Perbedaan Dji Air 3 dan Dji Mini 4 Pro Compact Drone Mana yang Terbaik

Drone telah dapat diakses oleh masyarakat umum selama sekitar satu dekade dan popularitasnya terus meningkat. Mereka telah menjadi alat yang berharga bagi videografer dan fotografer, memberikan sudut pandang unik yang seharusnya memerlukan sewa helikopter. 

Dji Air 3 dan Mini 4 Pro dari Dji mengantarkan era baru penerbangan yang lebih aman dan andal. Kedua model ini menawarkan deteksi rintangan segala arah 360º, konektivitas superior antara remote dan drone dengan teknologi transmisi OcuSync 4 (O4) DJI, dan beragam fitur otomatis yang membuat pengambilan gambar yang halus dan terlihat profesional dapat dilakukan – semuanya dengan harga yang relatif terjangkau.

Drone-drone ini memiliki banyak kesamaan, namun masing-masing memiliki fitur khusus yang membuatnya lebih cocok untuk orang-orang tertentu, bergantung pada anggaran. Kami akan menjelajahi apa yang ditawarkan Air 3 dan Mini 4 Pro dan melihat opsi mana yang terbaik bagi sebagian besar pilot drone. Apakah layak berinvestasi pada salah satu model baru ini? Mari kita cari tahu.

1. Berdasarkan Angka

Air 3 lebih besar, lebih berat, dan harganya lebih mahal daripada Mini 4 Pro sub-250g. Sub-250g tidak perlu didaftarkan pada FAA di AS atau lembaga serupa di banyak negara lain, asalkan digunakan untuk tujuan rekreasi. Ini akan membuat drone Mini atau sub-250g lebih menarik untuk dibeli. beberapa orang karena Remote ID mulai berlaku pada Maret 2024.

Dengan berat 720g, Air 3 lebih berat dan akan bekerja jauh lebih baik dalam kondisi angin kencang dan elemen lainnya dibandingkan Mini 4 Pro yang ringan. Jika kita berada di daerah perkotaan di mana terowongan angin terbentuk di antara bangunan atau jika kita menerbangkan drone di sepanjang pantai dekat perairan yang luas, drone yang ringan bukanlah pilihan terbaik kita. Dan ya, karena beratnya, kita harus mendaftarkannya untuk mematuhi ID Jarak Jauh.

Mini 4 Pro adalah drone Dji pertama yang menawarkan ActiveTrack 360º, yang memungkinkan kita mengikuti subjek dari sudut mana pun, ke segala arah, termasuk dari depan. Air 3 tidak mengizinkan kita melacak mobil atau orang dari depan.

Mini 4 Pro juga memungkinkan Pemotretan Vertikal Sejati, artinya seluruh sensor kamera digunakan tanpa memotong dalam mode FocusTrack apa pun atau saat merekam video hingga 4K/60p. Hal ini juga berlaku pada gambar diam. Pemotretan vertikal tersedia di Air 3, tetapi hanya pada resolusi maksimum 2,7K/30p pada tulisan ini. Karena kamera ini tidak berputar, gambar terpotong.

2. Daya tahan baterai dan waktu pengoperasian

Air 3 memiliki baterai baru berkapasitas lebih besar yang dipasang di bagian belakang drone. Dengan masa pakai baterai hingga 46 menit, Air 3 memiliki waktu terbang yang sama dengan seri Mavic 3 yang jauh lebih mahal.

Jika kita menggunakan baterai Intelligent Flight standar pada Mini 4 Pro, kita akan mendapatkan waktu penerbangan hingga 34 menit. Baterai Intelligent Flight Plus memberi Anda waktu hingga 45 menit. Namun, menggunakan baterai Plus yang lebih besar akan membuat bobot Mini 4 Pro melebihi 250g, dan kita harus mendaftarkannya sebelum terbang.

Baik Air 3 dan Mini 4 Pro memiliki konsol pengisi daya yang mengamankan baterai saat mengisi daya. Karena kita tidak dapat melihat berapa banyak baterai Mini yang terisi, konsol akan menampilkan jumlah sisa daya untuk masing-masing baterai. Sebagai bonus, konsol Air 3 dirancang untuk mengalokasikan semua daya dari dua baterai lainnya menjadi satu sehingga Anda dapat melakukan penerbangan penuh.

3. Kompatibilitas jarak jauh

Air 3 dan Mini 4 Pro kompatibel dengan pengendali jarak jauh RC-N2 dan RC 2 . Ini adalah satu-satunya pilihan jarak jauh Anda karena tidak ada kompatibilitas dengan model lama. Kedua remote memiliki teknologi O4 DJI, yang memberikan jangkauan drone hingga 20 kilometer (12,4 mil). Meskipun kita tidak akan pernah terbang sejauh itu melampaui garis pandang visual, transmisi tangguh ini dapat membantu menghadirkan konektivitas tanpa gangguan dan streaming latensi rendah 1080p/60p ke layar remote kita.

4. Kamera

Air 3 adalah yang pertama dalam serinya yang menawarkan sistem kamera ganda dan mendukung pengambilan gambar vertikal asli (9:16). Kamera utama bagian bawah memiliki kesetaraan 24mm. lensa sudut lebar tetap F1.7 dan FOV 82º. Di bagian atas terdapat kamera telefoto medium 70mm (memberi kita zoom optik setara 3X dari kamera utama) dengan aperture tetap F2.8 dengan FOV 35º. Kedua kamera tersebut menggunakan sensor CMOS Type 1/1.3 yang mendukung foto pixel-binned 12MP dan foto resolusi penuh 48MP.

