• No products in the cart.

Mengetahui Jenis-Jenis Angle Videografi

Mengetahui Jenis-Jenis Angle Videografi

Pentingnya pengambilan sudut pandang kamera dalam produksi visual tidak hanya menghiasi layar dengan estetik yang menyenangkan mata. Namun, sebuah visual juga dapat mampu merangkai emosi, membangkitkan nostalgia, dan meresapkan makna pada setiap framenya. Seringkali permasalahan yang dihadapi bukan sekedar mengoperasikan kamera, melainkan seni menggambarkan naratif melalui sudut pandang yang menggetarkan. Dengan pemahaman kreatif pada camera angle, dapat memberikan dan menciptakan pengalaman visual yang memukau bagi audiens. Maka sangatlah penting untuk menjelajahi kompleksitas dan keajaiban di balik setiap lensa yang membidik. Untuk itu kami akan menjelaskan jenis-jenis angle videografi yang mungkin bisa membantu anda dalam produksi video:

Apa itu Videografi?

Videografi adalah proses pengambilan video secara digital, kemudian mengedit dan memproduksi video tersebut. Videografer menggunakankamera digitaldan perangkat streaming untuk merekam proyek video seperti merekam konser, mendokumentasikan berita, atau streaming podcast atau vlog. Meskipun videografi terdengar mirip dengan sinematografi, keduanya memiliki beberapa perbedaan. Videografi biasanya merujuk pada proses perekaman acara langsung dan menggunakan rekaman gaya gerilya yang lebih spontan, sementara sinematografi biasanya merujuk pada proyek yang diproduksi secara besar-besaran dengan kru film dan naskah, seperti film. Sinematografi juga biasanya direkam pada stok film, bukan pada perangkat digital.

Apa Itu Camera Angle?

Camera angle atau biasa disebut dengan sudut pengambilan gambar dengan kamera adalah salah satu cara yang dilakukan untuk menyampaikan pesan melalui penempatan kamera pada sudut dan ketinggian tertentu. Camera angle dalam pembuatan video maupun film sangat menentukan dalam penyampaian pesan dan informasi yang akan ditampilkan  serta sangat mempengaruhi tampilan, nuansa, dan suasana visual. Strategi penggunaan sudut pandang kamera dalam pembuatan video dan film sangat efektif dalam menghasilkan hasil yang memukau, namun saat ini kurangnya keterampilan dan kemampuan mengolah video menjadi yang menarik menjadi kendala. Maka sangat penting untuk mengetahui jenis-jenis camera angle untuk memudahkan pengambilan gambar saat di lapangan.

Mengetahui jenis-jenis angle videografi

Dalam videografi, penggunaan angle (sudut) sangat penting untuk menyampaikan pesan, mengatur mood, atau menekankan elemen tertentu dalam sebuah scene. Berikut adalah beberapa jenis angle videografi yang umum digunakan:

a. High angle

Sudut pandang ini diambil lebih tinggi dari subjek, sehingga memperlihatkan kelebaran elemen-elemen pendukung objek dalam frame. Teknik ini memiliki efek yang membuat ruangan sempit tampak luas. Contoh ingin mengambil video keramaian pasar, jalanan, atau lalu lintas di sebuah sungai.

b. Eye Level Angle

Sudut pengambilan normal ini biasanya paling sering digunakan dimana pengambilan sejajar dengan mata objek. Digunakan untuk visual atau scene yang mengabadikan aktivitas manusia, tekstur sebuah kota, atau interaksi dengan lingkungan sekitar kebanyakan menggunakan angle ini.

c. Low angle

Low angle merupakan teknik pengambilan gambar dengan meletakkan kamera berada lebih rendah secara horizontal dari subyek yang akan dibidik. Teknik ini dipakai jika ingin menampilkan suatu kemegahan.

d. Bird Eye Angel 

Pengambilan gambar di atas objek yang kita foto. Hasil video akan memberikan kesan yang luas, ibarat penglihatan seekor burung. Teknik ini cocok untuk membuat video tentang suatu daerah, perkotaan, ataupun ingin memperlihatkan gedung dari atas, karena pengambilan gambar di atas objek yang akan Anda foto.

e. The Frog Eye Angle

Salah satu pengambilan sudut yang rendah, yaitu dengan meletakkan kamera sejajar dengan tanah/alas. hal ini biasanya digunakan untuk shoot objek yang posisinya berada di atas tanah, atau memberi kesan ketinggian saat levitasi atau jump shot

f. Tilted Angel

Umumnya, kamera memberi sudut pandang dan menghasilkan gambar yang lurus. Namun, penggunaan angle ini justru membuat hasil gambarnya terlihat miring. Karena fotografer dan videografer sengaja memiringkan kamera.

g. Wide Angle View

Teknik ini digunakan untuk menghasilkan gambar dengan pemandangan penuh. Dalam artian, angle ini mencakup bidang horizontal serta kedalaman bidang yang lebih besar dari foto pada umumnya.

