Pelatihan & Sertifikasi Drone Direktorat Jenderal Bina Marga PUPR Bandung

Pelatihan & Sertifikasi Drone Direktorat Jenderal Bina Marga PUPR Bandung

Dalam dunia teknologi modern, drone telah menjadi salah satu alat yang paling revolusioner. Mulai dari keperluan militer, survei lahan, hingga hobi fotografi udara, penggunaan drone telah meluas ke berbagai sektor. Namun, seiring dengan popularitasnya, muncul kebutuhan akan pelatihan dan sertifikasi bagi para pilot drone untuk memastikan keselamatan, kepatuhan terhadap regulasi, dan penguasaan teknologi. Pada kesempatan kali ini team Jakarta School of Photography akan mengulas tentang Pelatihan & Sertifikasi Drone Direktorat Jenderal Bina Marga PUPR Bandung yang telah di himpun oleh team redaksi, berikut ulasannya:

Sesi teori mengetahui komponen drone dan prinsip aerodinamika

Pada Senin 23-24 Desember 2024 Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Kota Bandung mengelar pelatihan dan juga sertifikasi, perjalanan dimulai dengan memahami dasar-dasar drone sesi teori di mana peserta diperkenalkan pada berbagai jenis drone, komponen utamanya, serta prinsip-prinsip aerodinamika. Mereka juga belajar tentang regulasi penerbangan yang ditetapkan oleh otoritas penerbangan sipil di Indonesia. Regulasi ini mencakup hal-hal seperti zona larangan terbang, ketinggian maksimum, dan protokol keamanan lainnya. Pelatihan drone untuk staf Bina Marga PUPR Bandung ini, mencakup berbagai materi dasar agar peserta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk mengoperasikan drone dengan aman dan efektif. Berikut adalah beberapa materi yang diajarkan:

1. Pengenalan Drone

Jenis-jenis drone (multirotor, fixed-wing, hybrid).
Komponen utama drone (motor, propeller, baterai, gimbal, kamera, dll.).
Fungsi dan aplikasi drone (aerial photography, dll.).

2. Peraturan dan Legalitas

Regulasi penerbangan drone di negara setempat (misalnya aturan dari otoritas penerbangan, seperti DGCA di Indonesia).
Zona terlarang (no-fly zones) dan izin terbang.
Etika penggunaan drone (privasi dan keselamatan).

3. Dasar-Dasar Aerodinamika

Bagaimana drone bisa terbang.
Stabilitas dan kontrol drone.

4. Operasi Drone

Cara mengoperasikan remote control atau aplikasi smartphone.
Prosedur pra-penerbangan (pre-flight checklist).
Manuver dasar (takeoff, hover, panning, tilting, landing).

5. Keselamatan dan Manajemen Risiko

Identifikasi potensi bahaya saat menerbangkan drone.
Penanganan situasi darurat (lost signal, low battery, crash prevention).
Perawatan dan pemeliharaan drone.

6. Fotografi dan Videografi Udara

Pengaturan kamera (ISO, shutter speed, aperture, white balance).
Teknik pengambilan gambar (panning, orbit, tracking shot, dll.).
Komposisi gambar dan storytelling.

7. Navigasi dan Pemrograman Rute

Penggunaan GPS dan fitur autopilot.
Perencanaan rute terbang menggunakan aplikasi (seperti DJI Fly, Litchi, atau Mission Planner).
Dasar-dasar waypoint navigation.

8. Latihan Praktis

Sesi latihan di lapangan dengan berbagai skenario.
Simulasi penerbangan (bisa menggunakan software atau drone mini).
Evaluasi performa terbang.

9. Pemeliharaan dan Troubleshooting

Membersihkan dan menyimpan drone dengan benar.
Mengidentifikasi dan memperbaiki masalah teknis sederhana.
Update firmware drone dan remote control.

Sesi praktek cara menerbangkan drone dengan aman

Setelah memahami teori dasar, peserta pelatihan akan masuk ke sesi praktek. Dalam tahap ini, mereka diajarkan cara mengoperasikan drone dengan aman, termasuk teknik lepas landas, navigasi, dan pendaratan. Penggunaan simulator sering kali menjadi langkah awal sebelum peserta benar-benar menerbangkan drone di lapangan. Simulator ini memungkinkan peserta untuk membiasakan diri dengan kontrol tanpa risiko kerusakan pada perangkat. Selain keterampilan dasar, pelatihan juga mencakup penguasaan teknologi canggih yang sering digunakan dalam aplikasi profesional. Peserta diajarkan cara menggunakan kamera drone untuk fotografi dan videografi udara. Berikut adalah beberapa hal yang diajarkan selama praktik di lapangan:

1. Persiapan Sebelum Terbang

Pemeriksaan Drone:
Memeriksa kondisi drone, baterai, baling-baling, dan remote control sebelum penerbangan.

