Pengambilan Keputusan Tentang Aeronautika
Pengambilan Keputusan Tentang Aeronautika
Tahapan Pengambilan Keputusan
Sekitar 80 persen kecelakaan penerbangan dapat dikaitkan dengan beberapa bentuk kesalahan manusia; mungkin karena keputusan di bawah tekanan, atau mungkin karena penilaian yang buruk. Psikolog FAA telah mengidentifikasi lima bidang subjek untuk pengambilan keputusan, lima elemen risiko, dan lima sikap berbahaya. Dengan memahami konsep-konsep kunci ini, remote pilot jarak jauh dapat mengambil proses keputusan dan risiko operasional yang terkait dengan setiap misi, yang dapat dibagikan dengan semua peserta operasional lainnya. Sebagai bagian dari manajemen sumber daya kru (CRM) yang baik, anggota kru dapat mengawasi sikap “buruk” di antara mereka sendiri dan mengatasinya sebelum mengganggu keselamatan.
Pelatihan drone Jakarta School of Photography
Lima bidang subjek pengambilan keputusan adalah:
Pilot—Kondisi kesehatan, tingkat kelelahan, kompetensinya.
Pesawat—Pertanyaan tentang kelaikan udaranya.
Lingkungan—Cuaca, lalu lintas, panjang dan kondisi landasan pacu, dll.
Operasi—Keputusan pergi/tidak pergi.
Situasi—Ketahui apa yang terjadi di sekitar Anda.
Lima elemen risiko mengikuti pola yang sama:
Pilot—Tekanan fisik (terlalu panas, terlalu dingin, terlalu berisik, kekurangan oksigen); stres fisiologis (kurang tidur, melewatkan makan); stres psikologis (anak sakit, masalah perkawinan, masalah pekerjaan)
Pesawat—Radio Oke? Jumlah bahan bakar cukup?
Lingkungan—Ketinggian kepadatan, siang/malam, cuaca yang memburuk.
Operasi—Tekan untuk menyimpan jadwal.
Situasi—“Get-home-itis” (lihat bagian selanjutnya)
Lima sikap berbahaya harus mudah diidentifikasi:
Anti-otoritas—“Tidak ada yang akan memberi tahu saya apa yang harus dilakukan!” Penawarnya: Ikuti aturannya.
Impulsif—“Jangan hanya duduk di sana, lakukan sesuatu meskipun itu salah!” Penawarnya: Tidak terlalu cepat, pikirkan dulu.
Kebal—“Kecelakaan terjadi pada orang lain; Saya pilot yang terlalu baik untuk membuat kesalahan bodoh.” Penawarnya: Itu bisa terjadi pada saya.
Macho—“Saya bisa melakukannya meskipun ___ ” Penawarnya: Mengambil risiko itu bodoh. Pengunduran diri—”Apa gunanya mencoba, tidak ada yang bisa saya lakukan.” Penawarnya: Saya bukannya tidak berdaya.
FAA Advisory Circular 60-22, Aeronautical Decision Making (ADM), berisi contoh situasi dan lembar penilaian sehingga Anda dapat menguji diri sendiri dalam pengambilan keputusan, elemen risiko, dan sikap berbahaya. Berlawanan dengan pendapat umum, penilaian yang baik dapat diajarkan. Tradisi menyatakan bahwa penilaian yang baik adalah produk sampingan alami dari pengalaman, tetapi karena pilot terus mencatat jam terbang bebas dari kecelakaan, peningkatan penilaian yang baik yang sesuai diasumsikan. ADM meningkatkan proses untuk mengurangi kemungkinan kesalahan manusia dan meningkatkan kemungkinan penerbangan yang aman. ADM menyediakan pendekatan terstruktur dan sistematis untuk menganalisis perubahan yang terjadi selama penerbangan dan bagaimana perubahan ini dapat mempengaruhi hasil penerbangan yang aman. Proses ADM membahas semua aspek pengambilan keputusan dan mengidentifikasi langkah-langkah yang terlibat dalam pengambilan keputusan yang baik.
Langkah-langkah pengambilan keputusan yang baik adalah:
a. Mengidentifikasi sikap pribadi yang berbahaya bagi penerbangan yang aman.
b. Mempelajari teknik modifikasi perilaku.
c. Belajar bagaimana mengenali dan mengatasi stres.
d. Mengembangkan keterampilan penilaian risiko.
e. Menggunakan semua sumber daya.
f. Mengevaluasi efektivitas keterampilan ADM seseorang.
Demikianlah tadi Pengambilan Keputusan Tentang Aeronautika yang telah kami bahas dikutip dari Hanbook APDI (Asosiasi Pilot Drone Indonesia),semoga bermanfaat.!
Untuk informasi pelatihan dan sertifikasi di Jakarta dan diluar Jakarta bisa langsung mendaftar dengan menghubungi atau chat WhatsApp di bawah ini:
https://linktr.ee/sertifikasiindonesia