• No products in the cart.

Kondisi Jakarta Di Tengah Pandemi Covid 19

Kondisi Jakarta Di Tengah Pandemi Covid 19

Dalam tiga bulan pertama 2020 saja, Covid-19 telah mengubah wajah dunia dalam skala yang tak terbayangkan sebelumnya. Namun jalan menuju kondisi normal dipercaya tidak akan sesingkat itu. 

Foto Herry Tjiang

Sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 sejumlah pembatasan dan imbauan agar warga tetap berada di rumah terus digaungkan oleh pemerintah. Pembatasan sosial yang sudah berlangsung sekian lama di Indonesia, dan paling tidak sebulan di Jakarta, kini memang belum terlihat dampaknya.

Sejak dua pekan lalu, tambahan kasus harian berada di angka 300 orang dan belum ada tanda-tanda menurun. Meski demikian, penyebaran sudah pasti akan jauh lebih besar apabila pembatasan sosial tidak dijalankan.

Pembatasan sosial itupun yang membuat kondisi jakarta berubah total. Di sisi lain pembatasan sosial agaknya cukup berimbas pada kualitas udara dan kondisi di Jakarta yang kian membaik. Berdasarkan data AirVisual dari website IQAir.com pukul 14.00 kualitas udara di Jakarta berada di angka 56 parameter konsentrasi PM2.5 14.4 mikrogram per meterkubik. Dengan angka tersebut, kini Jakarta menduduki peringkat 38 dunia diantara kota penyumbang polusi terbesar.

Perubahan jakarta bukan hanya berimbas pada kualitas udara saja, kondisi jakarta benar benar mengalami perubahan yang draktis. Kondisi jakarta yang dulu ramai kini hening bagai tak berpenghuni, hiruk pikuk kemacetan yang biasa kita saksikan diberbagai sudut jalan jakarta, kini pun lengang. 

Suasana lengang juga terdapat di lokasi kuliner yang berdekatan dengan perkantoran di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Aktivitas perkantoran yang berkurang di tengah pandemi Covid-19 turut berimbas pada menurunnya usaha kuliner yang berada di kawasan perkantoran. 
Foto Herry Tjiang

Meski demikian sejumlah pakar menyatakan pemberlakuan PSBB selama 14 hari tidaklah cukup untuk bisa menekan laju pertambahan kasus harian. Paling tidak satu–dua bulan baru akan terasa dampaknya.

Dengan biaya ekonomi yang begitu besar, pembatasan sosial bukanlah sesuatu yang bisa berlangsung lama dan tanpa henti. Pembatasan sosial adalah sebuah langkah terakhir, hanya digunakan untuk mengulur waktu melawan virus baru yang menyebar begitu cepat sehingga tidak bisa dikontrol.

Kondisi jakarta  siang dan malam hari saat diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar. 

PSBB diterapkan dengan tujuan membatasi aktivitas masyarakat agar persebaran virus corona dapat terkontrol.  Mereka hanya diperkenankan keluar rumah ketika membeli kebutuhan pokok atau bekerja di 11 sektor yang masih diperbolehkan beroperasi. Transportasi umum juga dibatasi beroperasi dari pukul 06.00-18.00 Wib setiap harinya. Bagi warga yang melanggar, bisa terancam pidana satu tahun penjara dan denda Rp 100 juta.

Hal ini tentu menjadi kabar baik, mengingat beberapa bulan yang lalu, Jakarta sempat menduduki peringkat pertama kota paling berpolusi di dunia. 

Kapan kondisi kembali normal?

Akan tetapi, tidak juga bisa dipungkiri bahwa pembatasan sosial adalah langkah dengan implikasi ekonomi dan sosial paling besar. Akibat penghentian kegiatan ekonomi karena Covid-19 ini, Kementerian Tenaga Kerja mencatat lebih dari 1,9 juta pekerja dirumahkan atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Tidak realistis untuk terus menghentikan kegiatan ekonomi hingga berbulan-bulan.

Satu-satunya jalan menuju akhir pandemi yang bsia dipastikan adalah melalui vaksin. Akan butuh waktu 12–18 bulan hingga siap diproduksi dan diedarkan. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 20 April, ada lima kandidat vaksin ysng sudah masuk dalam fase uji klinis.

Foto Herry Tjiang

Sejumlah epidemiolog Indonesia maupun internasional sepaham bahwa pembukaan kembali pembatasan sosial harus berlangsung gradual dan hati-hati. Namun, sebagaimana penyakit baru yang diakibatkan oleh virus yang juga baru, tidak ada pedoman yang paten bagaimana menghadapi pandemi Covid-19.

Tetapi, upaya kesadaran diri kita untuk mengikuti himbauan pemerintah agar tetap di rumah dapat mengurangi peningkatan covid 19 yang begitu terus menerus meningkat. 

Prediksi bahwa pandemi ini berakhir di pengujung 2020 sepertinya belum terbukti. Apalagi jika melihat fakta-fakta yang telat dihimpun peneliti. Dengan penemuan vaksin yang masih absen hingga saat ini, pandemi mungkin masih akan berlangsung hingga 2022

Kendati dampak ekonomi yang besar, namun, pencabutan PSBB yang prematur menyimpan bahayanya sendiri. Pencabutan prematur akan memicu munculnya sebuah puncak kedua penyebaran wabah.

Kalau pembatasan ini dicabut pada Maret, puncak kedua diproyeksikan akan muncul pada akhir Agustus. Kejadian ini dapat dihindari dan ditunda lebih lama hingga dua bulan apabila pembatasan baru dicabut pada bulan Mei ini. 

 
 
WA 0858 8175 0095

 

kondisi jakarta ditengah pandemi covid 19, situasi jakarta saat covid 19, kualitas udara ditengah pandemi corona, perubahan wajah jakarta, jakarta siang dan malam saat PSBB, situasi jakarta malam saat covid 19, situasi dan kondisi saat wabah covid 19, pembatasan sosial berskala besar, dampak covid 19 bagi jakarta, wajah jakarta saat pandemi covid 19, covid 19, virus covid 19, virus corona, new normal, new normal fotografer, new normal videographer, new normal drone pilot, 

0 responses on "Kondisi Jakarta Di Tengah Pandemi Covid 19"

Leave a Message

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Copyright © 2017 - Jakarta School of Photography

Setup Menus in Admin Panel