Jangan Sembarang Terbangkan Drone Jika Tidak Ingin Nabrak
Jangan Sembarang Terbangkan Drone Jika Tidak Ingin Nabrak
Belakangan tahun terakhir ini, penggunaan drone memang semakin meningkat, seiring juga semakin mudahnya mendapatkan drone, khususnya untuk kebutuhan pengambilan gambar baik untuk pribadi maupun bisnis.Pengunaan drone di Indonesia sebelumnya hanya dikenal untuk kebutuhan militer yaitu menjaga perbatasan dan pengintai. Namun, sejak tahun 2000-an drone memang berkembang pesat. Tidak hanya dimanfaatkan untuk militer, tapi juga untuk pemetaan, pertanian, memantau aktivitas gunung berapi, meteorologi, pemantauan kabel listrik, dan masih banyak lagi manfaatnya.
1. Belajar menerbangkan pertama kali pakai drone mahal
Tidak ada salahnya membeli drone mahal jika memang memiliki dana yang cukup. Namun jika masih level beginner, apalagi baru pertama kali nyemplung dunia drone, langsung memakai DJI Phantom 4 bukan keputusan bijak. Karena anda pasti merasa sayang jika nantinya jatuh atau cedera selama latihan.Jika pertama kali mencoba belilah drone kecil dan paling penting anda tidak khawatir atau sayang jika jatuh nantinya. Karena dapat dipastikan anda bakal mengalami drone jatuh atau nabrak beberapa kali sebelum mahir menerbangkannya. Alasan penting lainnya adalah karena drone murah tidak memiliki mode terbang otomatis. Jika anda membeli DJI Mavic Pro maka tinggal tekan tombol maka drone terbang dan mendarat dengan mudahnya. Namun itu akan membuat anda jadi “manja”. Dengan mempelajari menerbangkan manual drone murah maka anda “dipaksa” bisa mengatasi jika drone mahal anda mengalami kegagalan sistem otomatisnya. Jangan terlalu mengandalkan teknologi instan jika ingin mahir.
2. Pastikan perangkat drone terpasang kuat dan komplit
Meski terkesan sepele tapi anda harus cek dan ricek sebelum menerbangkan drone. Tidak sedikit kasus karena sekrup kurang kencang akhirnya copot saat penerbangan dan bisa berakibat fatal. Bukan hanya drone jatuh tapi fatalnya orang lain bisa terkena juga.Selain itu, disarankan juga mengganti baling-balingnya setiap 50 kali penerbangan. Sepasang baling-baling jangan dipakai lebih dari 100 kali penerbangan. Jika dipakai kurang dari 50 kali pun, juga tetap harus diganti jika usianya sudah satu tahun. https://jsp.co.id/panduan-singkat-belajar-menerbangkan-uav-untuk-pemula/
3. Menerbangkan dalam kondisi lingkungan buruk
- Jangan memaksakan diri untuk menerbangkan drone ketika kondisi sedang angin kencang atau hujan maupun berkabut. Bersabarlah menunggu cuaca cerah daripada drone anda terbawa angin.
- Terbangkanlah drone di ruang terbuka. Pilihlah halaman belakang rumah atau lapangan terbuka dan lapangan parkir yang luas. Bangunan tinggi dan struktur besi akan mempengaruhi akurasi kompas di drone maupun sistem GPS-nya.
- Sebelum memulai perhatikan dengan seksama di mana letak bangunan, pohon, tiang dan kabel listrik serta area dengan elektromagnetik tinggi. Perhatikan juga lalu lalang agar tidak ada orang yang kejatuhan drone.
- Hindari juga area dekat Wi-Fi dan sinyal radio, tower BTS, medan magnet kuat serta listrik tegangan tinggi agar drone tidak kehilangan sinyal.
- Jangan menerbangkan drone di atas danau atau area perairan, meski itu terkesan ide yang bagus, jika anda belum berpengalaman. Pasalnya, drone gak waterproof
- Jika anda menerbangkan di area ada bangunan maka pastikan settingan RTH Altitude lebih tinggi dari bagunan tertinggi di sana. Pastikan juga baterainya cukup untuk penerbangan agar tidak jatuh di tengah perjalanan.
4. Pantau terus baterai saat menerbangkan
Jangan sampai anda terlalu asyik menerbangkan hingga kebablasan mendapat warning lowbat. Jika anda salah memperkirakan jarak tempuh, siap-siap saja drone mati kehabisan daya dan jatuh entah dimana.Baterai drone akan memasuki zona critical low biasanya di level 10% (default) namun bisa dinaikkan sesuai keinginan anda. Begitu memasuki level tersebut, drone secara otomatis landing di lokasi saat itu berada. Jadi saat sudah mendapat warning segera arahkan ke jalan pulang. Ingat, jangan melawan arah angin karena akan semakin menghabiskan lebih banyak energi lagi.Perhatikan juga tekanan di ketinggian karena energi yang dikeluarkan baterai bisa semakin besar. Baterai juga akan lebih cepat habis di cuaca yang panas dibanding saat sejuk.