Pengecekan Lokasi:
Memastikan lokasi penerbangan aman, jauh dari keramaian, rintangan, atau area terlarang (misalnya dekat bandara).

Kalibrasi Kompas:
Melakukan kalibrasi drone untuk memastikan sensor GPS dan kompas bekerja dengan benar.

2. Teknik Dasar Mengoperasikan Drone

Take-off dan Landing:
Cara lepas landas dan mendarat di tangan dengan aman

Manuver Dasar:
Latihan gerakan maju, mundur, ke kiri, ke kanan, naik, dan turun.

Rotasi (Yaw):
Cara memutar drone di tempat untuk mengubah arah.

3. Pemahaman Lingkungan dan Kondisi

Menghadapi Angin:
Latihan terbang dalam kondisi angin ringan dan bagaimana menyesuaikan kontrol.

Pengenalan Mode Penerbangan:
Mode manual, GPS, atau sport, serta kapan menggunakan masing-masing mode.

Orientasi Drone:
Mengontrol drone ketika menghadap arah yang berbeda dari pilot.

4. Penguasaan Kamera (Jika Drone Dilengkapi Kamera)

Komposisi Gambar:
Cara mendapatkan framing yang baik.

Pengaturan Kamera:
Melatih penggunaan setting seperti exposure, ISO, shutter speed, dan white balance.

Latihan Cinematic Shot:
Membuat gerakan halus untuk perekaman video, seperti orbit, dolly, atau follow shot.

5. Penanganan Situasi Darurat

Failsafe:
Apa yang harus dilakukan jika kehilangan sinyal atau drone mengalami gangguan.

Return-to-Home (RTH):
Cara mengaktifkan dan mengatur RTH.

Menangani Crash atau Malfungsi:
Latihan prosedur jika terjadi kecelakaan atau drone tidak merespons.

6. Penggunaan Aplikasi Pendukung

Aplikasi Flight Planning:
Memahami fitur seperti no-fly zone, waypoint, dan perencanaan rute otomatis.

Firmware Update:
Pentingnya memperbarui perangkat lunak drone dan remote control.

Uji sertifikasi pilot drone

Tahap akhir dari proses pelatihan adalah ujian sertifikasi. Ujian ini biasanya terdiri dari dua bagian: teori dan praktik. Bagian teori menguji pemahaman peserta tentang regulasi, prinsip operasional, dan pengetahuan teknis. Sementara itu, bagian praktik mengharuskan peserta menunjukkan kemampuan mereka dalam mengoperasikan drone dengan aman dan efisien di bawah pengawasan instruktur bersertifikat.

Sertifikasi drone bukan hanya sekadar pengakuan atas kompetensi seseorang, tetapi juga menjadi keharusan dalam banyak situasi. Di banyak negara, menerbangkan drone untuk keperluan komersial tanpa sertifikasi dapat berujung pada denda atau sanksi hukum. Oleh karena itu, memiliki sertifikasi membuka banyak peluang bagi para pilot drone, baik itu di bidang fotografi udara, survei, atau layanan pengiriman barang.

Selain manfaat profesional, pelatihan dan sertifikasi juga memberikan rasa percaya diri bagi para pilot drone. Mereka tahu bahwa mereka telah dilatih untuk menangani situasi yang tidak terduga, seperti gangguan sinyal atau cuaca buruk. Dengan pengetahuan dan keterampilan ini, mereka dapat mengoperasikan drone dengan rasa tanggung jawab yang lebih besar.Pelatihan dan sertifikasi drone adalah investasi yang berharga bagi siapa saja yang ingin mengeksplorasi potensi penuh teknologi ini. Dengan mengikuti pelatihan yang tepat, seseorang tidak hanya dapat meningkatkan keterampilan teknis mereka tetapi juga membuka pintu ke peluang karir yang menjanjikan di berbagai industri. Bagi dunia yang semakin mengandalkan teknologi, memiliki pilot drone yang terlatih dan bersertifikasi adalah langkah menuju masa depan yang lebih aman dan efisien. Cukup sekian dulu semoga bermanfaat,sampai bertemu kembali di lain kesempatan!.