• No products in the cart.

Belajar Teknik Dasar Cinematografi Untuk Pemula

Belajar Teknik Dasar Cinematografi Untuk Pemula

Berbeda dengan fotografi yang memiliki output berupa gambar atau foto, cinematogri lebih menitikberatkan pada rekaman momen yang kemudian menghasilkan objek bergerak.

Adapun secara definisi, cinematografi adalah bidang ilmu yang membahas teknik penangkapan dan atau penggabungan gambar sehingga rangkaiannya memiliki gagasan ide yang ingin tersampaikan.

Bidang yang satu ini bisa menjadi cukup kompleks untuk para pemula. Oleh karena itu Jakarta School of Photography akan memberikan panduan yang bisa membantu kalian untuk mulai belajar cinematografi.

Kita wajib mengenal dan menguasai berbagai macam elemen yang digunakan selama proses shooting, baik itu seba-serbi kamera, teknik pengambilan gambar, hingga pengaturan cahaya.

1. Kamera dan Lensa

Pertama kita harus mempelajari dan betul-betul menguasai kamera dan lensa ketika ingin mempelajari cinematografi. Kedua benda ini merupakan elemen dasar yang nantinya akan membantu untuk mempelajari bidang perfilman lainnya.

2. Pemilihan Angle

Sudut pengambilan gambar ketika proses shooting akan menghasilkan mood dan persepsi yang berbeda untuk kebutuhan setiap scene film kita. Pemilihan angle yang tepat akan membantumu menampilkan adegan dengan lebih baik dan sesuai dengan pesan yang ingin kita sajikan ke penonton.

Low angle shot misalnya, akan memberikan karaktermu kesan dominan dan kuat, cocok untuk yang ingin menampilkan tokoh tertentu atau menyajikan scene yang mengangkan. Lalu ada juga bird eye view yang pas untuk tampilan observasi atau pengamatan layaknya seorang spy atau adegan kejar-kejaran.

3. Komposisi Video

Selain teknik pengambilan gambar, kita wajib mempelajari komposisi video. Penentuan tata letak berbagai elemen dalam film akan memberikan efek sinematik yang bervariasi tergantung pada genre film yang ingin kita buat.

Jika kita ingin menampilan tampilan yang lebih alami, tempatkanlah benda-benda penting di luar dari titik tengah video. Buat kesan yang lebih formal dan stylish, letakkan benda-benda mati pada bagian tengah secara simetris.

Perhatikan Ini saat Belajar Cinematografi

Semua orang bisa mempelajari beberapa teknik dasar sinematografi, termasuk kita. Langkah pertama sebelum mengenal beberapa teknik pengambilan gambar atau sinematografi adalah menentukan pengambilan gambar (shot/capture size).

Kualitas shot tak cuma membantu kita dalam menjalankan alur cerita, namun juga memanjakan penonton kita nantinya. Pengambilan gambar sangat memengaruhi teknik apa yang harus kita lakukan.

Komposisi, posisi dan sudut kamera merupakan tiga hal yang berperan dalam pengambilan gambar. Kita boleh saja mengindahkan aturan rule of third, namun untuk memunculkan ide dalam sebuah gambar atau rangkaian gambar, beberapa teknik ini perlu kita pelajari. Perhatikan baik-baik, ya.

Cinematografi dengan steady camera

Ada beberapa teknik steady camera dalam cinematografi antara lain :

1. Extreme Long Shot

Teknik Extreme Long Shot biasanya dilakukan ketika kita ingin memperkenalkan sebuah gambar awal yang menunjukkan seluruh lokasi sebuah adegan atau isi ceritanya. Teknik ini membuat gambar yang diambil terlihat jauh dan kecil. Dimensi yang ingin ditangkap otomatis bersifat lebar.

Teknik ini memperlihatkan bahwa kita ingin menunjukkan set lokasi di mana adegan atau scene tersebut terjadi (pengenalan lokasi). Biasanya rule of third diindahkan, namun tidak lama-lama karena langsung disambung dengan shot lain yang memperhitungkan aturan rule of third.

2. Very Long Shot

Kita bisa langsung menggunakan teknik Very Long Shot dari Extreme Long Shot. Satu hal yang perlu diperhatikan, harus ada setidaknya satu objek utama yang mau kita tonjolkan. Set lokasi boleh sama karena di sini kita berusaha menunjukkan siapa atau apa yang mau kita tekankan atau sampaikan.

