Apa yang Harus Dipersiapkan untuk Mengikuti Sertifikasi Drone Bagi Pemula

Penggunaan drone di Indonesia saat ini semakin meningkat. Baik itu untuk keperluan pemetaan maupun untuk kebutuhan lainnya.

Sertifikasi pilot drone saat ini banyak dicari oleh para penerbang pesawat tanpa awak. Hal tersebut karena lisensi memberikan banyak manfaat tidak hanya bagi individu tetapi juga bagi instansi maupun perusahaan. Bagaimana cara mendapatkan lisensinya dan apa saja yang harus dipersiapkan?

Jika Anda ingin mendapatkan sertifikasi drone di Indonesia, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan agar proses pelatihan dan ujian berjalan lancar.

Berikut adalah persiapan yang harus dilakukan bagi pemula:

1. Pahami Dasar-Dasar Regulasi Drone

Sebelum mengikuti sertifikasi, penting untuk memahami aturan dasar penggunaan drone di Indonesia, seperti:

• Peraturan Menteri Perhubungan No. 37 Tahun 2020 tentang Pengoperasian Pesawat Udara Tanpa Awak.
• Batasan ketinggian penerbangan (maksimal 120 meter di ruang udara sipil).
• Zona terbang yang diizinkan dan dilarang (tidak boleh terbang di dekat bandara, kawasan militer, dan objek vital negara).

2. Pilih Lembaga Pelatihan dan Sertifikasi yang Terpercaya

Pastikan Anda mendaftar di lembaga pelatihan resmi yang diakui oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJPU) atau instansi terkait. Lembaga ini akan memberikan pelatihan teori dan praktik sesuai standar penerbangan drone. Salah satunya adalah  Jakarta School of Photography, yang merupakan Lembaga Pelatihan dan Sertifikasi drone terpercaya yang bersertifikat serta memiliki Instruktur profesional serta berpengalaman. 

3. Persiapkan Peralatan yang Dibutuhkan

Beberapa lembaga pelatihan menyediakan drone untuk latihan, tetapi ada baiknya Anda membawa perlengkapan sendiri, seperti:

• Drone yang sesuai standar (disarankan kategori di bawah 25 kg).
• Remote control dan baterai cadangan.
• Aplikasi pendukung penerbangan drone (misalnya DJI Fly, UAV Forecast, atau Airmap).

4. Kuasai Teknik Dasar Penerbangan Drone

Sebelum mengikuti pelatihan sertifikasi, sebaiknya Anda sudah memiliki keterampilan dasar dalam mengendalikan drone, seperti:

• Take-off dan landing dengan stabil.
• Manuver dasar (maju, mundur, berputar, dan hover stabil).
• Menggunakan fitur otomatisasi drone seperti return-to-home (RTH).

5. Siapkan Dokumen dan Administrasi

Beberapa dokumen yang mungkin dibutuhkan untuk mendaftar sertifikasi drone, antara lain:

• KTP atau identitas resmi lainnya.
• Formulir pendaftaran pelatihan.
• Pas foto (jika diperlukan).
• Biaya pelatihan dan ujian sertifikasi (besarnya bervariasi tergantung penyedia pelatihan).

6. Pelajari Materi Ujian Sertifikasi

Sertifikasi drone biasanya mencakup dua tahap ujian:

• Ujian teori: Meliputi regulasi penerbangan, prinsip aerodinamika, keselamatan penerbangan, dan mitigasi risiko.
• Ujian praktik: Menerbangkan drone sesuai skenario tertentu, termasuk navigasi dasar dan prosedur darurat.

7. Pahami Etika dan Keselamatan Penerbangan Drone

Selain mengikuti regulasi, Anda juga harus memahami kode etik dalam menggunakan drone, seperti:

• Tidak menerbangkan drone di area privat tanpa izin.
• Menghormati privasi orang lain dan tidak merekam tanpa izin.
• Mengutamakan keselamatan diri sendiri dan lingkungan sekitar.

Untuk mengikuti sertifikasi drone, Anda perlu memahami regulasi, memilih lembaga pelatihan yang kredibel, menyiapkan peralatan, menguasai teknik dasar penerbangan, serta mempersiapkan dokumen administrasi dan biaya pelatihan. Dengan persiapan yang matang, Anda akan lebih siap untuk mendapatkan sertifikasi dan menerbangkan drone secara legal dan profesional.

Jadi jangan ragu untuk mendaftarkan diri dengan mengikuti pelatihan bersertifikat di Jakarta School of Photography. Informasi pendaftaran bisa langsung menghubungi nomor dibawah ini.