Mengetahui jenis-jenis angle videografi
Dalam videografi, penggunaan angle (sudut) sangat penting untuk menyampaikan pesan, mengatur mood, atau menekankan elemen tertentu dalam sebuah scene. Berikut adalah beberapa jenis angle videografi yang umum digunakan:
a. High angle
Sudut pandang ini diambil lebih tinggi dari subjek, sehingga memperlihatkan kelebaran elemen-elemen pendukung objek dalam frame. Teknik ini memiliki efek yang membuat ruangan sempit tampak luas. Contoh ingin mengambil video keramaian pasar, jalanan, atau lalu lintas di sebuah sungai.
b. Eye Level Angle
Sudut pengambilan normal ini biasanya paling sering digunakan dimana pengambilan sejajar dengan mata objek. Digunakan untuk visual atau scene yang mengabadikan aktivitas manusia, tekstur sebuah kota, atau interaksi dengan lingkungan sekitar kebanyakan menggunakan angle ini.
c. Low angle
Low angle merupakan teknik pengambilan gambar dengan meletakkan kamera berada lebih rendah secara horizontal dari subyek yang akan dibidik. Teknik ini dipakai jika ingin menampilkan suatu kemegahan.
d. Bird Eye AngelÂ
Pengambilan gambar di atas objek yang kita foto. Hasil video akan memberikan kesan yang luas, ibarat penglihatan seekor burung. Teknik ini cocok untuk membuat video tentang suatu daerah, perkotaan, ataupun ingin memperlihatkan gedung dari atas, karena pengambilan gambar di atas objek yang akan Anda foto.
e. The Frog Eye Angle
Salah satu pengambilan sudut yang rendah, yaitu dengan meletakkan kamera sejajar dengan tanah/alas. hal ini biasanya digunakan untuk shoot objek yang posisinya berada di atas tanah, atau memberi kesan ketinggian saat levitasi atau jump shot
f. Tilted Angel
Umumnya, kamera memberi sudut pandang dan menghasilkan gambar yang lurus. Namun, penggunaan angle ini justru membuat hasil gambarnya terlihat miring. Karena fotografer dan videografer sengaja memiringkan kamera.
g. Wide Angle View
Teknik ini digunakan untuk menghasilkan gambar dengan pemandangan penuh. Dalam artian, angle ini mencakup bidang horizontal serta kedalaman bidang yang lebih besar dari foto pada umumnya.
Jenis-jenis Ukuran Shot
a. Extreme Wide Shot
Subjek terlihat sangat jauh dari frame. biasanya digunakan juga sebagai established shot dan dipakai ketika shooting exterior. Teknik ini biasanya juga digunakan untuk menunjukkan lingkungan di sekitar subjek agar dapat membangun suasana dan subjek hampir tidak terlihat karena sudut pandang yang diambil sangat luas.
b. Very Wide Shot
Dalam shot ini subjek masih terlihat namun lingkungan sekitarnya yang lebih ditonjolkan dan dapat digunakan untuk shooting eksterior maupun interior. Biasanya menampilkan dimana, kapan, dan sedikit informasi mengenai siapa.
c. Wide/Long Shot
Seluruh tubuh subjek/tokoh masuk di dalam frame. Bisanyanya menampilkan informasi mengenai dimana, kapan, dan siapa lebih detail.
d. Medium Shot
Menampilkan beberapa bagian dari subjek (dari kepala-pinggang). Sering digunakan untuk tahapan awal sebelum kameramen mengambil gambar lebih dekat dan memperlihatkan emosi subjek.
e. Medium Close Up (MCU)
Bagian yang masuk dalam frame hanya dari kepala sampai dada. Teknik ini untuk memperlihatkan subjek lebih rinci dan mempertegas emosi subjek.
f. Close Up (CU)
Shot ini menampilkan bagian detail dari wajah, biasanya diambil dari bagian kepala hingga bahu. Teknik ini untuk menekankan keadaan lebih jelas emosional subjek.
g. Extreme Close Up (ECU)
Shot ini memperlihatkan detail suatu objek dalam jarak yang sangat dekat (mata, hidung, mulut, jari). Biasanya digunakan untuk menunjukan benda/aktivitas yang penting pada penonton.
