• No products in the cart.

Perbedaan Drone Aerial dan FPV

Perbedaan Drone Aerial dan FPV

Dunia drone kini semakin berkembang dengan pesat. Seiring dengan kemajuan teknologi, drone bukan lagi sekadar alat hobi, melainkan telah menjadi bagian penting dalam industri kreatif, dokumentasi, pemetaan, hingga penyelamatan. Setiap tahun, inovasi dalam dunia drone terus bermunculan, menghadirkan perangkat-perangkat canggih dengan kemampuan luar biasa. Dari fitur kamera berkualitas tinggi, kestabilan terbang yang presisi, hingga kecepatan manuver ekstrem semua itu menjadi bukti nyata bahwa drone telah berevolusi jauh melampaui sekadar mainan terbang.

Di antara banyaknya jenis drone yang beredar, dua kategori yang paling populer dan menonjol saat ini adalah Drone Aerial dan Drone FPV (First Person View). Keduanya memang sama-sama dirancang untuk pengambilan gambar atau video dari udara, namun perbedaan antara keduanya sangat mencolok, baik dari segi desain, fungsi, cara penggunaan, maupun hasil visual yang dihasilkan. Pada artikel berikut ini, Jakarta School of Photography akan mengulas seputar Perbedaan Drone Aerial dan FPV yang mungkin berguna untuk Anda selaku penerbang drone untuk menambah pengetahuan:

Definisi tujuan utama drone Aerial dan drone FPV ataupun perbedaannya

A. Drone Aerial

Drone Aerial adalah jenis drone yang dirancang khusus untuk pengambilan gambar dan video udara yang stabil, sinematik, dan berkualitas tinggi. Umumnya digunakan untuk kebutuhan profesional seperti film, dokumenter, video promosi, hingga pemetaan. Drone Aerial, atau yang sering juga disebut sebagai drone sinematik atau drone konvensional, umumnya dirancang dengan fokus pada kestabilan dan kualitas gambar. Drone jenis ini biasanya dilengkapi dengan gimbal 3-axis yang menjaga kamera tetap stabil meski drone bergerak. Hasil tangkapannya pun halus, sinematik, dan sangat cocok digunakan untuk keperluan dokumentasi profesional seperti film, video promosi, atau pemotretan udara. Contoh drone aerial yang populer antara lain DJI Mavic, DJI Air, hingga seri Phantom yang legendaris. Pengoperasiannya pun cenderung lebih mudah, karena sistem navigasi dan kontrolnya sangat terbantu oleh fitur GPS, sensor anti-tabrakan, serta mode otomatis seperti follow me, orbit, dan waypoint.

B. Drone FPV (First Person View)

Drone FPV adalah drone yang memungkinkan pengguna melihat langsung dari perspektif kamera drone seolah-olah mereka “terbang” di dalamnya. Drone ini biasa digunakan untuk balapan, freestyle, atau pengambilan video dengan gerakan cepat dan ekstrem. Drone FPV memberikan sensasi imersif, biasanya menggunakan kacamata khusus (FPV Goggles). Drone FPV menawarkan pengalaman yang jauh lebih imersif dan adrenalin tinggi. FPV merupakan singkatan dari “First Person View”, yang berarti pilot melihat langsung apa yang dilihat oleh kamera drone secara real-time melalui kacamata FPV (goggles). Drone ini biasanya digunakan untuk kecepatan dan kelincahan manuver, bukan untuk kestabilan gambar. Oleh karena itu, desainnya pun lebih ringan, kompak, dan tidak selalu menggunakan gimbal. Namun justru dari ketidaksempurnaan gerakannya inilah tercipta estetika sinematik yang lebih dinamis dan “liar”. Drone FPV sangat cocok untuk pengambilan gambar ekstrem seperti melintasi celah sempit, mengejar mobil atau motor, hingga menyusuri lokasi-lokasi yang menantang. Dari segi pengalaman, menerbangkan drone FPV jauh lebih menantang dibandingkan drone aerial biasa. Pilot FPV harus memiliki keterampilan tinggi, refleks cepat, dan penguasaan penuh atas kontrol manual, karena sebagian besar drone FPV tidak dilengkapi fitur keselamatan otomatis. Namun bagi mereka yang telah menguasainya, drone FPV bisa menjadi alat kreatif yang luar biasa untuk menghadirkan perspektif visual yang tak bisa dicapai dengan drone biasa.

Sistem kamera dan stabilitas gambar

Aerial Drone

Umumnya menggunakan gimbal 3-axis untuk menjaga kestabilan video.
Hasil video sangat smooth, minim getaran atau goyangan.
Resolusi kamera tinggi (hingga 5K bahkan lebih), dengan profil warna sinematik (D-Log, D-Cinelike).
Cocok untuk footage sinematik seperti pemandangan alam, kota, atau pengambilan gambar dengan gerakan pelan.

FPV Drone

Kamera terpisah:
satu untuk live view (kamera analog/digital FPV) dan satu lagi untuk rekaman sinematik (biasanya dipasang kamera seperti GoPro, DJI Action, dsb.).
Tidak menggunakan gimbal; footage cenderung mentah dan mengandalkan software stabilization (misal GoPro ReelSteady atau GyroFlow).
Cocok untuk footage dinamis seperti terbang melalui celah sempit, mengikuti objek bergerak, atau membuat gerakan kamera yang kompleks dan cepat.

