Belajar Smartphone Videography
Siapa bilang bikin video berkualitas cuma bisa dilakukan dengan perangkat rekam mahal? Bermodal kamera smartphone saja, kita juga bisa bikin video dengan kualitas menawan.
Selain kamera, fitur perekaman video di smartphone telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan ponsel-ponsel terdahulu. Kemampuan perekaman 4K sampai kemampuan HDR menjadi fitur yang gampang ditemui di beberapa ponsel andalan.
Karena itu, tak jarang seseorang memanfaatkan perangkat smartphonenya untuk mengambil video. Selain lebih mudah dan ringkas, video yang direkam juga bisa langsung diedit ataupun diunggah melalui aplikasi yang tersedia.
Meski demikian, di balik kecanggihan teknologi tetap dibutuhkan seseorang di belakangnya untuk memastikan kualitas video tetap baik dan berkualitas bagus.Â
Tentunya, untuk membuat video berkualitas pakai kamera smartphone itu tidak bisa sembarangan. Kita wajib memahami triknya agar objek dapat terekam dengan baik dan hasil video pun berkualitas.
Teori Smartphone Videography
Teori mengenai smartphone videography harus kita pahami secara mendetail. Ada hal-hal teori yang harus dipahami sebelum membuat video diiantaranya;
- Pengambilan gambar untuk video idelanya sekali shot minimal 5 -10 detik. Sehingga untuk sebuah video diperlukan sebanyak 36 kali.
- Perhatikan juga isi video seperti apa yang ingin kita sampaikan, informasi, pengetahuan atau hiburan. Usahakan ada interaksi dengan orang lain seperti wawancara atau percakapan agar video terasa lebih hidup bukan senyap.
- Persiapan alat untuk mengambil gambar atau shoot, seperti smartphone, tripod ( bisa monopod, tongsis, atau stedy cam), holder tripod, remote control/tomsis, microphone serta headphone dan voice recorder (alternatif).
- Usahakan saat mengambil video, posisi kamera dipegang dengan baik dan benar supaya hasilnya tidak shacking. Bila tidak menggunakan tripod maupun stabilizer, posisi tangan mendekat ke dada.
- Perhatikan resolusi video sesuai dengan tingkatannya.
- Pahami kegunaan tripod, diantaranya;Â menstabilkan shot, zoom-in zoom-out, low angle shot, high angle shot, selfie, 360 rotation, timelapse dll.
- Rekam video dengan posisi landscape atau mendatar, bukan portrait atau vertical kecuali buat FB live.
- Mensyut itu seperti memotret, perhatikan komposisi, angle, dan cahaya.
- Syut sesuai urutan waktu atau cerita.
Praktek Membuat Video dan Editing dengan Power Director
Dalam praktek pengambilan video sebisa mungkin berusaha mengambil angle yang berbeda dalam tiap potongan videonya.Â
Dalam tahapan untuk editing banyak dan detail, apalagi menggunakan applikasi Power Director. Power Director merupakan applikasi editing video di smartphone terutama pengguna Android. Power Director ini ada yang berbayar dan gratis, sementara untuk belajar awal bisa menggunakan yang gratisan saja. Hanya saja, kalau ingin menekuni dunia videography disarankan menggunakan yang berbayar supaya lebih profesional, fitur lebih lengkap dan hasil video bisa menunjang sebuah bisnis.
Kalau sudah ada applikasi editing, langkah selanjutnya menyiapkan bahan pendukung seperti database, music latar, yotube audio.
Nah jika sudah paham dalam teori maupun prakteknya dalam Belajar Smartphone Videography ada beberapa tips yang harus dipahami juga untuk mendapatkan video yang berkualitas.Â
Berikut 5 Tips Mudah Belajar Smartphone Videography diantaranya :Â
1. Ketahui posisi mikrofon di smartphone
Sebelum mengambil gambar, pastikan posisi mikrofon di smartphone yang digunakan. Hal ini dilakukan agar mikrofon yang berfungsi untuk menangkap suara tak tertutup oleh tangan.
Akibatnya, tak jarang kualitas gambar yang baik tak didukung dengan audio yang mumpuni, sehingga hasil video keseluruhan tak cukup memuaskan.
2. Gunakan dua tangan
Salah satu trik mudah untuk mengambil video dalam keadaan stabil adalah dengan menggunakan dua tangan. Karenanya, untuk memastikan gambar yang dihasilkan tetap baik selalu gunakan cara ini.
Lewat cara ini, kejadian-kejadian seperti transisi yang kasar atau tiba-tiba dapat dihindari jika ponsel yang dipegang tetap berada dalam keadaan kokoh.
3. Jangan pakai zoom digital
Ada baiknya kita menghindari penggunaan zoom digital saat mengambil video, karena dapat menyebabkan kualitas gambar yang dihasilkan tak lagi tajam. Dari pada memakai zoom lebih baik kita mendekati objek yang akan direkam. Namun, pastikan smartphone tetap berada dalam kondisi stabil agar hasil tangkapan gambar tetap sempurna.
4. Pilih lokasi dengan kontras yang tak terlalu tinggi
Sebelum mulai merekam video, perhatikan pencahayaan di lokasi tersebut. Hati-hati apabila pencahayaan wilayah tersebut terlalu terang atau gelap.
Biasanya smartphone akan sulit menyeimbangkan pencahayaan di wilayah tersebut sehingga rekaman terkadang tak begitu jelas. Karena itu, posisikan diri di tempat dengan kontras yang tak begitu tinggi.Â
5. Latih pengambilan gambar
Cobalah untuk menemukan ritme yang sempurna dan tepat saat merekam termasuk mempertahankan kecepatan konstan. Selain itu, coba untuk tak mengambil gambar secara terputus-putus, baik dari atas atau bawah.
Kecepatan pergerakan kamera juga mempunyai peranan penting. Untuk itu, coba beberapa pengambilan gambar dengan kecepatan berbeda dan pilih metode mana yang lebih baik.
Bagaimana cukup mudah kan dalam pengambilan video menggunakan Smartphone? Tetap belajar dan ikuti beberapa tips diatas dapat membantu anda dalam proses Belajar Smartphone Videography di rumah.
Selamat Mencoba…!Â
Jakarta School of Photography
Â
belajar smartphone videography, belajar videografi dengan smartphone, belajar smartphone videography untuk traveling, belajar membuat video dengan smartphone, tips mudah bikin video berkualitas dengan smartphone, 5 tips belajar smartphone videography, 5 tips belajar smartphone videografi, 5 tips merekam video dengan smartphone, videography smartphone, mobile videography, mobile videografi, smartphone videografi, smartphone videography,Â
0 responses on "Belajar Smartphone Videography"