
Dji Mavic Mini Vs Dji Spark – Inilah Perbedaanya
Kemunculan Dji Mavic Mini membawa angin segar bagi para penggemar drone. Pasalnya, selain dimensinya yang sangat ringkas drone ini juga membawa sederetan fitur menarik lain. Kehadiran Dji Mavic Mini pun jelas langsung menggeser Dji Spark yang selama ini menyabet gelar drone paling ringkas dari Dji.Â
Mengingat Dji Mavic Mini ini bukanlah pengganti Dji Spark, di pasaran nantinya akan ada 2 pilihan drone ringkas Dji. Untuk mempermudah kita dalam memilih dua drone ringkas ini kita akan bahas dalam artikel berikut ini yang akan mengulas perbedaan antara Dji Mavic Mini dan Dji Spark.
Berikut 7 Perbedaan Dji Mavic Mini & Dji Spark antara lain :Â
1. Desain lipat
Perbedaan paling utama dari Dji Mavic Mini dan DJI Spark adalah desainnya. Meski sama-sama ringkas, Dji Mavic Mini mengusung desain drone lipat seperti Mavic air dan Mavic Pro. Sementara Dji Spark, rancangannya tidak bisa dilipat. Jadi soal portabilitas Dji Mavic Mini jelas akan lebih hemat tempat.
2. Berat
Berat dari Mavic Mini adalah 249g, dan hanya sedikit lebih ringan daripada Dji Spark, tepatnya lebih ringan 51g. Namun, perbedaan ini memberi dampak yang sangat signifikan karena per tahun ini, menurut peraturan CAA di UK, FAA di US, dan juga di Australia, setiap drone yang memiliki berat di atas 250g, harus didaftarkan dulu ke organisasi naungan setempat.
Dji mempertimbangankan hal ini dan merupakan langkah cerdik untuk memfasilitasi khalayak umum lebih mengenal drone (karena tidak perlu harus daftar-daftar). Dji Mavic Mini mungkin bukan untuk videografer profesional, namun lebih ke orang umum yang sedang mencari fun lewat aerial videography.
Di Indonesia sendiri, mengutip regulasi drone dari situs dephub.go.id belum ditetapkan peraturan standar minimal bobot drone. Peraturan regulasi drone di Indonesia saat ini lebih berfokus pada wilayah cakupan area terbang dan ketinggian maksimum terbang saja.
3. Jarak Tempuh lebih jauh
Meskipun sangat tidak disarankan untuk menerbangkan drone jauh melebihi jarak pandang pilot, karena semakin jauh jarak terbang drone, artinya ada opsi tambahan ketika kita sebagai pilot memang harus mengambil lokasi yang agak jauh dari drone. Ini memungkinnkan kita masih mendapatkan transmisi untuk mengendalikan drone dari jarak jauh sekalipun.
Untuk Spark memungkinkan terbang di jarak hingga 2km, sementara Mavic Mini mampu hingga jarak yang impresof yakni 4km (sama dengan jarak terbang Mavic Air). Kendati demikian, Dji Spark lebih ngebut jika dibandingkan Mavic Mini. Dji Spark bisa terbang dengan kecepatan maksimum 50 km/jam ketika sport mode diaktifkan, angka ini bisa dibilang sama dengan yang bisa ditempuh oleh Mavic Mini 47 Km/jam. Kedua drone ini juga memiliki kecepatan terbang turun yang hampir sama, yakni 3m/detik untuk Spark dan 4m/detik untuk Mavic Mini.
 4. Ketinggian
Ketinggian maksimum Mavic Mini adalah 3000m di atas permukaan laut yang mana ini 1000m di bawah Spark. Ini artinya kalau kita berada di lokasi yang dasarnya cukup tinggi (gunung misalnya), Spark lebih mungkin untuk diterbangkan sementara Mavic Mini mungkin secara sistem tidak akan mau terbang karena lokasi yang terlalu tinggi dibandingkan permukaan laut.
5. Sensor kamera sama, bisa rekam video hingga resolusi 2.7K
Dji Mavic Mini dan Dji Spark membawa modul kamera dengan sensor yang sama yakni sensor CMOS berukuran 1/2.3 inci yang resolusinya 12 megapixeln dengan aperture paling lebar di f/2.6.
Kendati demikian, kemampuan rekam video Mavic Mini bisa hingga resolusi 2.7 K 60fps. Lebih baik jika dibandingkan Spark yang hanya mampu merekam video hingga resolusi Full HD saja. Hasil videonya juga akan lebih baik dengan bitrate yang lebih tinggi yakni 40 Mbps, sementara Spark hanya 24 Mbps.
Untuk foto low-light, Spark lebih unggul karena range ISO nya bisa sampai 3200, sementara Mavic Mini hanya sampai 1600. Namun untuk video, keduanya bisa sampai di angka ISO 3200. Kenapa ISO hanya sebatas itu? Mungkin karena penggunanya nanti pemula dan berharap hasil fotonya bagus dengan settingan default, jadi me-limit ISO adalah langkah tepat agar pengguna baru ini tidak mudah kecewa.Â
6. Gimbal 3-axis
Gimbalnya juga berbeda. Modul kamera DJI Mavic Mini terpasang di gimbal 3-axis. Sedangkan Dji Spark modul kameranya terpasang di gimbal 2-axis. Secara teori perbedaannya akan cukup signifikan terutama saat merekam video. Dji Mavic Mini bisa lebih stabil merekam video, setara dengan saudaranya Dji Mavic Air.
7. Baterai tahan 30 menit
Untuk durasi terbang Dji Mavic Mini bisa terbang hingga sekitar 30 menit untuk sekali isi ulang baterai dan mampu untuk hover hingga 29 menit. Sementara Spark mampu untuk terbang hingga 16 menit saja, dengan waktu hover 15 menit. Ini adalah peningkatan nilai produksi yang jauh lebih baik dari Dji mengingat harga kedua drone ini relatif tidak beda jauh.
Nah, dengan beberapa perbedaan tersebut setidaknya akan membantu kita dalam memutuskan drone mana yang terbaik untuk kita. Jika lebih mementingkan portabilitas dan kemampuan rekam video lebih baik, Mavic Mini jelas adalah pilihan yang tepat.
Beberapa berpendapat kalau Mavic Mini diproyeksikan untuk menggantikan Dji Spark. Harganya memang nggak jauh beda diantara kedua drone ini, namun hingga hari ini Dji Spark masih berkeliaran di pasaran. Pertanyaannya, kalau keduanya masih ada di pasaran, mana yang sebaiknya dibeli? Keputusan ada ditangan anda.., 🙂Â
Jakarta School of Photography
0 responses on "Dji Mavic Mini Vs Dji Spark - Inilah Perbedaanya"