Lensa Zoom Vs Lensa Fix
Dalam dunia fotografi secara umum dikenal 2 jenis lensa. Lensa zoom & fix. Keduanya mengacu pada yang digunakan.Lensa zoom memiliki focal length yang bervariasi dalam satu lensa. Dengan memutar zoom ring pada lensa, Anda akan menggerakkan elemen optikal di dalam lensa yang nantinya akan memberikan sudut area pandang (field of view) yang berbeda.Artinya Anda bisa membuat objek tampak lebih besar atau lebih kecil hanya dengan memutar zoom ring pada lensa zoom Anda.Lensa zoom memiliki 2 spesifikasi yang mewakili 2 focal length paling extreme yang bisa Anda dapatkan, focal length terpendek & focal length terpanjang, misal: lensa 70-200mm. Lensa semacam itu bisa digunakan seolah kita sedang pakai lensa fix 70mm, 200mm, dan semua focal length diantaranya
Lensa zoom memiliki focal length dalam range. Misalnya 16-35mm zoom bisa digunakan dari focal length 16mm sampai dengan 35mm dengan cara memutar zoom ring yang ada di lensa. Atau lensa 70-200mm artinya memiliki focal length yang bisa digunakan mulai dari 70mm sampai dengan 200mm.
Lensa fix adalah lensa yang memiliki satu focal length saja (atau biasaya juga disebut sebagai lensa prime) alias tidak bisa mengunakan zoom. Ini artinya lensa jenis ini hanya memiliki satu field of view, dan nggak bisa digonta-ganti. Ketika Anda menggunakan lensa ini, selama anda tidak berpindah tempat maju ataupun mundur, maka anda tidak bisa membuat objek foto anda tampak lebih besar atau lebih kecil di dalam frame.Lensa fix mempunya satu ukuran focal length saja, misal 50mm. Banyak variasi focal length pada lensa fix, mulai dari fisheye hingga telephoto. Contoh: Canon 800mm f/5.6L IS, Sigma 35mm f/1.4.
Secara umum, lensa fix memiliki kelebihan dibandingkan dengan lensa zoom antara lain :
1. Biaya
Banyak sekali lensa fix modern yang rata-rata harganya lebih murah daripada lensa zoom. Lensa 24mm f/2.8m bisa dimulai dari harga 2 jutaan, sementara lensa 24-70mm f/2.8 paling murahnya saja masih di angka 10 jutaan. Bahkan jika Anda beli beberapa lensa fix seperti 24mm, 35mm, dan 85mm bisa jadi masih lebih murah dibandingkan beli 24-70mm tadi.
Untuk inilah banyak fotografer banyak yang memilih menggunakan lensa fix, karena harganya. Bagi mereka, masih mending beli beberapa lensa fix tapi bagus daripada beli lensa zoom yang agak murah tapi kualitas berkurang.
2. Ukuran dan Berat
Yang cukup mengejutkan adalah, beberapa fotografer yang masing “terbilang baru” sering menanyakan tentang lensa 70-200mm f/2.8. Bener banget kalau lensa ini tajam sekali, punya autofocus yang ciamik, dan cukup tahan di kondisi extreme. Namun, lensa ini jelas-jelas besar.
3. Sebagai Metode Belajar Para Fotografer
Banyak fotografer yang percaya bahwa situasi dimana kita harus nge-zoom dengan cara lawas (ya jalan maju-mundur) adalah cara terbaik untuk belajar tentang komposisi dan angle foto. Banyak juga yang berpendapat bahwa menggunakan lensa fix akan mempercepat pengetahuan si fotografer dalam memaksimalkan lensa dan situasi “seadanya”.Namun terlepas dari soal pendapat ini, Anda harus menyempatkan diri mencoba kedua tipe lensa ini, ya lensa fix, ya lensa zoom.
4. Bokeh
Alasan pertama kita mau beli kamera digital adalah supaya background foto kita bisa ngeblur, ya kan?Nah, dalam hal ini lensa zoom agak kesusahan mengejar spesifikasi lensa fix. Aperture maksimum yang ada pada lensa zoom pada umumnya adalah f/2.8. Sementara lensa fix punya aperture f/1.4 aja udah cukup umum, malah ada yang sampai f/1.1. Aperture/bukaan yang lebih lebar ini nggak hanya memberikan kemampuan kamera kita untuk menangkap lebih banyak cahaya sehingga bisa lebih fleksibel, tapi juga ngasih kita efek backgorund blur yang lebih bagus lagi, better bokeh.
