• No products in the cart.

Informasi Cuaca Penerbangan dan Pengaruh Cuaca Terhadap Performa Spukta

Informasi Cuaca Penerbangan dan Pengaruh Cuaca Terhadap Performa Spukta

Aktivitas penerbangan sangat berkaitan erat dengan kondisi cuaca dan iklim. Kedua kondisi tersebut ternyata dapat memberikan dampak ekonomis dan dampak pada keselamatan penerbangan, baik penerbangam pesawat udara maupun pesawat udara tanpa awak (drone).

Dampak ekonomis dapat berupa efisiensi pada pesawat sedangkan dampak keselamatan berupa ancaman penerbangan saat lepas landas (take off), mengudara dan saat akan mendarat (landing). Dalam suatu penerbangan, faktor meteorologi harus masuk dalam pembuatan rencana penerbangan (flight plan).

Oleh sebab itu, informasi meteorologi sangat berguna bagi penerbangan. Informasi meteorologi biasanya disediakan oleh institusi meteorologi, di Indonesia kita memiliki Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk
pengguna jasa aeronautika melalui bandara.

Informasi cuaca yang diberikan oleh aerodrone meliputi kecepatan angin di permukaan, jarak pandang, cuaca, awan dan suhu. Aerodrome forecas  harus selalu dikaji ulang dan diperbaharui oleh kantor meteorologi setempat.

Beberapa informasi yang perlu diketahui dalam penerbangan serta pengaruh cuaca terhadap spukta diantaranya :  

1. Pengaruh Kondisi Cuaca

Cuaca menjadi salah satu faktor utama bagi dunia penerbangan. Seperti yang kita ketahui, sudah banyak terjadi kecelakaan pesawat karena faktor cuaca buruk. Kondisi cuaca bisa dikategorikan dalam beberapa situasi. Ada kategori cuaca yang baik (Clear weather) hingga kategori cuaca sangat buruk (bad weather).

Berbagai kondisi itu akan sangat menentukan bagi proses penerbangan, apakah penerbangan di lanjutkan, ditunda atau dibatalkan. Terdapat beberapa unsur-unsur pembentuk cuaca yang berpengaruh terhadap penerbangan antara lain, angin, tekanan udara, awan, serta hujan, kabut dan salju. Angin merupakan faktor cuaca yang mempengaruhi penerbangan.

Arah angin menentukan arah pesawat mendarat ataupun lepas landas. Pesawat akan mendarat dan lepas landas pada arah yang berlawanan dengan arah angin. Hal ini untuk mendapatkan gaya angkat yang maksimal. Jika landasan pacu pengarah timur-barat dan angin berasal dari barat maka pesawat akan lepas landas dari arah
timur ke arah barat demikian sebaliknya.

Oleh karena itu keberadaan alat pemantau cuaca atau weather station menjadi alat yang wajib ada pada otoritas bandara. Alat tersebut penting untuk memastikan kondisi cuaca saat akan melakukan penerbangan. Dengan adanya
informasi ini, penerbangan menjadi lebih nyaman, efisien dan aman.

2. Perencanaan Rute Penerbangan 

Informasi meteorologi yang tepat dan signifikan dapat membantu menentukan rute baru atau menghindari rute dengan kondisi cuaca buruk dalam operasi penerbangan, sehingga jalur penerbangan dapat direncanakan/dirancang dengan tepat.



Dari hasil kompilasi data angkutan udara pada jam puncak dan data probabilitas kemunculan awan Cb, diperoleh fakta menarik bahwa saat musim kemarau pada bulan Juni-Agustus, persentase kemunculan awan Cb sangat kecil, sehingga pada bulan tersebut memiliki potensi bahaya yang rendah sehingga dapat dijadikan rujukan untuk menarik perhatian pengguna transportasi udara.

3. Laporan Cuaca Penerbangan (Metar)

Dalam Dunia Penerbangan laporan cuaca sangat penting agar awak pesawat dapat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan guna mendapatkan penerbangan yang aman dan nyaman bagi penunpang dan awak pesawat.

Metar adalah Kepanjangan dari Meteorological Aerodrome Report, atau Laporan Cuaca pada Bandara. METAR juga Berguna pagi para Petugas Ground atau petugas di darat dalam mempersiapkan Flight Plan Route, yaitu Rute Pesawat Terbang yang akan dilalui oleh Pesawat saat setelah lepas landas menuju Bandara Tujuan.

Untuk mendapatkan kenyamanan ini membutuhkan usaha dan kerja keras serta ketelitian tinggi semua Pihak agar penerbangan dapat berjalan dengan lancar sampai tujuan tanpa ada kendala dan hambatan di Udara seperti Cuaca Buruk, Turbulensi dan lain sebagainya. 

4. Perkiraan Cuaca Penerbangan (Tafor)

Terminal Aerodrome Forecasts (TAFOR) adalah laporan yang dibuat untuk radius lima mil di sekitar bandara.
Laporan TAFOR biasanya diberikan untuk bandara yang lebih besar. Setiap TAFOR berlaku untuk jangka waktu 24 atau 30 jam dan diperbarui empat kali sehari di 0000Z, 0600Z, 1200Z, dan 1800Z. TAFOR menggunakan deskriptor dan singkatan yang sama seperti yang digunakan dalam laporan METAR. Laporan cuaca ini dapat
bermanfaat bagi pilot jarak jauh untuk tujuan perencanaan penerbangan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan begitu pentingnya mengetahui informasi cuaca penerbangan serta pengaruh cuaca terhadap spukta yang harus diketahui oleh para pilot drone sebelum menerbangkan drone nya. Tidak hanya itu kemampuan menerbangkan drone dengan baik serta paham sesuai standar SOP wajib dimiliki.

Jika ingin mengetahui informasi diatas secara lengkap bisa kalian dapatkan dengan cara mendaftarkan diri dalam mengikuti pelatihan serta sertifikasi drone yang ada di Jakarta School of Photography dengan cara menghubungi nomor dibawah ini. 

JADWAL SERTIFIKASI DRONE

https://linktr.ee/sertifikasiindonesia

 

 

 

 

Informasi Cuaca Penerbangan dan Pengaruh Cuaca Terhadap Performa Spukta, penerbangan sipil bagian 107, indonesia remote pilot learning hanbook, pengaruh cuaca terhadap spukta, informasi cuaca penerbangan pada spukta, pengaruh cuaca untuk penerbangan drone, kondisi cuaca dalam menerbangkan drone, kondisi cuaca untuk menerbangkan drone, kondisi cuaca dalam penerbangan spukta, kondisi cuaca dalam menerbangkan spukta,

0 responses on "Informasi Cuaca Penerbangan dan Pengaruh Cuaca Terhadap Performa Spukta"

Leave a Message

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Copyright © 2017 - Jakarta School of Photography

Setup Menus in Admin Panel