h. Cut In
Menampilkan bagian detail lain dari subjek. Biasanya teknik ini untuk membantu mengarahkan perhatian penonton pada detail yang penting. Misalnya gerakan tangan, kedipan mata, atau apapun yang dilakukan subjek
i. Cutaway
Istilah shot dalam film lainnya adalah cutaway. Cutaway adalah lain selain subjek, biasanya digunakan sebagai transisi dan untuk membangun situasi disekitar subjek.
j. Two-shot
Teknik ini menampilkan dalam satu shot terdapat dua subjek yang saling berinteraksi. Digunakan untuk membangun hubungan antar subjek satu dengan lainnya. Biasanya sering digunakan dalam scene dialog atau dua karakter yang sedang melakukan interaksi dalam cerita.
Belajar videografi untuk pemula apa yang harus di lakukan
Belajar videografi untuk pemula bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ikuti:
1. Memahami Dasar-Dasar Videografi:
Pelajari Terminologi:
Mulailah dengan mempelajari istilah-istilah dasar seperti frame rate, resolusi (1080p, 4K), ISO, shutter speed, dan aperture.
Komposisi dan Framing:
Pelajari aturan-aturan dasar komposisi seperti rule of thirds, leading lines, dan framing untuk membuat video yang menarik.
Mengenal Peralatan:
Pahami jenis-jenis kamera, lensa, stabilizer, tripod, dan aksesori lain yang umum digunakan dalam videografi.
2. Pilih Kamera yang Tepat:
Anda bisa mulai dengan kamera smartphone atau kamera DSLR/mirrorless. Penting untuk mengenal alat yang Anda gunakan dan mengoptimalkan setting-nya untuk hasil terbaik. Coba fitur manual untuk memahami bagaimana pengaturan seperti exposure, fokus, dan white balance memengaruhi hasil video.
3. Pelajari Teknik Pengambilan Gambar:
Stabilitas:
Gunakan tripod atau gimbal untuk menjaga agar gambar tetap stabil.
Gerakan Kamera:
Pelajari berbagai gerakan kamera seperti panning, tilting, dolly, dan zooming.
Lighting:
Pahami pentingnya pencahayaan dalam videografi. Pelajari cara memanfaatkan cahaya alami dan penggunaan lampu tambahan.
4. Belajar Editing Video:
Pilih software editing video yang sesuai, seperti Adobe Premiere Pro, Final Cut Pro, atau DaVinci Resolve. Pelajari dasar-dasar editing seperti cutting, trimming, color grading, dan menambahkan efek atau musik.
5. Berlatih Secara Rutin:
Praktikkan apa yang sudah Anda pelajari dengan membuat video pendek. Mulailah dengan proyek sederhana seperti vlog, tutorial, atau video dokumenter kecil. Analisis hasil rekaman Anda, cari tahu apa yang bisa diperbaiki, dan terapkan pengetahuan baru dari latihan sebelumnya.
6. Belajar dari Sumber terpercaya:
Ikuti tutorial online, ikut serta dalam workshop, atau baca buku tentang videografi. Platform seperti YouTube, Skillshare, atau Coursera menawarkan banyak kursus.Ikuti komunitas videografer di media sosial atau forum untuk mendapatkan tips, saran, dan kritik. Atau juga bisa mengikuti pelatihan basic videografi di Jakarta School of Photography.Â
7. Jangan Takut Bereksperimen:
Cobalah berbagai gaya dan teknik videografi untuk menemukan apa yang paling Anda sukai. Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru dan kreatif.
8. Evaluasi dan Perbaiki:
Terima feedback dari orang lain dan evaluasi sendiri hasil karya Anda. Identifikasi kelemahan dan cari cara untuk memperbaikinya.
Setiap jenis angle ini memiliki tujuan dan efek tertentu dalam penceritaan visual. Pemilihan angle yang tepat dapat sangat memengaruhi bagaimana penonton merasakan dan memahami sebuah scene atau cerita. Mulailah dengan langkah-langkah kecil dan terus tingkatkan keterampilan Anda seiring waktu. Dengan latihan yang konsisten dan keinginan untuk belajar, Anda akan berkembang menjadi videografer yang lebih baik. Cukup sekian dulu ya sobat videografi, semoga bermanfaat untuk Anda yang baru memulai dalam hal belajar videografi!.
0 responses on "Mengetahui Jenis-Jenis Angle Videografi"