Pengenalan Dan Cara Mengoperasikan UAV

Saat ini berkembang pesat teknologi pemetaan dan pemantauan pertambangan, salah satunya menggunakan pesawat udara tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Dilengkapi dengan kamera digital, pesawat kecil seperti remote control bisa menghasilkan citra digital resolusi tinggi yang dapat diproses lebih lanjut untuk menghasilkan orthopfoto yang akurat, point cloud dan model 3 dimensi.UAV dapat memberikan informasi penting tentang gambaran diatas tanah, sehingga meningkatkan keselamatan para pekerja bawah tanah. UAV dapat mencakup daerah berbahaya dimana peralatan konvensional tidak dapat mencapainya, sehingga keselamatan staf dapat dipastikan dan menawarkan banyak manfaat di industri pertambangan dll.

UAV yang cocok digunakan tergantung pada hasil yang diinginkan. Secara umum, UAV fixed wing digunakan untuk memetakan area yang luas. Sebaliknya, UAV rotary – multicopters dengan 4-8 rotor – atau biasa disebut quarcopter memiliki waktu penerbangan yang lebih pendek, tetapi dapat memberikan data yang lebih akurat. UAV rotary juga mampu melayang di tempat dan dengan demikian dapat melakukan pengecekan suatu lokasi. Selain itu, mereka tidak perlu landasan pacu saat naik secara vertikal ke udara. Oleh karena itu, UAV rotary juga cocok untuk pemeriksaan bangunan besar, jika tidak sulit mengakses perangkat dan komponen mereka, seperti tiang-tiang draglines. UAV rotary dapat digunakan dengan cepat dan biasanya membutuhkan tenaga kerja yang tidak banyak – yang diperlukan untuk penerbangan adalah seorang pilot.

Menjadi pilot drone, diprediksi jadi profesi pekerjaan favorit di masa depan.

Termasuk juga instruktur trainer, konsultan, mekanik dan jasa servis helikopter tanpa awak. Penghasilan para praktisi ahli alat perekam foto dan video udara ini di negara maju sangat besar. Bisa dibilang jadi pilot pemandu drone adalah peluang kerja dan bisnis terbaru yang sangat menjanjikan. Baik dari faktor income pendapatan maupun prestise.Seiring meningkatnya kebutuhan pasar, income pilot drone pasti akan ikut mengangkasa. Karena itu banyak dari masyarakat saat ini ingin menjadi pilot drone, tetapi menjadi pilot drone itu tidak semudah membalikan telapak tangan. Ada cara dan syarat agar bisa menjadi pilot drone yang handal serta mampu menguasai jam terbang dengan baik.

Syarat untuk bisa menjadi pilot drone adalah sebagai berikut :

1. Berusia minimal 17 tahun
2. Mampu membaca, menulis, berbicara serta memahami Bahasa Inggris
3. Mampu mengoperasikan drone dengan baik sesuai SOP
4. Menguasai cara menggunakan aplikasi software untuk pengoperasian drone
5. Memiliki minimal 7 jam terbang menerbangkan drone
6. Memiliki Sertifikat Drone
7. Mengetahui peraturan pemerintah dalam menerbangkan drone

Nahh..buat teman-teman yang mungkin masih bingung cara mengoperasikan drone,berikut ini kami berikan tips dan triknya:

Pilih Lingkungan Yang Tepat
Sebelum mulai menerbangkan drone, pilihlah ruangan terbuka dan bebas dari gangguan sinyal aga resiko menabrak (crash) bisa diminimalisi.Lokasi yang dianggap aman adalah lapang yang luas karena biasanya tidak banyak orang yang berlalu lalang di situ.
Pastikan Battery terisi Penuh
Pastikan batteru drone dan remote terisi penuh agar performa saat terbang tetap maksimal. Pada saat baterai sudah mulai habis jangan paksakan drone untuk tetap terbang. Tips agar baterai drone tetap awet dan tahan lama yaitu lepaskan konektor baterai dari drone saat baterai sudah mulai habis, lalu taruh baterai di tempat yang dingin.
Periksa Propeller
Propeller atau baling-baling dibuat supaya drone mampu terbang, maka komponen ini menjadi hal yang sangat penting. Pastikan semuanya dalam kondisi sempurna dan tidak ada retakan atau tidak rusak. Pasang dengan sangat teliti dan pastikan apakah baling-baling sudah terpasang dengan baik. Jangan sampai pemasangan baling-balingnya salah karena hal itu dapat menyebabkan drone tidak dapat terbang dengan stabil.
Kalibrasi Kompas
Kompas menentukan arah penerbangan. Kalibrasi kompas sebelum terbang wajib dilakukan supaya penerbangan aman saat pengoperasian.Kalibrasi kompas juga menjadi salah satu bagian penting pada drone, karena kegunaannya adalah untuk mengetahui koordinat titik start pesawat drone. Pada saat cuaca buruk biasanya drone tidak mampu pulang sendiri ke titik start, maka pastikan GPS sudah menyala agar drone bisa kembali ke titik start.
Hidupkan Remote Control Lebih Dahulu
Menghidupkan Remote Control (RC) sebelum menghidupakan drone akan lebih aman karena drone akan selalu dalam pengawasan.
Matikan Drone Terlebih Dahulu
Setelah selesai menerbangkan drone, sebaiknya matikan drone lebih dahulu baru kemudian matikan Remote Control (RC), supaya drone tetap dalam pengawasan sampai dimatikan.
Jangan Isi Ulang Battery Setelah Penerbangan
Setelah selesai terbang, suhu baterai drone masih dalam kondisi yang tinggi. Jadi baterai tidak akan mengisi ulang daya saat kondisi sedang panas.
Lepaskan Propeller Setelah Selesai Menerbangkan
Untuk menghindari benturan saat dibawa, sebaiknya lepas propeller drone.
Pasang Kembali Gimbal Clamp
Memasang kembali gimbal clamp dapat mengurangi resiko kerusakan gimbal saat drone sedang tidak digunakan untuk terbang.
Simpan Drone Dengan Benar
Setelah selesai menerbangkan drone, simpan di tempat yang kering dan bebas dari gangguan gelombang magnetic untuk menghindari kerusakan.

Itulah beberapa tips Pengenalan Dan Cara Mengoperasikan UAV dengan aman yang bisa kamu terapkan. Untuk kalian yang ingin lebih tahu cara menerbangkan UAV/drone dengan baik khusunya untuk pemula bisa baca artikel kami sebelumnya Kursus Drone Untuk Pemula, atau Tips Menerbangkan Drone Untuk Pemula. Atau kamu bisa juga mengikuti training drone di Jakarta School of Photography,Hubungi kontak di bawah ini: