• No products in the cart.

Training Storytelling Jakarta School of Photography

Training Storytelling Jakarta School of Photography

Menjadi seorang konten kreator telah menjadi tren pekerjaan yang sangat populer dalam beberapa tahun terakhir, Pekerjaan sebagai konten kreator memungkinkan Anda untuk mengekspresikan diri dan mengejar minat Anda. Anda dapat membuat konten tentang topik yang Anda cintai. Konten kreator yang sukses memiliki potensi untuk menghasilkan pendapatan yang signifikan melalui iklan, sponsor, dan penjualan produk atau layanan mereka.

Kalau berbicara tentang storytelling dalam konteks media sosial adalah teknik penggunaan cerita atau narasi untuk berkomunikasi dengan audiens Anda melalui platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lainnya. Ini melibatkan berbagi cerita atau konten yang menarik, relevan, dan emosional untuk membentuk koneksi dengan audiens Anda dan memengaruhi mereka secara positif. Dengan menggunakan teknik-teknik storytelling yang efektif, Anda dapat menciptakan konten yang lebih menarik dan relevan yang dapat menghasilkan pengikut yang lebih setia dan terlibat. Pada kesemapatan kali ini, Jakarta School of Photography akan mengulas tentang training storytelling berikut ulasannya:

Apa itu storytelling?

Storytelling adalah proses atau seni menceritakan cerita melalui kata-kata, gambar, suara, atau medium lainnya untuk mengkomunikasikan pesan atau pengalaman kepada audiens. Dalam storytelling, narator atau penutur cerita menggunakan elemen-elemen naratif seperti karakter, plot, setting, konflik, dan tema untuk membuat cerita yang menarik dan relevan.

Storytelling dapat digunakan dalam berbagai konteks, termasuk:

1. Sastra:
Sastra adalah bentuk storytelling yang melibatkan penggunaan kata-kata dalam bentuk prosa, puisi, atau drama untuk menciptakan karya-karya seni yang menginspirasi, menghibur, atau memprovokasi pemikiran.

2. Bisnis dan Pemasaran:
Dalam dunia bisnis, storytelling digunakan untuk menciptakan merek yang kuat, mempromosikan produk atau layanan, dan berkomunikasi dengan pelanggan. Cerita dapat membantu membangun hubungan yang lebih kuat antara merek dan konsumen.

3. Pendidikan:
Storytelling digunakan dalam konteks pendidikan untuk mengajarkan konsep-konsep, sejarah, dan nilai-nilai kepada siswa dengan cara yang lebih menarik dan mudah dipahami.

4. Media dan Hiburan:
Film, televisi, buku komik, dan media hiburan lainnya adalah bentuk storytelling yang populer. Mereka menggunakan gambar bergerak, suara, dan teks untuk menghadirkan cerita kepada penonton.

5. Kebudayaan dan Warisan:
Storytelling adalah cara tradisional untuk mewariskan cerita-cerita, mitos, legenda, dan sejarah dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Tujuan dari training storytelling adalah

Training storytelling adalah proses untuk mempelajari dan mengembangkan keterampilan dalam menceritakan cerita secara efektif. Ini dapat melibatkan berbagai aspek, termasuk kemampuan narasi, komunikasi verbal, ekspresi, dan pemahaman tentang bagaimana membangun dan menyampaikan cerita yang menarik. Tujuan dari training storytelling adalah untuk membantu seseorang menjadi seorang narator yang kuat, yang mampu menjalin hubungan dengan pendengar, menyampaikan pesan dengan jelas, dan membuat cerita menjadi lebih menarik dan berkesan. Training ini sering diterapkan dalam berbagai konteks, seperti dalam dunia bisnis untuk presentasi yang efektif, dalam bidang seni pertunjukan, atau bahkan dalam kehidupan sehari-hari untuk berkomunikasi dengan lebih baik.  Pelatihan storytelling dapat dilakukan dalam berbagai format, mulai dari kelas, kursus online, ofline. Tujuannya adalah membantu peserta menjadi narator yang lebih efektif dan memahami cara menggunakan cerita untuk berkomunikasi, menghibur, atau mempengaruhi orang lain dengan lebih baik.

Training storytelling dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti memperkuat kemampuan komunikasi, mempengaruhi orang lain, dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan orang lain. Pentingnya storytelling terletak pada kemampuannya untuk menangkap perhatian, mempengaruhi emosi, dan menyampaikan pesan dengan cara yang mudah diingat dan dipahami. Melalui cerita, informasi dan ide-ide kompleks dapat diungkapkan dengan cara yang lebih menarik dan relevan. Mengingat manfaat tersebut, mengikuti pelatihan storytelling untuk media sosial bisa menjadi investasi yang berharga bagi siapa saja yang ingin sukses di dunia digital. Itulah tadi ulasan tentang Training Storytelling Jakarta School of Photography, semoga bermanfaat!. Ikutilah kelas konten kreator,storytelling,fotografi,videografi di Jakarta School of Photography dengan menghubungi atau whatsapp admin dibawah ini:

Di tulis oleh:
Team Dokumentasi Jakarta School of Photography

Jakarta School of Photography

 
 
 
 
 
 

0 responses on "Training Storytelling Jakarta School of Photography"

Leave a Message

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Copyright © 2017 - Jakarta School of Photography

Setup Menus in Admin Panel