• No products in the cart.

Pemeliharaan Baterai Drone Untuk Jangka Panjang

Pemeliharaan Baterai Drone Untuk Jangka Panjang

Mayoritas SPUKTA (sistem pesawat udara kecil tanpa awak) saat ini menggunakan baterai lithium polymer (LiPo), meskipun terkadang Anda ditemukan penggunaan jenis baterai yang berbeda. Baterai LiPo digunakan karena kinerjanya yang unggul dan memiliki bobot ringan. Sebenarnya pemakaian baterai jenis ini sudah menjadi hal yang lumrah bahkan di pesawat komersial seperti Boeing 787. Tidak seperti baterai yang biasa digunakan pada aplikasi lain (seperti di mobil atau senter), jenis LiPo memerlukan sedikit perawatan dan perhatian, terutama karena jika dirawat sembarangan memungkinkan ia terbakar — atau mengurangi usia pakai / tidak bertahan lama.

Ini tentu saja merupakan sebuah masalah, mengingat harganya yang tidak murah. Penggunaan yang tidak tepat dapat mengurangi jumlah siklus penggunaan baterai hingga 50 sampai 75%. Disarankan agar baterai diisi (charge) dengan perlahan. Disarankan untuk melakukan pengisian (charging) pada sekitar 40% kapasitas (sekitar 3,8V per sel), yang telah terbukti menjadi tingkat ideal untuk penyimpanan jangka panjang. Anda harus mengisi penuh baterai sebelum digunakan, dan kemudian hanya terbang hingga mencapai kapasitas sekitar 50% untuk beberapa siklus pertama. Ini telah terbukti memperpanjang umur baterai LiPo.

Saat melakukan pengisian (charging) baterai LiPo, pastikan Anda menggunakan pengisi daya (charger) yang direkomendasikan. Jika Anda menggunakan pengisi daya yang memungkinkan Anda memilih jenis baterai yang ingin Anda isi dayanya (variable charger), pastikan ia disetel untuk pemakaian baterai LiPo. Penyeimbangan sel yang tepat merupakan bagian penting untuk memperpanjang masa pakai LiPo, jika memungkinkan, gunakan pengisi daya yang memiliki kemampuan ini (beberapa baterai menanganinya sendiri). Jangan pernah mengisi daya baterai Anda secara berlebihan (di atas 4.2V). Kasus seperti Ini seharusnya tidak menjadi masalah, karena biasanya pengisi daya (charger) memiliki fitur keselamatan dan penutup otomatis. Singkatnya, anda harus mengenali benar baterai dan pengisi dayanya (charger). Juga, ketahui dan hormati “kecepatan” pengisian maksimum baterai Anda. Aturan umumnya adalah menggunakan 1C (kalikan ini dengan peringkat baterai—misalnya, baterai 2200 mAh dapat diisi daya dengan aman pada 2.2A). Beberapa baterai dapat diisi hingga 3C, tetapi lebih dari ini tidak disarankan untuk mengurangi resiko hal yang tidak diinginkan terjadi. Jangan mengisi (charge) baterai di dalam kondisi suhu dingin (mendekati atau di bawah titik beku) atau panas; coba isi dayanya hanya saat berada pada suhu kamar. Baterai yang sedang diisi dengan benar seharusnya tidak menjadi panas. Jika suhu mulai meningkat, hentikan pengisian (charging). Jangan mencoba mengisi (charge) baterai yang rusak atau menggembung. Jika hampir terisi penuh, jangan coba mengisi (charge) daya hingga 100%. Jangan pernah meninggalkan baterai untuk diisi daya tanpa pengawasan, pada atau di dekat bahan yang mudah terbakar, atau tanpa tindakan perlindungan khusus seperti kantong pengisi daya baterai LiPo atau wadah tahan api. Baterai LiPo memiliki kisaran suhu operasi yang paling efisien. Mereka tidak suka dingin—bahkan, mereka bisa tiba-tiba gagal pada suhu mendekati (atau di bawah) titik beku. Untuk multicopter, ini berarti mereka akan jatuh dari langit, yang jelas tidak baik untuk pesawat atau muatannya. Oleh karena itu, sebaiknya simpan baterai pada suhu kamar sebelum digunakan. Atau, baterai yang mendekati atau melebihi 60° Celcius (140° Fahrenheit) akan mengakibatkan kerusakan baterai dan berisiko kebakaran.

 

Dalam hal penyimpanan baterai, simpan baterai pada kisaran suhu dari 5 hingga 25°C (41 hingga 77°F). Selain itu, untuk baterai baru yang direncanakan untuk disimpan lebih dari beberapa hari tidak boleh diisi daya melebihi sekitar 3,8V per sel (sekitar 40%). Ini akan meningkatkan umur baterai Anda dan meminimalkan risiko kerusakan atau kegagalan komponen internalnya. Kapan baterai akan dipensiunkan? Pertama, ikuti instruksi pabrik. Kedua, baterai yang secara konsisten tidak dapat menyimpan minimal 80% dari kapasitas penuh harus dihentikan penggunaannya. Ketiga, setelah Anda mencapai 150–200 siklus, berikan perhatian ekstra pada kinerja baterai, lihat penampilan fisik, suhu, dan waktu pengisian dayanya. Terakhir, adalah dengan cara melihat rekam jejak kinerja baterai (yaitu, berapa banyak waktu penerbangan baterai tersebut) untuk mengukur kapan ia mulai mengalami penurunan kinerja terakhirnya. Saat membuang baterai LiPo, ikuti peraturan dan kebijakan setempat serta petunjuk pabrik. Baterai harus benar-benar habis sebelum dibuang. Jangan simpan/buang sampah baterai di luar ruangan dan jangan di atau dekat apa pun yang mudah terbakar. Untuk menghindari kerusakan pada komponen sensitif, jangan gunakan SPUKTA Anda untuk menguras daya baterai. Sebagai gantinya, sambungkan pelepasan LiPo atau aksesori pengosongan lambat lainnya. Pengosongan baterai yang rusak atau bengkak tidak dianjurkan; bawa ke tempat daur ulang atau pembuangan baterai.

Begitulah tadi ulasan mengenai Pemeliharaan Baterai Drone Untuk Jangka Panjang,semoga bermanfaat!.Naaaahh……untuk Anda yang ingin mengikuti pelatihan drone basic atau sekaligus mengikuti sertifikasi,Anda bisa menghubungi nomor telephone yang tertera di bawah ini:

JADWAL SERTIFIKASI DRONE

https://linktr.ee/sertifikasiindonesia

Untuk informasi pelatihan dan sertifikasi di Jakarta dan diluar Jakarta bisa langsung mendaftar atau menghubungi nomor dibawah ini

 

0 responses on "Pemeliharaan Baterai Drone Untuk Jangka Panjang"

Leave a Message

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Copyright © 2017 - Jakarta School of Photography

Setup Menus in Admin Panel