3. Long Shot

Teknik long shot cinematografi adalah untuk mengantarkan mata penonton kepada keleluasaan suatu objek (who or what). Dalam istilah lain dikenal dengan nama landscape format size. Biasanya digunakan untuk opening shot dengan diwakilkan oleh gambar atau objek seutuhnya dengan mengedepankan aturan rule of third.

4. Medium Close Up

Dikenal dengan istilah potret setengah badan, keunggulan yang bisa kita dapatkan ketika memadukan antara medium shot dengan medium close up adalah gambar yang dinamis dan mendetail sehingga penonton tidak jenuh.

Sudut pandang atau camera angle juga memengaruhi dua teknik ini. Ada baiknya sudut pengambilan gambarnya berbeda. Misalkan medium close up kita ambil dari kanan, lalu medium shot kamu ambil dari sebelah kiri.

5. Close Up

Kalau medium shot merupakan teknik terbaik, maka close up adalah teknik yang paling populer digunakan. Komposisi ini memiliki karakter fokus pada wajah orang. Teknik close up juga cocok digunakan baik untuk wawancara maupun adegan tertentu karena memperlihatkan dengan jelas reaksi atau ekspresi orang.

Teknik saat menggunakankamera bergerak

Berikut ini teknik penggunaan kamera bergerak dalam cinematografi:

1. Panning Shot

Perlu diingat bahwa kamera kita harus stabil ketika menggunakan beberapa teknik. Panning shot cinematografi adalah adalah teknik yang menggunakan kondisi kamera bergerak. Usahakan agar tidak terlalu banyak guncangan agar tidak mengurangi kualitas video.

Salah satu tekniknya adalah panning shot, yakni teknik pengambilan gambar di mana kamera digerakkan secara horizontal. Teknik ini sebetulnya sangat sederhana dan kerap kali digunakan untuk memangkas pengambilan gambar, terutama kalau kita hanya menggunakan satu kamera saja.

2. Crane Shot

Crane shot bertujuan untuk mengambil gambar secara vertikal (atas ke bawah atau bawah ke atas). Teknik ini sangat berguna untuk menghasilkan efek transisi cinematografi yang mantap. Teknik crane shot mengharuskan kita untuk memiliki peralatan yang memadai seperti crane, harganya yang cukup mahal dan operator yang andal terkadang menjadi kendala.

3. Track – In Shot

Berbeda dengan crane shot, teknik track-in shot bisa dilakukan tanpa alat bantu yang mahal. Akan tetapi, kita harus memiliki stabilizer agar gambar yang kita ambil tidak goyang. Seperti zoom-in, teknik ini bertujuan untuk pengambilan gambar dari jauh menjadi dekat.

Semua orang bisa mempelajari cinematografi, yang terpenting adalah niat dan kemauan tinggi untuk terus belajar. Lakukan penelitian dan lihatlah berbagai karya cinematografi agar kita dapat mengeksplor berbagai ide menarik.

Jika ternyata kemampuanmu kurang cukup untuk mempraktikkan cinematografi, kita tetap bisa menggunakan ilmu yang kita miliki dengan membagikannya dalam bentuk artikel yang bisa kita unggah ke website pribadi

Semua orang bisa belajar cinematografi yang terpenting adalah niat dan kemauan tinggi untuk terus belajar. Lakukan penelitian dan lihatlah berbagai karya cinematografi agar kita dapat mengeksplor berbagai ide menarik. Selamat mencoba..!

Jakarta school of photography

Belajar Teknik Dasar Cinematografi Untuk Pemula, belajar cinematografi, belajar cinematography, belajar sinematografi, smartphone cinematografi, smartphone cinematography, smartphone sinematografi, sinematografi adalah, cinematografi adalah, konsep dasar sinematografi, konsep dasar cinematografi, konsep cinematography, unsur-unsur sinematografi, unsur-unsur cinematografi, unsur-unsur cinematography, sinematografi film, cinematografi film, cinematography film, contoh sinematografi, belajar filmmaking, perbedaan sinematografi dan videografi, sinematografi contoh, contoh cinematografi, contoh cinematography,

0 responses on "Belajar Teknik Dasar Cinematografi Untuk Pemula"

Leave a Message

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Copyright © 2017 - Jakarta School of Photography

Setup Menus in Admin Panel