Mini 4 Pro memiliki kamera tunggal dengan sensor CMOS Tipe 1/1.3 yang sama, setara 24mm. panjang fokus dan aperture tetap F1.7 seperti Mini 3 Pro. Daripada mengandalkan lensa telefoto terpisah, kita dapat memotong hingga 2x secara digital saat memotret foto 12MP, sehingga kualitas gambarnya menurun.

Air 3 memungkinkan perekaman video 4K/60p dan 4K/100p untuk klip gerakan lambat, yang semuanya dapat ditangkap menggunakan profil warna D-Log M DJI untuk pasca-pemrosesan yang lebih fleksibel. Air 3 juga menyertakan Mode Malam, yang diperkenalkan dengan seri Mavic 3; fitur ini memungkinkan kita merekam video hingga 4K/30p pada ISO hingga 12800. Namun, D-Log M (10-bit) tidak didukung.

Mini 4 Pro juga dapat merekam video hingga 4K/60p dan rekaman Slo-Mo 4K/100p. Mini 4 Pro juga memiliki D-Log M; namun, seperti pada Air 3, ini tidak tersedia saat memotret dalam Mode Malam.

5. Mode Penerbangan Cerdas

Baik Air 3 dan Mini 4 Pro menawarkan QuickShots – Dronie, Circle, Helix, Rocket, Asteroid, dan Boomerang. MasterShots – yang melakukan serangkaian QuickShots dan menggabungkan semuanya di aplikasi Dji Fly – tersedia di kedua model. FocusTrack, yang memungkinkan kita memilih subjek, biasanya mobil atau orang, dan mengikutinya menggunakan Point of Interest, ActiveTrack, atau Spotlight, juga disertakan.

Mini 4 Pro adalah drone Dji pertama yang memperkenalkan ActiveTrack 360º. Dibangun berdasarkan ActiveTrack asli, iterasi ini memungkinkan kita melacak subjek dari semua sudut. Meskipun Air 3 memungkinkan kita melacak subjek dari samping atau belakang, Mini 4 Pro juga dapat melacak dari depan. Roda jejak besar akan muncul di sudut kiri bawah layar remote kita, dan kita dapat menggunakan jari kita untuk membuat jalur khusus agar drone dapat terbang mengelilingi subjek.

Apa yang menjadikan Mini 4 Pro atau Air 3 sebagai investasi yang berharga adalah penyertaan fitur Waypoints Flight . Fitur ini memungkinkan kita mengatur jalur penerbangan yang telah ditentukan dengan menyesuaikan berbagai parameter untuk setiap titik arah, termasuk ketinggian, kecepatan, dan orientasi kamera sehingga kita dapat mengulangi pengambilan gambar beberapa kali. Drone kemudian akan terbang di jalurnya secara otomatis sesuai urutan yang kita tentukan atau sebaliknya.

Mana yang terbaik untuk kita?

Dji Air 3

Air 3 ideal bagi fotografer dan videografer yang ingin memotret pada panjang fokus berbeda dan terbang di ketinggian lebih tinggi atau di sepanjang garis pantai di mana kecepatan angin meningkat.

Bodi Air 3 lebih berat 470g dibandingkan Mini 4 Pro. Bobot tambahan tersebut membuatnya siap untuk menskalakan gedung-gedung tinggi atau daerah pegunungan. Selain itu, Anda mendapatkan fitur video dan foto yang lebih canggih – kecepatan rana maksimum 8 detik dapat menciptakan efek jejak cahaya yang keren atau menyempurnakan pengaturan cahaya rendah, misalnya. Penambahan waktu penerbangan dan kamera tambahan juga sangat menyenangkan untuk dimiliki.

Dji Mini 4 Pro

Mini 4 Pro ideal untuk dua jenis pilot jarak jauh: pilot biasa atau pilot jarak jauh profesional yang membutuhkan fasilitas tambahan. Drone apa pun yang beratnya kurang dari 250g saat lepas landas tidak perlu didaftarkan ke FAA – asalkan diterbangkan untuk tujuan rekreasi. Itu berarti kita mendapatkan beberapa fitur terbaik DJI tanpa perlu mendaftarkannya ke FAA.

Jadi sebaiknya kita memiliki Mini 4 Pro, dengan deteksi dan penghindaran rintangan segala arah, atau salah satu model asli tanpa sensor, sangkar, dalam banyak kasus, akan menyebabkan drone memantul ke dinding atau benda dan terus bergerak.

Karena kita pasti menginginkan Mini 4 Pro untuk akses terjangkau ke fitur-fitur keren seperti ActiveTrack 360º dan pemotretan True Vertical – model ini sangat serbaguna berkat daftar fiturnya yang panjang. Meskipun kurang mumpuni di luar ruangan dan memiliki spesifikasi gambar yang lebih lemah, kita mendapatkan banyak uang dengan model ini. Pada akhirnya, ada beberapa perbedaan nyata antara model Air dan Mini, dan kita harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan keduanya berdasarkan apa yang ingin kita lakukan dengan drone.

Setelah kita memiliki drone yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan, ada baiknya kita juga memiliki kemampuan yang sesuai dalam menerbangkan drone, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan jadi kita perlu mengetahuin SOP sesuai undang-undang yang berlaku, untuk itu teman-teman bisa langsung belajar di Jakarta School of Photography yang merupakan lembaga pelatihan sekaligus sertifikasi terbaik di Indonesia, caranya dengan menghubungi nomor dibawah ini. 

Ditulis oleh:
Team Dokumentasi

Foto : Sumber Google