Pengertian Storyline Menurut Cinematography
Fenomena cinematography menggunakan smartphone telah menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Banyak filmmaker independen dan bahkan beberapa sutradara terkenal telah mulai menggunakan smartphone untuk membuat film atau konten visual mereka. Kemudahan aksesibilitas, smartphone hampir selalu tersedia dan mudah diakses, membuatnya menjadi alat yang praktis untuk pengambilan gambar spontan atau yang tidak terencana. Smartphone memungkinkan para pembuat film untuk eksperimen dengan sudut pengambilan gambar yang lebih kreatif, kemampuan untuk merekam dan mengedit langsung dari smartphone memberikan fleksibilitas dan mobilitas yang tidak dimiliki oleh kamera tradisional yang lebih besar dan kompleks. Menggunakan smartphone dapat mengurangi biaya produksi secara signifikan, karena tidak perlu menyewa atau membeli peralatan kamera yang mahal. Pada artikel kali ini Jakarta School of Photography akan membahas tentang Pengertian Storyline Menurut Cinematography, berikut ulasannnya:
Pengertian cinematography adalah
Sebelum kita membahas pengertian tentang apa itu storyline, terlebih dahulu kita mengetahui apa si sebenarnya cinematography itu?.. Cinematography adalah seni dan teknik pembuatan film, yang meliputi penggunaan kamera, pencahayaan, komposisi gambar, dan segala aspek visual dalam produksi film untuk menciptakan atmosfer, menyampaikan cerita, dan mempengaruhi emosi penonton. Secara lebih luas, cinematography juga mencakup pemilihan lensa, gerakan kamera, dan pengaturan visual lainnya yang mendukung narasi film. Dengan kata lain, cinematography tidak hanya tentang teknis mengoperasikan kamera, tetapi juga tentang kreativitas dalam menciptakan pengalaman visual yang mendalam dalam film.
Pengertian storyline menurut cinematography
Dalam sinematografi, storyline atau alur cerita adalah rangkaian kejadian yang disusun secara kronologis untuk menciptakan narasi yang dapat dipahami oleh penonton. Storyline mencakup:
1. Plot: Urutan kejadian utama yang membentuk dasar cerita.
2. Karakter: Tokoh-tokoh dalam cerita yang mengalami perkembangan dan perubahan.
3. Tema: Ide atau pesan utama yang ingin disampaikan oleh cerita.
4. Konflik: Masalah atau tantangan yang dihadapi oleh karakter utama.
5. Setting: Waktu dan tempat di mana cerita berlangsung.
Dalam sinematografi, storyline juga mempertimbangkan aspek visual dan teknis, seperti:
1. Komposisi visual: Penempatan elemen-elemen dalam frame untuk mendukung narasi.
2. Pencahayaan: Penggunaan cahaya untuk menciptakan suasana dan mendukung mood cerita.
3. Sinematografi: Teknik pengambilan gambar, seperti gerakan kamera, sudut pengambilan gambar, dan penggunaan lensa, untuk memperkuat storytelling.
4. Editing: Penyusunan klip-klip film untuk menciptakan aliran cerita yang kohesif.
Storyline yang baik akan menggabungkan semua elemen ini untuk menciptakan pengalaman menonton yang mendalam dan memuaskan.
Contoh elemen penting dalam cinematographyÂ
Cinematography adalah seni dan teknik mengambil gambar bergerak untuk film dan video. Berikut beberapa contoh elemen penting cinematography:
1. Komposisi Frame
- Rule of Thirds: Membagi frame menjadi tiga bagian secara horizontal dan vertikal untuk menciptakan keseimbangan visual.
- Symmetry: Menggunakan simetri untuk menciptakan keseimbangan dan harmoni dalam frame.
- Leading Lines: Garis-garis dalam gambar yang mengarahkan mata penonton ke titik fokus.
2. Pencahayaan
- Natural Lighting: Menggunakan cahaya alami untuk menciptakan tampilan yang realistis.
- Low Key Lighting: Menggunakan kontras tinggi dengan bayangan yang dalam untuk menciptakan suasana dramatis atau misterius.
- High Key Lighting: Pencahayaan terang dengan kontras rendah untuk suasana yang ceria dan ringan.
3. Gerakan Kamera
- Pan: Menggerakkan kamera secara horizontal dari satu sisi ke sisi lainnya.
- Tilt: Menggerakkan kamera secara vertikal ke atas atau ke bawah.
- Tracking Shot: Menggerakkan kamera mengikuti subjek yang bergerak, sering menggunakan dolly atau steadicam.
- Zoom: Mengubah panjang fokus lensa untuk mendekatkan atau menjauhkan subjek tanpa menggerakkan kamera.
4. Sudut Pengambilan Gambar
- Eye Level: Kamera berada pada tingkat mata subjek, memberikan perspektif yang natural.
- High Angle: Kamera berada di atas subjek, memberikan kesan subjek lebih kecil atau lemah.
- Low Angle: Kamera berada di bawah subjek, memberikan kesan subjek lebih besar atau kuat.
- Dutch Angle: Kamera dimiringkan untuk menciptakan kesan ketidakstabilan atau ketegangan.
5. Penggunaan Lensa
- Wide Angle: Lensa sudut lebar untuk menangkap lebih banyak area dalam frame, sering digunakan untuk lanskap.
- Telephoto: Lensa panjang fokus yang memperbesar subjek jauh, sering digunakan untuk close-up.
- Prime Lens: Lensa dengan panjang fokus tetap yang biasanya memberikan kualitas gambar lebih baik dan bukaan lebih besar untuk efek bokeh.
6. Warna dan Suasana
- Color Grading: Penyesuaian warna dalam pascaproduksi untuk menciptakan suasana tertentu.
- Warm Tones: Warna hangat seperti merah, oranye, dan kuning untuk suasana yang menyenangkan atau intens.
- Cool Tones: Warna dingin seperti biru, hijau, dan ungu untuk suasana yang tenang atau suram.
Contoh Penggunaan dalam Film:
- The Grand Budapest Hotel (2014) oleh Wes Anderson: Dikenal dengan komposisi simetris, warna cerah, dan penggunaan miniatur.
- Blade Runner 2049 (2017) oleh Denis Villeneuve: Terkenal dengan pencahayaan low key dan penggunaan warna untuk menciptakan suasana futuristik dan dystopian.
- 1917 (2019) oleh Sam Mendes: Menggunakan long take dan tracking shot untuk memberikan pengalaman yang mendalam dan imersif.
Storyline yang baik membantu menjaga alur cerita tetap menarik dan kohesif, memandu pembaca atau penonton melalui perjalanan emosional dan naratif yang memuaskan.Dalam cinematography, visual dan teknik pengambilan gambar digunakan untuk mendukung dan meningkatkan storytelling. Setiap elemen visual seperti pencahayaan, komposisi, sudut kamera, dan gerakan kamera dipilih dengan tujuan untuk memperkuat narasi dan emosi yang ingin disampaikan kepada penonton. Naahhhh…itulah tadi ulasan tentang Pengertian Storyline Menurut Cinematography, semoga bermanfaat ya sobat cinema!.
0 responses on "Pengertian Storyline Menurut Cinematography"