5. Low-Light
Masih sehubungan dengan penjelasan poin sebelumnya, aperture yang lebih lebar akan memberi kesempatan cahaya masuk ke sensor 2-3x lipat dari biasanya.Apa sih yang bikin lensa fix bisa punya aperture yang lebih lebar? Karena nggak ada kebutuhan buat zooming, desain optik jerohan lensa fix lebih simple dibandingkan lensa zoom. Hal ini memungkinkan lensa fix untuk memiliki aperture lebar tadi, bahkan hingga f/1.1.
Beberapa Kelebihan Lensa Zoom Dibandingkan Lensa Fix antara lain :
1. Fleksibel
Keuntungan terbesar lensa zoom adalah kita cukup membeli satu lensa dan bisa menjangkau beberapa titik focal length penting. Katakanlah anda memiliki lensa 18-55mm untuk kamera berformat APSC (crop), maka anda bisa menggunakan lensa tersebut untuk foto lanskap di focal length 18mm atau foto portrait di focal length 55mm. Fleksibilitas inilah alasan diciptakannya lensa zoom.
2. Lebih Murah Saat Memulai
Kalau anda memiliki lensa 18-55mm untuk kamera APSC (crop), maka anda serasa memiliki 3 lensa prime sekaligus: lensa lebar disisi 18mm, lensa standar disisi 30mm serta sekaligus lensa tele pendek disisi 55mm. Lensa kit dengan focal length 18-55mm memang banyak kelemahannya dan tidak bisa dibandingkan kualitasnya dengan masing-masing lensa prime di ketiga focal length tersebut. Namun bagi mereka yang baru mulai mengenal fotografi serta ingin berkompromi dengan dompet, opsi ini lebih memenuhi kebutuhan dan lebih terjangkau.
3. Enak Dibawa Traveling
Saat traveling kita ingin menikmati perjalanan namun juga ingin tetap memotret. Dalam situasi ini, lensa zoom adalah sahabat sejati. Dengan lensa zoom, kita bisa memotret sebuah subyek menarik tanpa harus kerepotan mendekat atau menjauh. Cobalah traveling dengan lensa 18-200mm, maka kita bisa bermalasan memotret dari tempat kita berdiri. Dari obyek yang jauh sampai obyek yang dekat semua hampir tercover. Dengan lensa prime kita harus berjalan mendekat (atau menjauh) supaya obyek tadi pas masuk di frame.
4. Kualitas Optik Lensa Zoom Kelas Pro Tidak Kalah Jauh Dengan Fix
Pernah memakai lensa 24-70mm f/2.8 VR II punya Nikon? atau 70-200mm f/2.8 IS II punya Canon? kedua lensa ini diakui adalah lensa super tajam dan handal dan banyak dipakai fotografer pro. Apalagi dengan tambahan fitur macam stabilisasi getaran (IS/VR) dimana kita bisa menghemat beberapa stop, maka aperture maksimal yang hanya f/2.8 bisa diakali dengan IS/VR. Tambahkan ini dengan fakta bahwa lensa fix 24mm f/1.4, meskipun kualitasnya lebih superior namun harganya nyaris sama dengan lensa 24-70mm tadi.
5. Lensa Khusus Kamera Crop Lebih Banyak Zoom
Dipasaran mayoritas lensa khusus kamera APSC adalah lensa zoom, kecuali mungkin lensa dengan kegunaan khusus. Lensa khusus crop biasanya ditandai dengan EF-S (canon), DX (Nikon) atau DC (Sigma), lensa ini banyak tersedia sampai di kota kecil dan harganya sangat terjangkau karena memang dirancang untuk dipakai di kamera yang dipakai pemula dan semi-pro.
6. Lensa Zoom Adalah Kompromi Yang Cukup Masuk Akal
Tidak semua orang butuh aperture maksimum sampai f/1.4, kalau anda banyak memotret landscape anda justru akan lebih banyak menggunakan f/8 sampai f/16. Sementara sembari menggemari landscape (20mm atau kurang), anda juga masih tetap ingin sesekali membuat foto portrait teman atau anak anda (50mm atau lebih). Dalam situasi ini, kompromi kerap menjadi pilihan mayoritas orang dan lensa zoom adalah solusinya. Belum lagi saat memakai prime kita kadang harus menggonta-ganti lensa di tengah pemotretan, kecuali memakai 2 kamera di tangan.
www.jsp.co.id
Follow ig : https://www.instagram.com/sekolahphoto/
lensa zoom vs lensa fix, lensa fix vs lensa zoom, perbedaan lensa zoom dan lensa fix, lensa fix dan lensa zoom, pengertian lensa zoom, pengertian lensa fix, lensa tele, lensa prime, perbedaan lensa fix dan lensa zoom, harga lensaa zoom, harga lensa fix, macam macam lensa zoom, macam macam lensa fix, lensa fix, lensa tele,
0 responses on "LENSA ZOOM VS LENSA FIX"