih banyak. Kelebihan kamera full frame dibanding kamera sensor yang lebih besar seperti medium format adalah ukuran kamera dan lensa yang relatif lebih ringan dan compact.

  

Kamera full frame juga menikmati ketersediaan lensa-lensa dari jaman kamera film yang bisa dipasang langsung atau dengan adaptor ke kamera digital baru.Kelemahan kamera full frame yang dikeluhkan biasanya adalah harga kamera dan lensa yang lebih mahal, ukuran lebih besar dan berat daripada kamera bersensor lebih kecil, dan hasil gambar tidak se-detail kamera medium format.

Ciri Kamera Full Frame

Beberapa ciri- ciri yang terdapat dalam kamera full frame adalah :

  1. Besar dan berat : Ukurannya lebih besar dan memiliki berat lebih dari kamera digital yang menggunakan sensor APSC (Cropped Sensor). Hal ini karena diperlukan ruang lebih untuk sensornya dan berbagai komponennya.
  2. EF Mounting (Pada Kamera Canon) : Dudukan lensa yang tersedia adalah EF saja. Lensa yang dibuat khusus untuk kamera bertipe sensor APSC tidak bisa dipergunakan pada kamera full frame. Sebaliknya lensa kamera full frame bisa dipergunakan pada kamera bersensor APSC.
  3. Harga : Mahal itu relatif, tetapi harga kamera DSLR bertipe full frame lebih mahal dibandingkan kamera dengan sensor APSC. Oleh karena itu biasanya yang mempergunakan berasal dari kalangan profesional. Lensanya pun memiliki harga yang lebih tinggi.

Keuntungan Kamera Full Frame

Ada harga ada rupa kata orang Indonesia. Artinya biasanya barang yang berharga mahal akan memberikan “lebih” kepada siapa yang berani membayarnya. Begitu juga dalam kasus kamera full frame. Dibandingkan dengan banyak kamera jenis lain, seperti kamera dengan sensor APSC ada banyak keunggulan dan kelebihannya.

Beberapa keuntungan kamera Full Frame adalah :

  1. Kualitas Hasil Foto Yang Lebih Bagus : Dengan sensor yang lebih besar dan lebih sensitif, hasil kamera full frame biasanya lebih tajam dan jernih dibandingkan dengan kamera dengan cropped sensor. Resolusi yang bisa dicapai kamera jenis ini pun lebih tinggi.
  2. Bidang Pandang ( Field of View) Lebih Luas: Ukuran sensor yang lebih besar juga membuat bidang pandang dari foto yang dihasilkan lebih “luas” dibandingkan foto yang keluar dari sebuah kamera bersensor lebih kecil, seperti APSC. Jika dijelaskan dalam bentuk foto, jika sebuah obyek diambil dari jarak yang sama dengan kamera full frame dan kamera dengan sensor APSC, hasilnya kurang lebih akan seperti di bawah ini .
    Dengan memiliki bidang pandang yang lebih lebar dan luas, maka sebuah Canon EOS 5D (full frame) akan menangkap bidang yang lebih luas dibandingkan sebuah Canon 700D (cropped sensor). Hal ini menguntungkan dalam beberapa jenis fotografi seperti fotografi landscape dimana bidang yang luas menjadi salah satu kunci.
  3. Dept of Field (DoF) Lebih Kecil : Apa keuntungannya memiliki DoF yang kecil? Tanyakan pada para fotografer yang menggemari “portrait” atau potret. Biasanya mereka menggemari teknik bokeh, latar belakang blur untuk menambah keartistikan sebuah foto. Untuk membuat foto bokeh ini memerlukan Dof yang kecil dan kamera dengan sensor penuh ini memiliki kemampuan lebih dalam hal itu.
  4. Memiliki Noise Lebih sedikit : Otomatis. Karena sensor yang dipergunakan lebih besar, maka kemampuannya menangkap cahaya akan lebih besar juga. Hal ini sangat berpengaruh ketika seorang fotografer memotret dalam situasi minim cahaya. Biasanya pada siatusi seperti itu kebanyakan fotografer akan menaikkan settingan ISO ke angka yang lebih tinggi, seperti ISO 1600 atau 3200 agar kepekaan sensor meninggi. Masalahnya semakin tinggi ISO maka akan semakin banyak “noise” (atau bintik hitam) pada foto yang terlihat. Dengan menggunakan kamera full frame hal itu bisa dikurangi. Dengan begitu foto menjadi lebih natural.

Nah, itulah yang dimaksud dengan kamera Full Frame. Tentunya, sudah jelas pula mengapa harganya bisa begitu mahal. Sebuah kamera Nikon D750 dengan 24 Megapixel dihargai US$ 1,499 yang berarti hampir 3 kali lipat dari Nikon D5300 yang memiliki resolusi sama.
Perlukah memilikinya? Silakan jawab sendiri sesuai dengan kebutuhan fotografi Anda dan keuangan yang ada. Jangan lupa juga lensa kamera jenis ini sama mahalnya (bahkan bisa lebih mahal).

 

apa itu kamera full frame, kamera full frame murah, kamera full frame murah 2018, kamera full frame sony, seri kamera canon full frame, kamera mirrorles full frame murah,jenis kamera full frame, kelebihan kamera full frame, keuntungan kamera full frame, ciri ciri kamera full frame, kamera nikon full frame, jenis lensa full frame canon, kamera full frame nikon, kamera full frame termurah 2018

 

0 responses on "APA ITU KAMERA FULL FRAME"

Leave a Message

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Copyright © 2017 - Jakarta School of Photography

Setup Menus in Admin Panel