• No products in the cart.

Cara Mengatasi Overexposure dan Underexposure dalam Fotografi

Cara Mengatasi Overexposure dan Underexposure dalam Fotografi

Dunia fotografi adalah dunia yang ke-Inggris-Inggris-an. Banyak sekali istilah yang dipergunakan berasal dari negeri Ratu Elizabeth itu. Dua diantaranya adalah “overexposed” dan “underexposed”. Meskipun sebenarnya padanannya dalam bahasa Indonesia sudah ada, tetapi bahkan fotografer atau penggemar fotografi di Indonesia lebih suka menggunakan istilah dalam bahasa Inggrisnya. Apakah Anda seorang pecinta fotografi? Jika ya, pasti pernah mengalami masalah overexposure dan underexposure dalam foto Anda. Overexposure terjadi ketika foto terlalu terang, sedangkan underexposure terjadi ketika foto terlalu gelap. Jangan khawatir, dalam artikel ini kami akan memberikan beberapa tips tentang bagaimana mengatasi kedua masalah ini.

Apa perbedaan Overexposure dan Underexposure?

Dalam fotografi, overexposure dan underexposure mengacu pada seberapa terang atau gelapnya sebuah foto karena pencahayaan yang tidak sesuai. Berikut penjelasan perbedaannya:

 

1. Overexposure (Terlalu Terang)

Ciri-ciri:
Bagian tertentu dalam foto menjadi terlalu terang sehingga kehilangan detail, terutama pada area yang putih (highlight).
Misalnya, langit bisa terlihat putih polos tanpa awan, atau wajah terlihat sangat terang hingga tidak ada tekstur.

Penyebab:
Shutter speed terlalu lambat (terlalu lama cahaya masuk).
Aperture terlalu besar (f/number kecil).
ISO terlalu tinggi.

Kondisi Umum:
Terjadi di lingkungan yang sangat terang seperti siang hari di bawah matahari langsung.

2. Underexposure (Terlalu Gelap)

Ciri-ciri:
Foto terlihat gelap, terutama pada area bayangan (shadows), sehingga detail sulit terlihat.
Misalnya, objek yang seharusnya terlihat jelas tampak buram dalam kegelapan.

Penyebab:
Shutter speed terlalu cepat (terlalu sebentar cahaya masuk).
Aperture terlalu kecil (f/number besar).
ISO terlalu rendah.

Kondisi Umum:
Terjadi di lingkungan yang kurang cahaya seperti malam hari atau ruangan gelap tanpa pencahayaan tambahan.

Cara Mengatasi Overexposure dan Underexposure 

Mengatasi overexposure (foto terlalu terang) dan underexposure (foto terlalu gelap) dalam fotografi memerlukan penyesuaian yang cermat pada pengaturan kamera dan teknik pengambilan gambar. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat membantu:

1. Mengatasi Overexposure

Gunakan ISO Rendah
Turunkan ISO ke nilai serendah mungkin (biasanya ISO 100 atau 200) untuk mengurangi sensitivitas sensor terhadap cahaya.

Percepat Shutter Speed
Tingkatkan kecepatan rana untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk. Misalnya, dari 1/100 detik ke 1/500 detik.

Tutup Aperture (Naikkan f-Stop)
Gunakan nilai f yang lebih tinggi (misalnya, dari f/2.8 ke f/8) agar cahaya yang masuk lebih sedikit.

Gunakan Filter ND (Neutral Density)
Filter ini mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke lensa tanpa mengubah warna atau detail gambar.

Aktifkan Highlight Warning
Fitur ini membantu mendeteksi area overexposed sehingga Anda bisa mengatur ulang eksposur.

Gunakan Mode Manual atau Spot Metering
Dengan mode manual atau spot metering, Anda dapat mengontrol eksposur secara lebih akurat pada area penting.

2. Mengatasi Underexposure

Naikkan ISO
Tingkatkan ISO untuk meningkatkan sensitivitas sensor terhadap cahaya. Namun, perhatikan noise yang mungkin muncul pada ISO tinggi.

Perlambat Shutter Speed
Gunakan kecepatan rana yang lebih lambat untuk memungkinkan lebih banyak cahaya masuk. Gunakan tripod untuk mencegah blur jika rana terlalu lambat.

Buka Aperture Lebih Besar (Turunkan f-Stop)
Gunakan aperture besar (misalnya, f/2.8 atau f/1.8) agar lebih banyak cahaya masuk.

Tambahkan Sumber Cahaya Eksternal
Gunakan flash, lampu LED, atau reflektor untuk menerangi subjek Anda.

Gunakan Histogram untuk Panduan
Periksa histogram kamera untuk memastikan eksposur tidak terlalu gelap.

Gunakan Mode HDR
Mode High Dynamic Range (HDR) memungkinkan kamera mengambil beberapa gambar dengan eksposur berbeda, lalu menggabungkannya untuk mendapatkan detail yang lebih baik.

3. Paska Produksi

Jika Anda sudah mengambil gambar tapi hasilnya masih overexposed atau underexposed, Anda dapat memperbaikinya dengan perangkat lunak editing seperti:

Adobe Lightroom/Photoshop
Gunakan slider untuk mengatur Highlights, Shadows, Exposure, atau Contrast.

Snapseed (untuk smartphone)
Atur brightness, shadows, dan highlights.

Tips Tambahan:

Manfaatkan mode bracketing untuk mengambil beberapa gambar dengan eksposur berbeda, sehingga Anda bisa memilih hasil terbaik atau menggabungkannya. Praktikkan komposisi yang baik agar pencahayaan pada subjek utama lebih optimal. Saat mengedit foto, baik overexposure maupun underexposure bisa diperbaiki sampai batas tertentu, tetapi hasilnya tergantung pada kemampuan kamera menangkap detail dalam highlight dan shadow (dynamic range). Kamera dengan dynamic range yang baik akan lebih mudah memulihkan detail. Cukup sekian dulu semoga membantu!.

JIKA MEMBUTUHKAN INFORMASI TENTANG PELATIHAN FOTOGRAFI DAN LAIN SEBAGAINYA BISA MENGHUBUNGI NO WHATSAPP DIBAWAH INI: 
Jika membutuhkan informasi tentang sertifikasi drone,fotografi dan content creator bisa buka link dibawah ini: 

0 responses on "Cara Mengatasi Overexposure dan Underexposure dalam Fotografi"

Leave a Message

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Copyright © 2017 - Jakarta School of Photography

Setup Menus in Admin Panel