Pengalaman Terbang dan Kontrol

Drone Aerial

Mudah diterbangkan, sangat cocok untuk pemula.
Dilengkapi fitur otomatis seperti GPS, Return to Home, obstacle avoidance, follow me, waypoint, dsb. Bisa hover (diam di satu titik) secara otomatis. Kontrol lebih stabil, lambat, dan fokus pada kestabilan gambar.

FPV Drone

Sulit diterbangkan, butuh latihan dan pengalaman.
Terbang menggunakan mode acro/manual tanpa bantuan stabilisasi otomatis.
Tidak bisa hover secara otomatis (kecuali pada model hybrid seperti DJI Avata).
Gerakan cepat, akrobatik, dan bebas (looping, roll, dive, dll).
Memberikan sensasi mengemudi pesawat sungguhan karena langsung melihat dari sudut pandang kamera melalui FPV Goggles.

Aplikasi dan Penggunaan

Aerial Drone

Fotografi dan videografi profesional.
Produksi film dan iklan.
Survey dan pemetaan (mapping).
Monitoring lingkungan atau pertanian.
Dokumentasi acara.

FPV Drone

Konten video dinamis untuk media sosial, film aksi, iklan otomotif.
Balapan drone (FPV Racing).
Freestyle atau pertunjukan akrobatik.
Cinematic flying dengan gaya cepat dan kompleks (cinematic FPV).
Eksplorasi tempat sempit seperti interior bangunan atau pabrik.

Desain dan Komponen

Aerial Drone

Desain ringkas dan rapi, sering kali foldable (bisa dilipat).
Propeller dilindungi atau ditempatkan simetris.
Umumnya drone siap pakai (ready-to-fly).

FPV Drone

Desain terbuka, rangka (frame) kelihatan.
Banyak yang dibuat secara custom dari komponen terpisah (DIY).
Memerlukan pengetahuan teknis dalam rakit, solder, setting firmware (Betaflight, INAV, dsb.).
Ada varian ukuran: TinyWhoop (kecil), 5 inch (standar freestyle), Cinewhoop (untuk sinematik indoor), dsb.

Durasi Terbang dan Jarak

Aerial Drone

Waktu terbang lebih lama, antara 20–40 menit tergantung model.
Jangkauan bisa mencapai 10 km lebih (dengan sistem OcuSync atau sejenisnya).

FPV Drone

Durasi terbang lebih pendek, sekitar 3–10 menit.
Jangkauan tergantung sistem (analog sekitar 1 km, digital bisa 4–10 km), tapi biasanya pilot tetap berada dekat karena keterbatasan baterai.

Risiko dan Keselamatan

Aerial Drone

Lebih aman untuk pemula, banyak sistem pencegah tabrakan.
Terbang dengan perencanaan dan otomatisasi.
Risiko kerusakan kecil jika diterbangkan sesuai aturan.

FPV Drone

Risiko lebih tinggi: kecepatan tinggi, kontrol manual, tidak ada sensor penghindar.
Jatuh atau crash umum terjadi, karena pilot melakukan manuver ekstrem.
Harus sangat memperhatikan regulasi dan keselamatan orang sekitar.

Kesimpulan

Aspek Drone Aerial Drone FPV
Tujuan Gambar stabil, sinematik Gambar dinamis, perspektif ekstrem
Kamera Gimbal 3-axis Kamera statis + software stabilization
Kontrol Mudah, otomatis Sulit, manual/acrobatic
Waktu Terbang 20–40 menit 3–10 menit
Cocok untuk Fotografi, film, mapping Balapan, video aksi, cinematic FPV
Pengalaman Praktis, user-friendly Intens, imersif, butuh latihan
Harga (rata-rata) Mulai dari Rp10 juta Bisa mulai Rp5 juta tapi modular

Memilih antara drone Aerial atau FPV sangat tergantung pada kebutuhan dan preferensi pengguna. Jika Anda menginginkan hasil yang stabil dan mudah digunakan untuk keperluan profesional atau dokumentasi, maka drone Aerial adalah pilihan yang tepat. Namun, jika Anda mencari pengalaman terbang yang seru, ekstrem, dan ingin menghasilkan footage dengan perspektif unik dan dramatis, maka drone FPV patut untuk dicoba—tentu dengan kesiapan belajar dan memahami teknisnya. Keduanya bisa saling melengkapi dalam produksi visual modern. Tidak jarang videografer mengombinasikan footage dari drone aerial dan FPV untuk mendapatkan hasil yang sinematik sekaligus dinamis. Itulah uraian artikel tentang Perbedaan Drone Aerial dan FPV, semoga menambah pengetahuan!.

JIKA MEMBUTUHKAN INFORMASI TENTANG PELATIHAN DRONE DAN LAIN SEBAGAINYA BISA MENGHUBUNGI NO WHATSAPP DIBAWAH INI: 
Jika membutuhkan informasi tentang sertifikasi drone,fotografi dan content creator bisa buka link dibawah ini: 

https://linktr.ee/sertifikasiindonesia

REGISTRASI DRONE SIDOPIGO

Informasi DJI Terra Software dan pelatihannya:
 

0 responses on "Perbedaan Drone Aerial dan FPV"

Leave a Message

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Copyright © 2017 - Jakarta School of Photography

Setup Menus in Admin Panel