Pengoperasian Drone di Bandar Udara
Pengoperasian Drone di Bandar Udara
Bandar udara mengacu pada setiap wilayah daratan atau perairan yang digunakan atau dimaksudkan untuk pendaratan atau lepas landas pesawat udara. Termasuk pendaratan dan lepas landas untuk pesawat amfibi, heliport, beserta fasilitas penunjang lainnya.
Bandar udara meliputi suatu kawasan yang digunakan atau dimaksudkan untuk bangunan bandar udara, fasilitas, juga serta gedung dan fasilitas lain disekitarnya.
Jenis Bandara Udara
Bandara udara sendiri dibagi menjad dua tipe diantaranya :
1. Towered Airport
Sebuah bandara yang memiliki satu menara kontrol pengawas. Air Traffic Control (ATC) bertanggung jawab untuk menyediakan arus lalu lintas udara yang aman, tertib, dan teratur di bandar udara sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan.
2. Non-Towered Airport
Tipe bandara ini tidak memiliki menara kontrol pengawas. Komunikasi radio dua arah tidak diperlukan, meskipun sebaiknya para pengguna drone diharapkan memantau radio frekuensi yang digunakan disekitaran pengoperasian nya untuk kepentingan keamanan dan kelancaran lalu lintas penerbangan di area tersebut. Kunci untuk memantau lalu lintas di bandara tanpa menara pengawas adalah pemilihan frekuensi yang akan digunakan.
Dari dua tipe bandara ini dapat dibagi lagi menjadi :
- Bandara Sipil : bandara yang terbuka untuk umum.
- Bandara Militer/Pemerintah Nasional : bandara yang dioperasikan oleh militer, atau lembaga lain dari Pemerintah Nasional.
- Bandara Pribadi : bandara yang ditujukan untuk penggunaan pribadi atau terbatas, tidak terbuka untuk umum.
Sumber Data Bandara
Saat pilot jarak jauh (remote drone pilot) beroperasi di sekitar bandara, penting untuk meninjau data terkini di bandara tersebut. Data ini memberikan informasi kepada pilot, seperti radio frekuensi komunikasi, layanan yang tersedia, landasan pacu yang ditutup misalnya, atau adanya konstruksi bandara.
Informasi tersebut bisa didapatkan dari :
- AIP (https://aimindonesia.dephub.go.id/iwish/)
- Chart Supplement (formerly Airport/Facility Directory)
- Notices to Airmen (NOTAMs)
- Automated Terminal Information Service (ATIS)
1. Chart Supplement (formerly Airport/Facility Directory)
Chart Supplement (formerly Airport/Facility Directory) memberikan informasi terlengkap tentang bandara tertentu. Terdiri dari informasi tentang bandara, gheliport, dan pangkalan pesawat amfibi yang terbuka untuk umum. Suplemen Bagan diterbitkan dalam tujuh buku, yang disusun berdasarkan wilayah dan direvisi setiap 56 hari.
2. Notices to Airmen (NOTAM)
Informasi khusus, yang bersifat sementara atau tidak cukup diketahui sebelumnya untuk memungkinkan disampaikan, pada bagan aeronautika atau dalam publikasi operasional lainnya, yang segera disebarluaskan oleh sistem NOTAM.
Informasi NOTAM dapat mempengaruhi keputusan Anda untuk melakukan penerbangan. Meskipun NOTAM berisi informasi seperti penutupan taxiway dan landasan pacu, konstruksi, komunikasi, perubahan status alat bantu navigasi, dan informasi lain yang penting untuk direncanakan dalam perjalanan, terminal, atau operasi pendaratan, pilot jarak jauh (remote pilot drone) dapat menggunakan informasi ini untuk membantu membuat keputusan yang tepat. keputusan tentang di mana dan kapan harus mengoperasikan SPUKTA.
Sebelum menerbangkan apa pun, pilot harus memeriksa NOTAM apa pun yang dapat mempengaruhi penerbangan ke bandara yang mereka tujuh.
3. Automated Terminal Information Service (ATIS)
Layanan Informasi Terminal Otomatis (ATIS) adalah rekaman kondisi cuaca lokal dan informasi non-kontrol terkait lainnya yang disiarkan pada frekuensi lokal dalam format loop. Biasanya diperbarui sekali per jam tetapi diperbarui lebih sering ketika ada perubahan cuaca yang signifikan. Informasi penting disiarkan di ATIS termasuk cuaca, landasan pacu yang digunakan, prosedur ATC khusus, dan aktivitas konstruksi bandara apa pun yang dapat mempengaruhi perencanaan penerbangan.
Ketika ATIS direkam, akan diberi kode. Kode ini diubah dengan setiap pembaruan ATIS. Misalnya, ATIS Alpha digantikan oleh ATIS Bravo. Jam berikutnya, ATIS Charlie direkam, diikuti oleh ATIS Delta dan begitu seterusnya.
Aeronautical Charts
Aeronautical Charts adalah peta jalan bagi seorang pilot. Bagan tersebut memberikan informasi yang memungkinkan pilot jarak jauh memperoleh informasi tentang area di mana mereka bermaksud untuk beroperasi.
Dua grafik aeronautika yang digunakan oleh pilot VFR adalah:
1. Area Terminal VFR
Katalog gratis yang mencantumkan grafik aeronautika dan publikasi terkait termasuk harga dan petunjuk pemesanan tersedia di Produk Navigasi Penerbangan : http://www.airnavindonesia.co.id
2. Sectional Charts
Adalah bagan yang paling umum digunakan oleh pilot saat ini. Memiliki skala 1:500.000 (1 inci = 6,86 mil laut (NM) atau sekitar 8 statute miles (SM), yang memungkinkan informasi lebih rinci untuk dimasukkan kedalam. Bagan grafik memberikan banyak informasi, termasuk data bandara, alat bantu navigasi, wilayah udara, dan topografi.
Dengan mengacu pada legenda, pilot dapat menginterpretasikan sebagian besar informasi pada grafik. Seorang pilot juga harus memeriksa bagan untuk informasi legenda lainnya, yang mencakup frekuensi kontrol lalu lintas udara (ATC) dan informasi tentang wilayah udara. Grafik ini direvisi setiap setengah tahun kecuali untuk beberapa daerah di luar Indonesia dimana grafik tersebut direvisi setiap tahun.
Pelajara ini bisa kalian dapatkan di Jakarta School of Photography dengan mengikuti pelatihan serta sertifikasi drone baik secara perorangan maupun corporate dengan cara mengubungi nomor dibawah ini.
Team Dokumentasi JSP
https://linktr.ee/sertifikasiindonesia