• No products in the cart.

Teknik dan Cara Belajar Videografi Untuk Pemula

Teknik dan Cara Belajar Videografi Untuk Pemula

Dalam mengambil gambar, biasanya para creator film atau animator harus benar-benar menguasai tekni mengambil angel yang tepat agar bisa memperoleh  perhatian dari para penonton. Serupa dengan teknik fotografi, mereka yang ingin mengambil sebuah video harus memahami betul tekni dasar membuat video mana yang bagus.

 

Sangat penting memahami teknik dasar pengambilan video supaya film atau video bisa tersaji dengan gaya yang menarik dan professional.

Berikut dibawah ini adalah Teknik Dasar Belajar Videografi untuk pemula.

1. Mengambil gambar per adegan 

Pastikan kita mengarahkan kamera syuting pada objek mana yang akan disasar. Usahakan tidak menggunakan satu kamera saja melainkan lebih beberapa kamera supaya bisa mendapat angel yang sesuai. Selain ini, memilih lebih dari kamera dapat membantu kita mengarahkan gambar mana yang akan diambil, terlebih jika objek gambar yang dibidik berupa gambar di acara formal atau interview.

Apabila memilih ruang terbuka, pastikan kita menjaga kestabilan gambar seperti kecerahan, blur atau tidaknya gambar. Jika pesan yang akan kita sampaikan bisa diterima oleh penonton maka fokus dalam mengambil fokus gambar serta mencegah kejenuhan ketika penonton melihat acara film milik kita.

2. Hindari terlalu sering menggunakan zoom

Dalam prakteknya, terlalu sering menggunakan teknok zoom ketika mengambil gambar bisa membuat video tak berkualitas. Apalagi jika dilakukan oleh seorang pemula yang belum memiliki kemampuan professional. Lebih baik menghindari menggunakan zoom supaya kualitas gambar yang diambil tidak berkesan amatir.

Video amatir bisa membuat penonton merasa pusing dan tak nyaman ketika melihatnya. Akan tetapi jika terpaksa menggunakan teknik zoom, kita bisa mengambil gambar secara perlahan dan usahakan untuk tetap stabil ketika kamera diarahkzan. Bukan hanya itu saja, tekni ini sangat tak disarankan sebab bisa membuat kualitas video jadi rusak, apabila menggunakan mode digital atau optizal zoom.

3. Mengisi setiap frame dengan subjek gambar

Frame merupakan bagian yang penting ketika membuat sebuah video. Frame adalah wadah dimana kita bisa mengisinya dengan subjek gambar. Pertama siapkan gambar yang akan kita pilih. Pilih gambar yang dirasa bagus dan sesuai kebutuhan. Berikutnya coba tempatkan subjek tidak harus ditengah gambar.

Misal jika mengambil gambar orang di tengah danau, kita bisa mengambil gambar dengan subjek lain misal di pinggir danau. Ambil setiap sesi gambar mulai dari orang yang akan menyeberang danau menggunakan perahu, hingga berada di tengah danau. Di sini kita juga bisa mengambil gambar dimana orang tersebut tengah memancing atau hendak menyelam. Jadikan satu seluruh gambar sehingga dapat terbaja maksudnya oleh penonton.

4. Ambilah gambar sedetail mungkin

Usahakan mengambil objek gambar yang mendetail, missal dengan mengambil background dengan wide shot. Wide shot ini akan membantu memberi petunjuk lokasi dengan catatan harus lebih spesifik. Kita bisa usahakan fokus pada hal yang mendetail missal mengambil gambar lampion yang terpasang di pinggir perahu.

Lampion dapat kita bidik ketika latar belakang suasan juga ikut mendukung misal mengambil gambar ketika suasana sore menjelang malam. Detail gambar yang lebih spesifik ini bisa membantu menyampaikan pesan yang tepat kepada penonton serta menekankan pada subjek yang dipilih.

5. Gunakan Angle yang berbeda

Agar gambar yang sudah didistribusikan ke dalam video nanti bisa mudah terbaca penonton, tentu kita harus pandai mencari cara mengambil gambar dari banyak sudut sehingga bisa membentu satu kesatuan gambaran yang utuh.

Dengan begitu hasil sturing video akan menjadi lebih menarik dan lengkap. Supaya lebih maksimal, kita dapat mengambil video dengan jarak dekat atau dengan jarak pandang ke langit lalu ke bawah. Itupun jika dimungkinkan, kita bisa berkreasi dengan jarak mana saja.

6. Hindari memamkai backlight atau cahaya belakang

Hati-hati ketika mengambil gambar dengan latar belakang cahaya. Cahaya yang tertutupi oleh suatu objek bisa menghasilkan gambar siluet yang indah dan menarik. Akan tetapi perlu kita ingat bahwa tak semua kamera yang ada memiliki kemampuan sama ketika mengambil gambar dengan backlight.

Jika karena kita salah, bisa saja gambar yang dihasilkan tidak terlalu jelas sehingga bisa membuat objek kurang nyaman ditonton. Untuk memperbaiki, segera pindahkan pengambilan gambar ke sudud lainnya, bisa di samping, di atas atau didepan objek.

7. Hindari terlalu banyak special effect

Memberikan special effect pada gambar bisa berpengarh pada tampilan. Gambar akan terlihat lebih menarik. Akan tetapi tak semua special effect menghasilkan video yang sesuai. Jadi, lebih baik rekam video kita tanpa menggunakan special effect agar para penonton bisa merasakan melihat video secara nyata dan utuh. Akan tetapi jika dimungkinkan memakai effect, kita bisa pilih perangkat software editing dengan efek ringan.

8. Pakai penerangan maksimal

Trik membuat video bagi pemula yang terakhir adalah memaksimalkan penerangan. Usahakan memakai penerangan yang lebih rendah daripada hanya mengambil foto. Kita bisa mengambil penerangan dari berbagai sudut misalnya di dalam ruangan dengan bantuan cahaya buatan dari kertas putih. Penerangan ini akan memberi gambar lebih maksimal dan tajam.

Itulah beberapa teknik dan cara belajar videografi untuk pemula dengan terus mengasah kemampuan kita akan terbiasa dan lebih mudah dalam mengambil videografi dengan hasil yang maksimal. Selamat mencoba…!

Jakarta School of Photography

 
 WA 0858 8175 0095

belajar videografi, teknik dan cara belajar videografi untuk pemula, belajar videografi pemula, belajar videografi dengan hp, situs belajar videografi, belajar videography, tugas videografi, videografi makanan, pertanyaan tentang videografi, belajar videografis, teknik videografi, kursus videografi, training videografi, belajar video dan editing, 

 

 

0 responses on "Teknik dan Cara Belajar Videografi Untuk Pemula"

Leave a Message

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Copyright © 2017 - Jakarta School of Photography

Setup Menus in Admin Panel