5 Tips Teknik Foto Slow Speed
Teknik fotografi slow speed (kecepatan rendah) ini adalah salah satu teknik terpenting dalam dunia fotografi, terutama dalam bidang landscape (pemandangan alam). Istilah lain yang sering digunakan untuk teknik ini adalah teknik long exposure. Marilah kita diskusikan teknik ini secara mendalam, agar kita dapat menguasainya dan menambah pengetahuan kita agar dapat menciptakan karya yang luar biasa.
Slow Speed biasanya digunakan pada saat kondisi objek, foreground maupun background minim cahaya. Namun ada resiko yang harus dibayar ketika menggunakan slow speed, penggunaan objek slow speed sebaiknya tidak pada objek bergerak dan untuk hasil maksimal, wajib menggunakan tripod / penopang sehingga gambar tidak shake / goyang. Namun beberapa fotografer justru memanfaat slow speed untuk menghasilkan sebuah foto yang bernilai seni tinggi, misalkan digunakan untuk teknik panning pada sebuah kendaraan ataupun digunakan untuk membidik aliran sungai sehingga menghasilkan aliran sungai yang lembut bagaikan salju. Atau juga digunakan untuk menghasilkan sebuah laser / trail light dimalam hari. Ini salah satu gambr ketika saya menggunakan teknik slow speed di malam hari.
Berikut adalah peralatan dan gadget yang dibutuhkan ataupun membantu dalam proses teknik ini:
- Kamera digital SLR – yang bisa mengatur speed/kecepatan sesuai keinginan fotografer. Untuk masuk ke dalam kategory “slow speed”, biasanya shutter harus terbuka setidaknya selama 1 detik.
- Tripod – Inilah peralatan terpenting dalam teknik foto ini. Sekarang ini, ada begitu banyak ragam dan bentuk tripod yang bisa didapatkan di toko2 kamera, dan harganya pun beragam. Tentunya, kita ingin menggunakan sebuah tripod yang kuat, kokoh dan stabil untuk dapat meletakkan kamera kita. Sebuah tripod yang baik adalah yang tidak terlalu berat agar mudah untuk dibawa ke mana2, namun tetap kokoh agar tidak gampang “shake”.
- Filter ND – Natural Density filter ini adalah sebuah kaca gelap yang diletakkan di depan kamera, seperti halnya sebuah kacamata hitam untuk mengurangi cahaya yang masuk ke dalam mata kita. Ini berguna untuk pemotretan dengan efek slow speed pada lokasi yang sangat terang (biasanya di tengah hari). Contoh situasi di mana filter ND ini dibutuhkan, adalah saat siang hari dan kita ingin merekam sebuah pemandangan air terjun. Speed yang kita inginkan agar menghasilkan air yang terlihat seperti mist (kabut) itu sekitar 5-10 detik. Namun karena terangnya matahari, settingan kamera sudah pada titik terendah, yaitu ISO 50 (atau kadang ISO 100), dan diafragma lensa sudah tertutup di f22 (bukaan terkecil di kebanyakan lensa wide). Untuk mendapatkan pencahayaan yang tepat, kecepatan kamera seharusnya di set pada 1/15 detik. Namun jika menggunakan filter ND ini, kita dapat menggunakan speed yang lebih rendah lagi. Jika ingin mengetahui tentang filter ND anda bisa lihat di: http://jsp.co.id/athabasca-filter-indonesia/
Lensa – Mungkin lebih bagus menggunakan pilihan lensa wide tergantung lensa yang anda punya,gunakan lensa yang anda miliki dan maksimalkan.Untuk pemilihan lensa itu sendiri anda bisa lihat di: http://jsp.co.id/5-tips-cari-lensa-untuk-kamera-dslr/
Nahh.. cara untuk mendapatkan setting-an yang tepat di kamera digital SLR anda, dalam menggunakkan teknik low speed ini adalah:
1.Menentukan kecepatan
Berapa yang kita inginkan untuk mengetahui kecepatan yang paling tepat, membutuhkan sedikit “trial dan error” atau bereksperimen beberapa kali. Contohnya, sang fotografer ingin memotret sebuah bangunan, dan ingin mendapatkan efek awan yang seakan2 berlaju sangat cepat di latar bangunan tersebut. Efek yang anda dapatkan tentunya akan terpaut dengan kecepatan dari gerakan awan tersebut, dan juga seberapa lama anda membuka shutter
2. Set diafragma
Untuk mendapatkan depth of field (ruang fokus) yang anda inginkan. Untuk teknik fotografi landscape dengan slow speed, biasanya sang fotografer ingin bukaan yang agak sempit, yaitu sekitar f8.0 – f22. Ini juga akan membantu untuk mencapai speed yang rendah.
3.Atur ISO
Carilah iso yang tepat dengan memadu kecepatan dan bukaan yang baru saja kita set. Jika mendapatkan isi yang terlalu tinggi (iso 1600 ke atas), cobalah untuk membuka diafragma sedikit, agar kita bisa menyetel iso lebih rendah. Ini dilakukan agar anda akan menghasilkan sebuah gambar yang lebih detail dan meminimalkan noise. Dan untuk seting camera atau iso anda bisa lihat di : http://jsp.co.id/5-tips-setting-iso-kamera/
4.Jika iso sudah mencapai tingkat terendah,
dan tetap saja hasil yang didapatkan over (terlalu terang), maka kecilkan bukaan diafragma semaksimal mungkin.
5.Jika tetap over
maka anda harus menggunakan ND filter kapankah teknik ini dapat digunakan? Teknik ini bisa digunakan pada saat anda ingin merekam sebuah gerakan dari subjek yang anda potret. Hampir semua bidang atau ‘genre’ fotografi dapat memanfaatkan teknik ini. Namun berikut adalah beberapa tipe fotografi yang umumnya bisa mempergunakan teknik ini:
- Sport – Teknik panning biasa digunakan untuk menangkap sebuah objek yang sedang bergerak dengan cepat. Teknik ini membekukan objek yang sedang melaju dengan kencangnya, tetapi latar nya blur unutk memperlihatkan efek kecepatan.
- Arsitektur – Slow speed sering digunakan untuk pemotretan sebuah arsitektur. Ini dapat membantu mencapai fstop yang sangat sempit, agar menghasilkan gambar yang tajam.
- Trik – Slow speed seringkali digunakan agar menghasilkan foto2 yang aneh dan tidak lazim dilihat oleh mata manusia sendiri. Dengan menggunakan teknik ini sang fotografer dapat berkarya dengan tanpa batasan sedikitpun.
- Landscape – Fotografi pemandangan juga sering memaksimalkan efek slow speed ini untuk membantu menambahkan dramatisme dari foto tersebut.
- Abstract – Foto2 abstract juga sering tercipta oleh teknik ini. Dengan menangkap efek blur atau kombinasi warna2 yang acak akan membuat sebuah karya seni yang menarik.
Banyak sekali yang bisa dilakukan dengan slow speed pada fotografi tentunya dengan trik tersendiri,semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu anda.Selamat mencoba!
Jakarta school of photography
0 responses on "5 Tips Teknik Foto Slow Speed"