• No products in the cart.

DISEMINASI SEJARAH MELALUI SENI FOTO dan AI (artificial intelligence)

DISEMINASI SEJARAH MELALUI SENI FOTO dan AI (artificial intelligence)

Diseminasi sejarah melalui seni foto : adalah proses menyebarkan atau mengkomunikasikan pengetahuan sejarah kepada publik melalui penggunaan foto-foto historis atau dokumentasi visual lainnya. Ini dilakukan untuk memperluas pemahaman dan apresiasi terhadap sejarah serta mempromosikan pemeliharaan warisan budaya. 

Diseminasi tersebut adalah : proses penyebaran informasi atau pengetahuan kepada khalayak luas. Dalam konteks ilmiah, diseminasi adalah proses yang bertujuan untuk menyebarkan hasil penelitian, temuan, atau inovasi ke dalam masyarakat umum, baik melalui publikasi, presentasi, maupun aktivitas lainnya

Dalam diseminasi sejarah melalui foto, foto-foto historis dipilih dengan cermat detail dan digunakan untuk menceritakan cerita sejarah secara visual. Foto-foto ini bisa berupa dokumentasi peristiwa sejarah penting, tokoh-tokoh bersejarah, tempat-tempat bersejarah, ataupun artefak dan peninggal bersejarah bersejarah. Foto-foto tersebut kemudian disebarkan melalui berbagai media, seperti pameran foto, buku sejarah, situs web, media sosial, dan publikasi lainnya.

Pada workshop yang diadakan oleh Perpusnas Bung Hatta ini berlangsung di Auditorium Perpustakaan Bung Hatta dengan peserta 75 orang terdiri dari fotografer, mahasiswa, guru, freelance fotografer dan pengusaha micro ini berangsung selama 3 hari full. Dari pukul 08:00  pagi sampai 04:00 sore.

Workshop di buka langsung oleh Kepala Perpusnas  Bung Hatta ibu Leksi Hedrifia. S.Kom, dan kata sambutan oleh Ibu Meindra. S.Kom , Jajarannya Bpk. Afrison S.Kom, Bpk Erni Zulfan, S.sn. dan Bpk Fajri Oktaria

Diseminasi sejarah melalui foto memiliki beberapa tujuan, antara lain:

 

  1. Meningkatkan kesadaran sejarah: Foto-foto historis dapat memberikan gambaran yang jelas tentang peristiwa masa lalu dan membantu orang memahami konteks sejarahnya. Dengan melihat foto-foto ini, orang dapat merasa lebih terhubung dengan sejarah dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang masa lalu.
  2. Melestarikan warisan budaya: Foto-foto historis sering kali menampilkan artefak, bangunan, atau budaya yang telah hilang atau mengalami perubahan. Dengan membagikan foto-foto ini, orang dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan budaya dan menjaga agar cerita-cerita sejarah tidak terlupakan.
  3. Menginspirasi diskusi dan penelitian: Foto-foto historis dapat membangkitkan minat dan keingintahuan tentang sejarah. Mereka dapat memicu diskusi, pertanyaan, dan penelitian lebih lanjut tentang topik sejarah tertentu.
  4. Menjangkau khalayak yang lebih luas: Penggunaan foto-foto historis dalam diseminasi sejarah dapat mencapai khalayak yang lebih luas dan beragam, termasuk mereka yang mungkin tidak tertarik dengan sejarah secara tradisional. Ini dapat memperluas pemahaman dan apresiasi terhadap warisan sejarah.

Dengan teknologi digital dan media sosial, diseminasi sejarah melalui foto telah menjadi lebih mudah dan dapat diakses oleh banyak orang. Ini memungkinkan penyebaran pengetahuan sejarah yang lebih luas dan menginspirasi orang untuk terlibat dalam pembelajaran sejarah.

 

Nah pada workshop di Perpusnas Bung Hatta , Bukit Tinggi mengundang pembicara Herry Tjiang seorang fotorafer dan penggiat AI ( artificial intelligence) dan Renda Khris Ardhi Artha (pustakawan dan fotografer) untuk berbagi ilmunya dalam ” Diseminasi sejarah melalui foto dan AI” 

WORKSHOP Fotografi Dokumentasi Sejarah dengan AI yang diikuti oleh 75 orang dari wilayah Bukit Tinggi , Sumatra barat ini seru sekali di hari Pertama Pembicara Herry Tjiang dan pengiat AI ini memaparkan dan membagikan tentang teknik dasar foto dan lensa apa saja yang dapat dipakai untuk memotret peninggalan atau sejarah. Pembicara kedua yaitu Renda Khris Ardhi Artha membagikan bagaimana membuat caption dan deskripsi yang menarik yang dapat meningkatkan nilai dan appresiasi kita terhadap foto itu sendiri.

 

Di hari pertama , peserta juga diminta untuk memotret diseputaran Perpusnas Bung Hatta  dan diminta untuk mengirimkan karyanya dan langsung dinilai oleh Herry Tjiang dan diberikan arahan untuk Pembuatan Caption oleh Renda Khris Ardhi Artha. 

Hari Kedua , workshop hari kedua tidak kalah menarik peserta langsung memprakekan apa yang sudah didapat di kampung halman dari bung Hatta. Peserta dibimbing langsung oleh Herry Tjiang dalam memotret dan menentukan POI dari object yang akan difoto.

 

Berfoto bersama di Rumah Kelahiran Bung Hatta atau Museum Bung Hatta di bukit tinggi.

Hari Ketiga , dihari ketiga workshop fotografi sejarah ini peserta diminta untuk mengirimkan foto, caption dan diskripsi yang sesuai dengan object yang difoto. Pada bagian pembuatan judul, caption dan diskripsi ini langsung dimentorin satu persatu oleh pembicara fotografi dan pustakawan Renda Khris Ardhi Artha. Tentunya penggalian sejarah dan pemberian caption menjadi lebih menarik

Dan berikut adalah beberapa hasil foto dari peserta workshop

 

 

Hasil foto dari peserta nantinya akan dibimbing lagi untuk dapat mengikuti pameran foto yang akan dilaksanakan di UPTPPH Bung Hatta.

Herry Tjiang juga memaparkan tentang teknologi AI (Artificial Intelligent) dengan memberikan contoh kegunaan untuk memperbaiki foto arsip yang rusak, mencari warna dan juga merubah latar belakang , dimana kali ini herry tjiang memberikan contoh yaitu jam gadang waktu bersalju seperti apa dan juga jam gadang waktu semi.

 

Juga jam gadang saat di padang pasir hasil DI dan artificial intelligent 

 

 

Pada kesempatan tersebut juga dipilih set foto terbaik baik dilihat dari segi fotografi, penulisan judul, caption dan diskripsi yang menarik.

Penghargaan juga diberikan oleh Kepala UPTPPH Bung Hatta ibu Leksi Hedrifia. S.Kom kepada pembiara workshop yaitu kepada RendaKhris Ardhi Artha dan Herry Tjiang.

Diharapkan kedepan peserta workshop akan menjadi fotografer yang handal dalam mengabadikan foto foto berserjarah dan menjadi generasi pernerus yaitu “Generasi Bung Hatta “. Berikut adalah testimonial peserta workshop

    

 

 

Ditulis oleh

Team Jakarta School of Photography.

 

 

 

0 responses on "DISEMINASI SEJARAH MELALUI SENI FOTO dan AI (artificial intelligence)"

Leave a Message

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Copyright © 2017 - Jakarta School of Photography

Setup Menus in Admin Panel