5. Jangan terbangkan terlalu tinggi dan terlalu jauh
Sudah hal lumrah jika anda penasaran seberapa jauh dan tinggi drone-mu bisa terbang. Jangan terlalu pede!Jika menerbangkan terlalu jauh maka anda tak bisa memantau ada rintangan apa saja yang menghadang, misalnya bentangan kabel listrik. Mengandalkan kamera untuk melihat rintangan bukan jaminan, apalagi kamera di drone hanya satu arah tanpa bisa melihat bagian belakang.Pastikan juga diri anda masih dalam jangkauan masuk akal untuk berlari menghampiri drone anda jika sewaktu-waktu jatuh.Selain jauh, jangan menerbangkan terlalu tinggi juga. Dikhawatirkan anda tidak bisa menguasai keadaan dengan tekanan udara dan kencang angin yang jauh di atas sana.
6. Jangan menerbangkan di dalam ruangan
Biasanya karena terlalu excited membuat anda ingin langsung mencobanya di dalam ruangan setelah membuka kardusnya. Jangan lakukan itu meski hanya mencoba sebentar jika anda bukan penerbang drone yang sudah berpengalaman.Latihan pertama bisa dilakukan dengan menerbangkan di jalanan tanpa menyalakan GPS. Setelah itu bisa lancar baru lakukan di indoor. Ya, GPS yang jadi permasalahan utama menerbangkan indoor.Pasalnya, drone kekurangan sinyal GPS saat di dalam ruangan. Selain itu VPS kesulitan mendeteksi permukaan lantai ubin untuk menyetabilkan diri. Karpet juga menyerap ultrasound dan biasanya drone DJI Phantom menggunakan sensor tersebut agar bisa terbang stabil.
7.Drone “kabur” gara-gara settingan RTH
Drone memang canggih tapi tetap memiliki batasan, begitupun untuk settingan RTH (Return To Home). Penerbang beginner biasanya memilih pendaratan manual ketika baterai drone hampir habis. Namun mereka lupa meng-cancel RTH.Jika itu terjadi maka nantinya drone akan terbang lagi setelah landing ke altitude yang sudah disetel kemudian baru balik ke pemilik.Tapi yang biasa terjadi, pemilik akan panik saat melihat drone-nya mendadak “kabur” sehingga menggunakan CSC untuk menghentikannya. Padahal itu bisa membuat drone berakhir nabrak. Jadi jangan panik!Jika anda memutuskan Phantom landing secara manual maka segera cancel RTH agar tidak kelupaan. Aman deh!
8. Nabrak setelah direm
Kasus drone yang tetap nabrak meski sudah direm banyak ditemui di tangan para beginner. Perlu diingat bahwa sistem drone juga mirip kendaraan bermotor alias tidak bisa direm mendadak.Ada jarak antara sejak direm hingga bisa berhenti. Maka jangan menerbangkannya terlalu ngebut setelah memotret. Rem perlahan saja begitu anda melihat ada rintangan sejak di kejauhan.
9. Terbang mundur
Tanpa disadari beginner bisa jadi mencoba menerbangkan drone mundur. Patut diingat bahwa kamera yang terpasang di bodi drone hanya menghadap satu arah ke depan. Jika anda menerbangkan mundur dan terpaku melihat pada tablet maka kemungkinan menabrak akan besar. Jadi pastikan anda menerbangkannya masih dalam zona LOS (Line-of-Sight) agar terus terpantau. Untuk berjaga-jaga juga pasang ketinggian RTH di atas bangunan tertinggi di area penerbangan.
10. Sendirianlah saat belajar menerbangkan drone
Kembali lagi, drone itu mirip mobil. Jangan beramai-ramai saat anda belajar mengemudikannya jika tidak ingin tabrakan. Tidak apa-apa jika ingin bergantian mengendalikan remote control tapi jangan melakukannya saat drone sedang terbang di langit. Daratkan dulu baru serahkan remote-nya ke rekan anda.Selain untuk mengurangi resiko peralihan kontrol berujung crash, pertanggungjawabannya akan lebih jelas jika terjadi sesuatu. https://jsp.co.id/belajar-drone-2020/
Terbangkanlah drone di area yang sepi agar anda fokus. Untuk yang belum berpengalaman atau masih tahap belajar tentunya sulit memecah konsentrasi untuk menerbangkan di area ramai. Ingat, anda bertanggungjawab penuh atas drone anda mulai saat naik hingga mendarat di tanah. Jika anda ingin belajar drone dengan sang ahlinya,segeralah bergabung dengan menghubungi kontak di bawah ini:
More from my site
Tag:10 tips menerbangkan drone dengan mudah bagi pemula, 5 tips menerbangkan drone untuk pemula, aplikasi simulasi drone, buku panduan drone, cara kalibrasi drone, cara kalibrasi mavic 2, cara kalibrasi phantom 4, cara kerja drone dji, cara main drone mini, cara menerbangkan drone dengan hp, cara menerbangkan drone dji phantom 4, cara menerbangkan drone untuk pemula, cara mengatasi drone tidak seimbang ketika terbang, cara menggunakan drone phantom 4 pro, cara menstabilkan drone, cara menyalakan drone, hobi main drone jangan asal terbang, jarak drone dari remot, jarak signal drone, manual drone phantom 3 profesional, panduan menerbangkan drone bagi pemula, remot drone berbunyi, tips simple tapi pentng main drone untuk pemula