Jenis-jenis Ukuran Shot

a. Extreme Wide Shot

Subjek terlihat sangat jauh dari frame. biasanya digunakan juga sebagai established shot dan dipakai ketika shooting exterior. Teknik ini biasanya juga digunakan untuk menunjukkan lingkungan di sekitar  subjek agar dapat membangun suasana dan subjek hampir tidak terlihat karena sudut pandang yang diambil sangat luas.

b. Very Wide Shot

Dalam shot ini subjek masih terlihat namun lingkungan sekitarnya yang lebih ditonjolkan dan dapat digunakan untuk shooting eksterior maupun interior. Biasanya menampilkan dimana, kapan, dan sedikit informasi mengenai siapa.

c. Wide/Long Shot

Seluruh tubuh subjek/tokoh masuk di dalam frame. Bisanyanya menampilkan informasi mengenai dimana, kapan, dan siapa lebih detail.

d. Medium Shot

Menampilkan beberapa bagian dari subjek (dari kepala-pinggang). Sering digunakan untuk tahapan awal sebelum kameramen mengambil gambar lebih dekat dan memperlihatkan emosi subjek.

e. Medium Close Up (MCU)

Bagian yang masuk dalam frame hanya dari kepala sampai dada. Teknik ini untuk memperlihatkan subjek lebih rinci dan mempertegas emosi subjek.

f. Close Up (CU)

Shot ini menampilkan bagian detail dari wajah, biasanya diambil dari bagian kepala hingga bahu. Teknik ini untuk menekankan keadaan lebih jelas emosional subjek.

g. Extreme Close Up (ECU)

Shot ini memperlihatkan detail suatu objek dalam jarak yang sangat dekat (mata, hidung, mulut, jari). Biasanya digunakan untuk menunjukan benda/aktivitas yang penting pada penonton.

h. Cut In

Menampilkan bagian detail lain dari subjek. Biasanya teknik ini untuk membantu mengarahkan perhatian penonton pada detail yang penting. Misalnya gerakan tangan, kedipan mata, atau apapun yang dilakukan subjek

i. Cutaway

Istilah shot dalam film lainnya adalah cutaway. Cutaway adalah lain selain subjek, biasanya digunakan sebagai transisi dan untuk membangun situasi disekitar subjek.

j. Two-shot

Teknik ini menampilkan dalam satu shot terdapat dua subjek yang saling berinteraksi. Digunakan untuk membangun hubungan antar subjek satu dengan lainnya. Biasanya sering digunakan dalam scene dialog atau dua karakter yang sedang melakukan interaksi dalam cerita.

Belajar videografi untuk pemula apa yang harus di lakukan

Belajar videografi untuk pemula bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ikuti:

1. Memahami Dasar-Dasar Videografi:

Pelajari Terminologi:
Mulailah dengan mempelajari istilah-istilah dasar seperti frame rate, resolusi (1080p, 4K), ISO, shutter speed, dan aperture.

Komposisi dan Framing:
Pelajari aturan-aturan dasar komposisi seperti rule of thirds, leading lines, dan framing untuk membuat video yang menarik.

Mengenal Peralatan:
Pahami jenis-jenis kamera, lensa, stabilizer, tripod, dan aksesori lain yang umum digunakan dalam videografi.

2. Pilih Kamera yang Tepat:

Anda bisa mulai dengan kamera smartphone atau kamera DSLR/mirrorless. Penting untuk mengenal alat yang Anda gunakan dan mengoptimalkan setting-nya untuk hasil terbaik. Coba fitur manual untuk memahami bagaimana pengaturan seperti exposure, fokus, dan white balance memengaruhi hasil video.

3. Pelajari Teknik Pengambilan Gambar:

Stabilitas:
Gunakan tripod atau gimbal untuk menjaga agar gambar tetap stabil.

Gerakan Kamera:
Pelajari berbagai gerakan kamera seperti panning, tilting, dolly, dan zooming.

Lighting:
Pahami pentingnya pencahayaan dalam videografi. Pelajari cara memanfaatkan cahaya alami dan penggunaan lampu tambahan.

4. Belajar Editing Video:

Pilih software editing video yang sesuai, seperti Adobe Premiere Pro, Final Cut Pro, atau DaVinci Resolve. Pelajari dasar-dasar editing seperti cutting, trimming, color grading, dan menambahkan efek atau musik.

5. Berlatih Secara Rutin:

Praktikkan apa yang sudah Anda pelajari dengan membuat video pendek. Mulailah dengan proyek sederhana seperti vlog, tutorial, atau video dokumenter kecil. Analisis hasil rekaman Anda, cari tahu apa yang bisa diperbaiki, dan terapkan pengetahuan baru dari latihan sebelumnya.

6. Belajar dari Sumber terpercaya:

Ikuti tutorial online, ikut serta dalam workshop, atau baca buku tentang videografi. Platform seperti YouTube, Skillshare, atau Coursera menawarkan banyak kursus.Ikuti komunitas videografer di media sosial atau forum untuk mendapatkan tips, saran, dan kritik. Atau juga bisa mengikuti pelatihan basic videografi di Jakarta School of Photography. 

7. Jangan Takut Bereksperimen:

Cobalah berbagai gaya dan teknik videografi untuk menemukan apa yang paling Anda sukai. Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru dan kreatif.

8. Evaluasi dan Perbaiki:

Terima feedback dari orang lain dan evaluasi sendiri hasil karya Anda. Identifikasi kelemahan dan cari cara untuk memperbaikinya.

0 responses on "Mengetahui Jenis-Jenis Angle Videografi"

Leave a Message

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Copyright © 2017 - Jakarta School of Photography

Setup Menus in Admin Panel